29

665 92 51
                                    

Suara gemericik air membuat Seungwan menoleh menatap pintu yang sudah tertutup, tubuhnya sudah terbaring sempurna diatas ranjang abu kebesaran milik Taehyung. Pria itu memaksa Seungwan untuk tidur bersamanya mulai malam ini. Seungwan menolaknya berkali-kali, bahkan hingga digendong pun, Seungwan tetap menolak dengan berusaha turun dari gendongan Taehyung, tapi pria itu memang licik. Setiap kali Seungwan melontarkan penolakan dengan keras, setelahnya juga dia mendapatkan kecupan singkat dikedua belah bibirnya. Taehyung memang sangat aneh sekarang!

Netra coklat Seungwan memeta keseluruh isi ruang besar ini. Semua tak seperti dahulu, ini sangat terlihat lebih rapi daripada biasanya. Tak ada pakaian yang tercecer ataupun beberapa kertas hasil kerja Taehyung yang terbuang sembarangan. Entah didalam hatinya, Seungwan merasakan sedikit kebahagiaan karena perlakuan Taehyung padanya. Semoga pria itu tetap seperti ini, bersikap baik dan tak kembali pada watak jahatnya yang mampu membuat hati dan pikiran Seungwan sakit untuk sekian kalinya.

Kepala Seungwan refleks menoleh saat terdengar bunyi pintu terbuka, Taehyung keluar dengan lilitan handuk yang melingkar dipinggang, tubuh tan dan juga rambut coklat yang semi basah itu mampu membuat mata Seungwan tak berkedip untuk persekian detik. Meski sudah pernah melihat pemandangan ini beberapa kali, tapi untuk kali ini, hati Seungwan sangat berdebar, meletup-letup layaknya popcorn mentega yang baru saja matang di dalam panci "Kau belum tidur Sayang?"

Seketika kedua pipi putih itu memerah untuk sesaat. Seungwan langsung memalingkan mukanya saat melihat Taehyung hendak melepas handuk dipinggang nya dan beralih mengambil celana pendek. Pikiran Seungwan sudah runyam ke mana-mana hanya karena hal tadi. Disaat kedua netranya memejam dengan rapat, pergerakan dari kasur membuatnya sedikit terusik. Dengan gerakan pelan pria itu membawa kepalanya untuk bertumpu dilengan kiri milik Taehyung. Merapatkan jarak keduanya lalu membenamkan kepala Seungwan sedikit lebih dalam di area dadanya.

"Aku tahu kau belum tidur Seungwan.." ucapnya dengan tangan yang mulai merayap masuk memeluk punggung Seungwan.

Seungwan membuka netranya sedikit, kepalanya terangkat untuk melihat wajah Taehyung sebentar, pria itu terpejam dengan hembusan nafas teratur dan sesekali mengecup ringan surai hitam milik Seungwan "Kau aneh Taehyung?"

"Bagaimana bisa seperti ini?" tanpa bicara pun Seungwan paham akan maksud Taehyung. Pria ini menanyakan perihal tentang kecelakaan beberapa hari yang lalu.

Tangan kanan Seungwan yang bebas mulai bergerak mengitari area perut Taehyung, wanita itu membalas pelukan suaminya saat ini "Semua sudah menjadi takdir, aku juga tak tahu. Hanya saja, pengantar makanan itu menabrak tubuhku dengan keras hingga terpental beberapa meter. Kukira aku akan lupa ingatan tentang semuanya. Tapi ternyata tidak. Lalu kemana kau pergi setelah mencambuk ku dengan tenaga yang amat luar biasa itu?" Seungwan bertanya karena dia memang sangat penasaran.

"Kau tak menghubungiku sama sekali? Kau masih mempunyai suami Seungwan..." nadanya terdengar menekan diakhir kalimat.

"Kita bukan suami istri, kita hanya sebatas orang asing yang mempunyai kesepakatan pernikahan karena tujuanmu, aku tawanan dan budak yang layak dihukum dan disiksa olehmu. Itu yang kau ucapkan saat pembuatan surat kesepakatan, lalu mengapa hari ini mendadak mengklaim bahwa kau suamiku? Mana ada suami yang tega menyakiti istrinya?"

Taehyung tersenyum mendengar ocehan panjang dari Seungwan baru saja, dia tak akan mengira bahwa wanitanya akan seperti ini "Aku ke New York, pikiranku panas saat melihatmu bersama Sehun. Kau tahu Seungwan? Sudah kukatakan berkali-kali bahwa aku membenci pria itu teramat dalam. Pikiranku yang tidak dingin dan kebencianku kepadamu mengantarkan kau ke neraka malam itu. Sejujurnya setelah menyiksamu layaknya binatang, aku sungguh menyesal. Maka dari itu aku menghilang beberapa hari tanpa kabar"

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang