Epilog

332 35 25
                                    

Sebelum baca epilog ini, jangan lupa baca bonus chapter di chapter sebelum ini yaa.
_________________________________________

Ibu
Jikyung, kamu pulang jam berapa?
Ayah dan ibu ada di apartemenmu sekarang.
Kami berdua tunggu kamu ya. Kita bertiga makan malam sama-sama.

Jikyung melebarkan matanya ketika membaca pesan yang baru masuk ke ponselnya dari ibunya. Gadis itu terkejut karena orang tuanya tiba-tiba datang ke apartemennya jauh-jauh dari Busan tanpa memberi kabar apapun terlebih dahulu. Bukannya Jikyung tidak senang, tetapi tidak biasanya orang tuanya tidak mengabari terlebih dahulu.

“Seungmin, bisa cepetan dikit nggak?” tanya Jikyung dengan nada agak panik.

“Kenapa memangnya?”

“Orang tuaku dateng.”

Seungmin pun mengangkat salah satu alisnya. “Kenapa harus panik?” Tanyanya.

“Soalnya nggak biasanya mereka dateng tanpa kabar. Ayah atau ibu pasti bilang dulu ke aku dan aku juga pasti bilang dulu kalo misalnya aku mau pulang ke Busan.” Jawab Jikyung. Seungmin pun menganggukkan kepalanya.

Dalam hati, Jikyung harap-harap cemas sambil berpikir apa yang kira-kira membuat orang tuanya datang mendadak ke apartemennya. Apakah ada sesuatu yang penting yang hendak orang tuanya sampaikan? Apakah masalah perjodohan dengan laki-laki bernama Choi Bomin yang sempat orang tuanya bicarakan waktu itu?

Drrtt drrtt

Jikyung seketika mengecek ponselnya kembali. Pesan dari Jisung ternyata.

Jisung
Heh, novelmu ketinggalan di cafeku.
Jikyung pun cepat-cepat membalas pesan dari Jisung.

Jikyung
Besok aja aku ambil.

Jikyung pun memasukkan ponselnya ke dalam tas, kemudian menyenderkan kepalanya pada kaca mobil sambil menunggu Seungmin mengantarnya sampai apartemen.

Tak sampai 10 menit, Seungmin dan Jikyung akhirnya sampai di depan apartemen. Jikyung pun melepas sabuk pengamannya kemudian keluar dari mobil Seungmin lalu berpamitan dan mengucapkan terima kasih pada laki-laki itu karena mengantarkannya pulang.

“Aku beneran nggak usah mampir dulu, nih?” tanya Seungmin sebelum Jikyung masuk ke dalam apartemennya. Laki-laki itu ingin sekali bertemu dengan ayah dan ibu Jikyung sebenarnya, tetapi Jikyung tidak memperbolehkannya.

“Mungkin iya buat saat ini.”

“Kenapa?” tanya Seungmin lebih lanjut.

Jikyung mengusap tengkuknya, merasa bingung harus menjelaskan dengan kalimat yang seperti apa.

“Ehm.. aku jelasin dulu ke mereka soal hubungan kita dulu ya. Bukannya apa, dulunya ayah dan ibuku tahu kamu itu pacarnya Jihyun. Aku rasa aku perlu menjelaskan dulu ke mereka soal beberapa hal.” Jelas Jikyung akhirnya dan Seungmin pun mengangguk mengerti.

Seungmin pun mengulurkan tangannya keluar kaca mobilnya lalu mengusap puncak kepala Jikyung. “Ya udah. Aku tunggu saatnya biar aku bisa ketemu sama orang tuamu.”

Jikyung mengangguk lalu tersenyum. “Makasi ya udah ngerti.”

“Jikyung!”

Jikyung seketika menoleh ketika mendengar suara yang begitu familiar untuknya. Tidak salah lagi.. ini adalah suara..

“Ayah?”


🌌🌌🌌


Akhirnya Seungmin tidak jadi pulang, melainkan mampir terlebih dahulu ke unit Jikyung di mana saat ini juga ada orang tua gadis itu yang sedang berkunjung. Ayah Jikyung yang saat itu baru kembali dari minimarket tidak sengaja melihat Seungmin dan Jikyung. Kalau sudah seperti itu, tidak mungkin kan Jikyung mengelak lagi dan menyuruh Seungmin untuk pulang saja?

Overmorrow (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang