Hai temen-temen, pertama-pertama aku mau ucapin terima kasih dulu ke kalian karena udah mau nunggu cerita ini karena aku hiatus. Jujur, aku terharu dan seneng banget atas ucapan semangat dari kalian 💕💕. Terima kasih banget pokoknya ke kalian. Dan.. terima kasih buat 4K readers-ya. Huhu.. terharu 😭😭. Sayang kalian deh pokoknya. Terima kasih atas dukungan kalian selama ini.
Ya udah, tanpa lama-lama lagi, yukk langsung aja ke ceritanya
_________________________________________Cemburu?
🌌🌌🌌
"Gimana sama Seungmin? Lancar kan acara makan-makannya? Aku sengaja nggak nanya kamu lewat telepon atau chat soalnya mau denger cerita dari kamu langsung." Ucap Jihyun ketika kami baru keluar dari kelas.
Aku pun membuka tasku lalu mengambil beberapa lembar voucher yang Jihyun berikan padaku di depan restoran. Kemarin Seungmin mengembalikannya padaku dan aku memutuskan untuk mengembalikannya pada Jihyun karena kami berdua tidak menggunakannya.
"Lho? Kok?" Jihyun nampak terkejut ketika aku mengulurkan voucher itu padanya.
"Makasi ya, tapi aku nggak bisa. Bukannya kita udah ngomong tentang ini kalo aku nggak mau Seungmin ikut campur di kehidupan kita lagi?"
Jihyun pun menerima uluran voucher dariku lalu menghembuskan napas panjang. "Aku mau berusaha sebisaku supaya kamu bisa deket sama orang yang kamu suka, Jikyung. Kenapa memangnya sama Seungmin? Kalian kan punya perasaan yang sama."
Aku menggeleng lalu tersenyum tipis. "Aku memang ada rasa ke dia, Jihyun. Tapi, aku punya alasan kenapa aku memilih buat menolak perasaan itu."
🌌🌌🌌
Perpustakaan adalah tujuanku saat ini setelah kelas pertamaku selesai. Setelah percakapanku dengan Jihyun di depan kelas tadi, aku dan Jihyun berpisah. Aku pergi ke perpustakaan sendirian karena Jihyun katanya mau bertemu dengan temannya, sedangkan Jisung sedang menemui dosen.Setelah mendapat kursi, aku pun meletakkan buku-buku yang sudah kuambil dari rak dan menaruhnya di meja. Aku kemudian mulai mengerjakan tugasku.
Srek..
Kursi di depanku digeser. Aku mendongak sekilas untuk mengecek siapa yang akan duduk di depanku dan ternyata pelakunya adalah Seungmin. Ah.. kenapa dia lagi? Tidak bisakah sehari saja Seungmin tidak muncul di depanku?
"Ngapain di sini? Kursi di tempat lain masih banyak."
"Aku maunya di sini kok."
"Pindah sana."
"Nggak mau ah."
Aku berdecak lalu mengabaikan Seungmin yang masih betah di posisinya, sedangkan aku berusaha untuk fokus mengerjakan tugasku lagi. Namun bagaimanapun aku tetap tidak bisa fokus.
"Bisa nggak sih kamu pindah aja. Aku nggak bisa fokus." Ucapku sambil menatap tajam Seungmin yang fokus pada bukunya.
Seungmin mengalihkan tatapannya dari bukunya lalu menatapku dengan ekspresi yang.. menurutku tampak imut. "Aku nggak ngapa-ngapain lho. Kok kamu nggak bisa fokus?"
Kini aku tak bisa berkata-kata.
Iya ya.. Seungmin bahkan tidak menggangguku lagi, tetapi dia sendiri fokus pada buku yang dia baca. Lantas kenapa aku tidak fokus? Astaga Jikyung.."Udah ah, lupain aja." Ucapku dengan cepat lalu berusaha fokus pada tugasku lagi.
"Lho? Kok ada dia di sini?" Aku mendongak dan menemukan Jisung yang tampak terkejut dengan adanya Seungmin di sini. Laki-laki itu menunjuk Seungmin sambil menatap laki-laki itu dengan tatapan terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overmorrow (Kim Seungmin) ✔
FanficThe day after tomorrow "Hari ini dan besok mungkin kamu membenciku. Tapi, bisa saja kan lusa kamu jatuh padaku?" Highest Rank: -1 in #seungminstraykids (8/12/2020) -2 in #seungminstraykids (30/9/2020) -2 in #seungminstraykids (5/11/2020) -3 in #seun...