06

654 97 14
                                    

Seungwan berada didalam cafe, menunggu kedatangan Seulgi sejak dua puluh menit yang lalu. Entah nanti bagaimana dirinya akan memberitahu kepada sahabatnya tersebut, tentang pernikahannya yang akan dilaksanakan tiga minggu kedepan. Setelah keputusan yang Seungwan ambil malam itu, dirinya tak bisa tidur dengan tenang, pikirannya melayang membayangkan bagaimana nanti kehidupan rumah tangganya bersama Taehyung, bahkan penekanan kata kemarin sore masih terdengar di kedua telinganya.

Seungwan adalah tawanan bagi Kim Taehyung, hanya tawanan.

"Sudah lama menunggu?" pertanyaan tersebut membuat Seungwan menoleh,dan mendapati Seulgi tersenyum dengan mata monolidnya yang cantik itu. Seungwan hanya menggeleng, dirinya mempersilahkan sahabatnya tersebut untuk duduk di kursi depannya.

"Kau mau minum apa? Atau makan mungkin?"

"Bubble tea saja. Tumben ngajak ketemuan disini. Ada apa?" tanya Seulgi setelah dirinya memposisikan tubuhnya dengan nyaman pada kursi cafe.

Seungwan memilih diam, dirinya kemudian berjalan menuju meja menu untuk memesan, bubble tea serta ice latte merupakan pilihannya, sedangkan untuk camilan dirinya memilih dua porsi kentang goreng serta muffin. Setelah selesai memesan, Seungwan kembali menuju mejanya, dan duduk kembali disana.

Sedikit menghela napas, serta memejamkan kedua matanya, Seungwan sedang mempersiapkan kalimat panjang untuk dirinya bicarakan pada Seulgi.

"Ada apa? Seungwan?" tanya Seulgi untuk kedua kalinya.

"Seul, aku akan menikah akhir bulan ini" pernyataan yang baru saja keluar dari mulut Seungwan tersebut sukses membuat Seulgi membengkap mulutnya serta kedua mata monolid itu mampu keluar dari tempatnya sekarang juga. Ya, Seungwan sudah memastikan bahwa sahabatnya tersebut akan kaget dan melakukan hal ini.

"Kau gila! Siapa yang berani menikahimu!"

Seungwan yang mendengar kalimat Seulgi hanya mampu menunjukkan senyum. Senyum palsu yang selalu menghiasi bibirnya tersebut akan selalu dia tunjukkan pada orang-orang disekitarnya. Dirinya sudah tidak bisa membedakan antara bahagia atau kepalsuan, rasanya sama saja, tidak ada perbedaan diantara keduanya.

"Kim Taehyung, dia yang berani menikahi ku akhir bulan ini" ucapan Seungwan tersebut dia buat dengan nada bahagia, dirinya tak menunjukkan kesedihan atau kemuraman sama sekali. Hanya bahagia yang ditampilkan pada wajah cantiknya saat ini, namun semua itu palsu adanya.

"Kau bahkan tidak pernah berpacaran!"

Seketika kedua manik Seungwan menyipit, menatap dengan penuh intimidasi pada sahabatnya "Apa semua hal harus kukatakan padamu?"

"Tentu! Karena aku satu-satunya sahabatmu!"

Seungwan hanya menanggapi dengan ber oh ria. Dirinya memilih menyeruput ice latte didepannya serta menyumpal mulutnya dengan beberapa kentang goreng di meja. Tak berselang lama, Seungwan menatap kembali Seulgi dengan mulut penuh, dirinya langsung mendapat tatapan mematikan dari wanita didepannya ini.

"Aku tidak bisa mempercayaimu. Kau berbohongkan?"

Seungwan hanya menggeleng, dirinya tak bisa menjawab ucapan Seulgi karena mulutnya masih mengunyah. Dengan susah payah dirinya menelan kentang goreng yang belum sepenuhnya tegilis halus oleh giginya tersebut.

"Kenapa aku harus berbohong? Tidak akan menghasilkan uang juga jika aku membohongimu"

Seulgi langsung tertawa renyah akibat kalimat terakhir yang dilontarkan Seungwan. Memang wanita didepannya ini tidak pernah jauh-jauh tentang per uang an.

"Kau masih sama saja"

"Aku hanya bercanda, Cantik. Sebentar" Seungwan langsung meraih tas miliknya yang berada di kursi sampingnya. Membuka tas tersebut dengan pelan, lalu mencari sesuatu didalam sana. Setelah mendapatkannya, dirinya langsung menyodorkan barang tersebut ke hadapan Seulgi.

Wanita didepannya ini langsung dengan semangatnya meraih benda pipih dan ringan berwarna biru bercampur abu tersebut. Membukanya perlahan dan membacanya.

"Kim Taehyung dan Oh Seungwan, 27 September 2019, Gereja Katedral Myeongdong, eumm di Myeongdong-gil, Jung-gu. Wah benar-benar kaya calon suamimu itu"

Seungwan hanya bereaksi dengan mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu. Sedangkan sahabatnya itu masih kentara terheran-heran dengan kertas yang dibawanya tersebut.

"Bahkan ini bukan kertas undangan pernikahan pada umumnya, terlihat lebih mahal dari biasanya. Aku sangat penasaran seberapa banyak uang yang dimiliki suamimu itu. Kau tahu? Aku masih merasakan kejanggalan, kau menyembunyikan sesuatu dariku kan?" ucap Seulgi dengan menatap intens wanita yang akan menikah pada minggu ke empat bulan ini.

"Tidak ada. Oh ayolah jangan seperti itu"

Seulgi terlihat berpikir dengan sedikit memanyunkan bibirnya, lalu menatap Seungwan dengan alis terangkat sebelah. "Baiklah kalau begitu. Aku turut bahagia untukmu, Cantik" ucapnya dengan penuh nada bahagia.

Seungwan merespon hal tersebut dengan senyum terbaiknya.

"Seungwan? eum, apa calon suamimu tampan?"

Seketika Seungwan yang memakan muffin langsung menoleh, menatap Seulgi dengan pandangan aneh, lalu dirinya hanya menjawab dengan mengangkat kedua tangannya tanda bahwa dia juga tak tahu. Seulgi langsung mendesis melihat respon sahabatnya seperti itu.

"Aish, kau bahkan sudah bertemu Seungwan. Apa dia termasuk tipe idealku? Kau tahu kan?"

Seungwan langsung memutar bola matanya dengan malas setelah pertanyaan dari Seulgi tersebut "Kau akan menyesal bertemu dengannya nanti"

"Annyoenghaseyo"

"Astaga" teriak kedua wanita itu kaget saat seseorang sedang menyapa mereka.

•••••

"Dia temanmu?" tanya Taehyung saat dirinya dan Seungwan berada didalam mobil putih miliknya. Ya, Taehyung lah orang yang membuat Seungwan dan Seulgi kaget di cafe tadi. Ah benar-benar tidak bisa ditebak apa saja alur yang sudah disusun pria disampingnya. Bagaimana bisa dia tahu bahwa Seungwan berada di cafe hari ini?

"Oh, soal itu, aku melacak keberadaan ponselmu tadi, terlalu merepotkan jika aku harus menelpon dan berbicara denganmu, waktuku akan terbuang sia-sia"

Seungwan langsung menoleh menatap Taehyung dengan mulut terbuka, dirinya setengah kaget dan heran. Bahkan satu katapun, Seungwan belum mengeluarkannya dari pita suara miliknya. Pria ini bisa membaca isi pikirannya tanpa Seungwan beritahu, apa mungkin dia juga mempunyai kemampuan sixth sense,  jika benar iya, maka akan sial benar hidup Seungwan.

"Kenapa hanya diam?" tanya Taehyung karena wanita disampingnya hanya diam, tak menjawab pertanyaan darinya. Seungwan memilih menatap kembali jalanan lewat kaca mobil Taehyung.

"Dia sahabatku, anda menyukainya?"

Taehyung berdehem mengiyakan pertanyaan Seungwan tadi, bahkan bisa dirinya lihat bahwa pria disampingnya ini kentara tersenyum tipis lewat bibirnya "Dia cantik, matanya juga. Aku menyukainya"

Tersirat nada senang dari perkataan Taehyung, membuat Seungwan sedikit kaget atas respon dari pria tersebut. Seketika ide konyol muncul pada otak jernihnya, mungkin ini bisa dicoba bukan?

"Kalau anda menyukainya, nikahi saja dia dan lepaskan saya"

Tak berselang lama gebarakan dari arah sampingnya membuat Seungwan terhenyak, pria tersebut memukul beberapa kali stir mobil miliknya lalu tertawa renyah tanpa beban "Kau melucu? Aku akan tetap menikah denganmu!"

Seungwan memilih diam setelah penekanan tiap kata terakhir yang Taehyung ucapkan, dirinya akan sia-sia saja untuk menolak karena pria ini tentunya sudah mempersiapkan segala hal yang akan dirinya lakukan pada Seungwan dikemudian hari nantinya.

"Kau butuh perjanjian itu bukan? Ambillah di jok belakang"

Seungwan kemudian menoleh ke belakang, mendapati map merah disana, lalu tanpa pikir panjang dirinya langsung mengambil benda tersebut.

Kalimat Taehyung selanjutnya mampu membuat Seungwan merinding karena mendengarnya "Itu perjanjian hitam di atas putih yang telah dibuat. Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku Nona Oh"

TBC
Happy Reading
Semoga suka
Jangan lupa vote komen
Ayo ramaikan (づ ̄ ³ ̄)づ

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang