8

356 60 7
                                    

Gantungan Kunci

🌌🌌🌌

"Ya ampun, Hyun. Ini rambutku kamu apain?"

"Udah deh, Kyung. Diem dulu." Balas Jihyun sambil mengotak - atik rambutku. Entahlah apa yang gadis itu lakukan. Aku hanya pasrah menjadi kelinci percobaan Jihyun. Gadis itu kemarin malam menonton tutorial menata rambut dan hari ini, dia mempraktikkannya padaku. Dia bahkan niat sekali sampai membawa sisir, kaca, dan karet kecil - kecil untuk menjalankan aksinya itu. Dan kebetulan sekali dosenku menyelesaikan kelas lebih cepat dari biasanya sehingga mendukung Jihyun untuk segera mengotak - atik rambutku.

"Sakit, Hyun! Jangan keras - keras nariknya." Aku mengaduh sedangkan Jihyun langsung meminta maaf. Aku jadi teringat kembali ke masa - masa TK di mana setiap hari ibuku dan nenekku menguncir rambutku, entah itu kuncir dua, kuncir satu, atau pun gaya rambut aneh - aneh yang lainnya. Namun saat SD, SMP, SMA, dan bahkan saat kuliah ini aku lebih suka membiarkan rambutku tergerai. Paling - paling aku akan menguncirnya kalau sedang praktikum karena saat praktikum semua mahasiswi diwajibkan mengikat rambut agar tidak mengganggu.

"Nah, udah deh."

Jihyun mengulurkan kaca miliknya padaku sambil tersenyum puas.

"Gini kan bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gini kan bagus."

"Apa bedanya sama kuncir satu kayak biasanya aku praktikum?" tanyaku sambil melihat kembali hasil karya Jihyun di rambutku.

"Ya bedalah, Kyung. Biasanya rambutmu cuma kamu kuncir biasa. Udah gitu model kuncirannya kayak orang nggak niat nguncir gitu." Jujur Jihyun dan aku seketika tertohok. Ya memang benar sih apa yang dia omongkan itu, tapi ya tolong ya Jihyun. Jangan diperjelas. "Coba gitu deh sekali - sekali kamu kuncir rambutmu yang cantik atau kamu curly gitu. Siapa tahu ada yang naksir."

"Males, Hyun. Kamu nggak tahu apa tugas kita sebanyak apa. Daripada aku harus bangun pagi buat nata rambut, mending aku tidur." Jawabku dan Jihyun langsung menyentil dahiku. "Udah ah. Aku mau ketemu Yeji dulu di gedung B."

"Titip salam buat Seungmin ya kalo kamu ketemu dia hehe.." ucap Jihyun sambil mengedip - ngedipkan matanya. Dasar bucin..

Aku pun keluar dulu dari kelas sedangkan Jihyun masih menunggui Jisung yang main games dengan yang lainnya.

Aku berjalan agak cepat ke gedung B di mana merupakan tempat jurusan Yeji. Aku sudah janjian dengan Yeji untuk bertemu di depan kolam ikan untuk mengembalikan gantungan milik gadis itu yang tertinggal di tasku kemarin.
Aku harus cepat karena sebentar lagi Yeji masuk kelas. Seharusnya aku bisa menemui Yeji dari tadi, tapi kalian tahu sendiri kalau Jihyun menahanku untuk bisa bereksperimen dengan rambutku ini.

"Widih.. tumben banget rambutmu diginiin." Ucap Yeji dengan nada terkagum - kagum sambil memperhatikan detail rambutku.

"Ya siapa lagi kalo bukan kerjaan Jihyun. Aku mah males ya harus nata - nata rambut kayak gini." Ucapku sambil mengulurkan gantungan berbentuk bintang ini pada Yeji. "Dasar lupaan." Ejekku dan Yeji menjulurkan lidahnya.

Overmorrow (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang