3

439 84 16
                                    

Curiga?

🌌🌌🌌

Nyatanya kekhawatiranku selama beberapa hari ini sirna. Seungmin tidak mencoba untuk mengirimkan chat apapun padaku. Oke.. oke.. aku akan menjelaskan pemikiranku pada kalian. Jadi, awalnya aku curiga pada Seungmin yang terus - terusan melirikku diam - diam saat di cafe. Aku curiga kalau dia.. ya begitulah. Aku agak tidak enak menjabarkan maksudku. Kalian tahu maksudku, kan? Aku hanya tidak mau kalau suatu kejadian tidak mengenakkan itu terjadi. Dan.. ketika dia meminta nomorku, aku bertambah curiga sebenarnya. Namun, Seungmin juga tak pernah mencoba mengirimiku chat apa - apa.

Ya sudah.. aku bisa tenang.

Lagipula, mungkin saja dia melirikku terus - terusan itu seperti meyakinkan dirinya apakah aku adalah perempuan yang dia tabrak waktu itu? Bisa saja, kan? Waktu itu juga kami berdua berkenalan seolah - olah kami baru bertemu di hari itu, tanpa berusaha berkata kalau kami pernah bertemu sebelumnya.


Maka aku pun harus berusaha untuk melupakan kecurigaanku karena sepertinya kecurigaanku hanyalah suatu kecurigaan belaka.




Aku pun merentangkan tanganku ke atas setelah kelasku selesai. Akhirnya dosenku yang sedari tadi mengomel itu keluar dari kelas. Entanhlah.. dosenku itu sedari tadi menjelaskan materi sambil sesekali mengomel, membuatku heran. Apa dia mengalami pagi yang buruk?



Sekitar tiga jam lagi aku ada praktikum. Biasanya aku, Jisung, dan Jihyun menghabiskan waktu di kantin sambil belajar. Namun, sepertinya Jihyun ingin menemui pacarnya lagi. Iya, sejak Jihyun punya pacar, gadis itu lebih sering pergi dengan pacarnya dan menyisakan aku dengan Jisung. Aku sendiri berusaha mengerti karena sekarang prioritas Jihyun bukanlah aku dan Jisung saja. Akhirnya aku pergi ke kantin dengan Jisung. Jisung pun memesan makanan, sedangkan aku menunggu meja sambil belajar materi untuk praktikum nanti.



Ketika aku sedang serius belajar, tiba - tiba ada tangan yang meletakkan susu pisang di depanku. Aku yang terkejut langsung mendongak dan menemukan Kim Seungmin dengan senyuman cerahnya.


"Hai." Sapanya.

"Iya, hai juga. Kok kamu di sini? Bukannya kamu sama Jihyun mau ketemuan ya?" tanyaku karena merasa heran bisa menemukan Seungmin di sini padahal tadi Jihyun sudah pamit duluan padaku dan Jisung kalau dia akan bertemu dengan Seungmim.

"Iya, ini aku mau ketemu Jihyun. Aku mampir ke kantin buat beliin susu pisang buat Jihyun. Di kantin gedungku nggak jual susu pisang soalnya." Jawabnya sambil mengangkat susu pisang di tangan kirinya. "Terus aku lihat kamu lagi serius belajar. Ya udah aku beliin juga."

Aku pun tersenyum kikuk.

"Terima kasih ya." Ucapku akhirnya.

"Ya udah aku nyusul Jihyun dulu ya. Sampai ketemu lagi." Ucapnya lalu melambaikan tangannya padaku dan melangkah meninggalkan kantin.

Aku pun memperhatikan susu pisang di depanku ini lamat - lamat.

🌌🌌🌌

Praktikumku akhirnya selesai. Setelah hampir tiga jam bereksperimen dengan senyawa - senyawa kimia, aku akhirnya bisa keluar dari laboratorium. Aku bernapas lega karena bisa menghirup udara segar setelah keluar dari laboratorium. Hal yang pertama kulakukan setelah keluar dari laboratorium adalah melepas kunciran di rambutku lalu berjalan ke lokerku untuk mengambil tas.

Aku pun memasukkan barang - barangku ke dalam tas setelah selesai mengambil tasku dari loker. Aku lalu melepas jas labku lalu melipatnya dan hendak memasukkannya ke dalam tas. Aku tak sengaja melihat susu pisang yang tadi diberi Seungmin masih ada di tasku. Aku memang sengaja belum meminum susu itu dan berniat meminumnya seusai praktikum. Maka, aku pun mengeluarkan susu pisang itu lalu meletakkannya di sampingku kemudian memasukkan jas labku ke dalam tas.

Overmorrow (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang