33

614 101 84
                                    

Sehun menggandeng lengan Seulgi dengan mesra. Setelah melakukan ciuman yang cukup menyita perhatian orang-orang di bandara, mereka berlalu dengan semburat merah di kedua pipi masing-masing. Ya, mereka menjalin hubungan lima bulan yang lalu, tepat setelah liburan Sehun ke Jeju kala itu. Seungwan yang mengenalkan mereka berdua, karena apa? Ya karena Seulgi merengek tak mempunyai pasangan dan Sehun yang berstatus single.

"Mau makan apa Seul?"

Sang wanita yang ditanya hanya memejamkan mata dengan berjalan sesuai arahan Sehun. Seulgi mendongak menatap Sehun yang memandangnya lamat "Aku ingin bertemu Seungwan nanti, apa pria brengsek itu masih menyakitinya?"

"Aku tak tahu, aku juga lama tidak bertemu, hanya saja, Seungwan nanti malam mampir ke apartemen. Menanyakan suatu hal, padahal aku juga ingin mengatakan bahwa kau pulang lebih cepat dari perkiraan" Sehun tersenyum kemudian.

Seulgi mengangguk "Kita cari makan lalu pulang ya?"

Sehun tersenyum. Keduanya pun berjalan menuju tempat parkir mobil, tapi langkah kaki Sehun terhenti kala deringan ponsel miliknya berbunyi baru saja.

"Hallo?"

Sehun mendengar suara isakan berat, napas terengah seperti kelelahan. Seketika raut wajahnya mendadak berubah karena bingung dengan keadaan "Giselle? Ada apa?"

Gadis itu hanya memperdengarkan suara senggukan dari tangisnya yang mana hal itu membuat Sehun merasa bahwa keadaan tidak baik-baik saja saat ini "Kau baik-baik s---"

"Seungwan Unnie tertembak Oppa"

Brakkk

Seketika ponsel Sehun terjatuh dari genggamannya, Seulgi yang melihat hal tersebut nampak bingung, raut wajah Sehun berubah khawatir saat ini "Ada apa Sehun? Kau baik-baik saja?"

"Kita harus ke rumah sakit sekarang Seulgi, Seungwan tertembak"

Seulgi membekap bibirnya tak percaya, rasa khawatir dan gelisah langsung melingkupi dalam hati. Bagaimana bisa?

Setelah memungut ponselnya yang terjatuh, Sehun segera menggandeng tangan kekasihnya untuk masuk ke dalam mobil. Mereka harus segera sampai dirumah sakit sekarang.


•••




Taehyung terduduk lemas diatas lantai putih rumah sakit. Netranya yang terus mengeluarkan bulir bening itu tetap memandang lampu ruang operasi yang masih menyala. Raganya seperti tak bernyawa saat ini. Wanita yang berada didalam sana sedang memperjuangkan garis hidup atau kematiannya? Dan semua ini terjadi adalah karena ulah dirinya sendiri.

Hatinya di hujam ribuan belati saat mengingat bagaimana wajah pucat pasi Seungwan dengan lumuran darah yang menempel di sekujur tubuh wanita itu saat Taehyung membawanya ke rumah sakit tadi. Dia tak memperdulikan penampilannya saat ini, kemeja yang berlumur noda darah dan wajah yang terlihat kacau setengah mati.

Rasa dosa dan hina akan dirinya sendiri terus menghinggap didalam hatinya.

Kilasan memori akan semua kebaikan Seungwan terlintas didalam pikirannya. Wanita tanpa dosa dan malang itu sudah dia siksa layaknya boneka mainan yang siap dimusnahkan kapan saja. Apa Taehyung masih bisa disebut sebagai manusia sekarang? Penyesalan itu mulai datang menggerogoti seluruh hatinya.

Seungwan yang baik hati, Seungwan yang tersenyum, Seungwan yang penurut, Seungwan yang selalu terlihat baik-baik saja padahal aslinya tidak. Bagaimana bisa Taehyung menyakitinya hingga saat ini? Matanya memejam, tangisnya pecah kembali hanya untuk mengingat semua kenangan Seungwan.

Mendadak tubuhnya terangkat, pukulan keras langsung menghantam pipi kanannya tanpa Taehyung sadari.

Bugh.

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang