26

643 105 80
                                    

Seungwan hanya terdiam ditempatnya, menyesap beberapa kali cangkir yang terisi oleh caramel tea buatannya. Di lain sisi Taehyung, pria itu masih sibuk dengan ipad yang berada di genggamannya. Sejak tadi, beberapa jam lalu, usai Sehun mengatakan bahwa dia adalah mantan kekasih Seungwan, suaminya itu memilih untuk beranjak pamit dengan alasan ingin segera istirahat. Seungwan tahu, Taehyung berasalan seperti itu untuk memendam amarahnya. Jika tidak ada Jeno dan Giselle, Seungwan yakin Taehyung sudah melayangkan jotosan kuat pada wajah Sehun.

"Kau marah? Sungguh? Taehyung?" tanya itu terus mengudara sedari tadi. Sedangkan sang pemilik nama hanya diam enggan menanggapi hal itu. Seungwan beranjak bangkit, merasa terlalu bosan dengan kemarahan Taehyung. Tapi dirinya juga bersyukur, pria itu tak melayangkan pukulan atau tamparan padanya. Tuhan masih melindunginya sekarang.

"Siapa yang mengijinkan mu pergi?" suara itu muncul saat Seungwan ingin membuka knop pintu kamar yang dihuni mereka "Aku tak mengijinkanmu untuk beranjak dari tempatmu Seungwan. Kembali!"

Seungwan hanya mampu menghela napas, dengan lesu dirinya memilih melangkah menuju kamar mandi. Membersihkan diri sebentar lalu beranjak untuk tidur. Tidak diranjang bersama Taehyung, tetapi di sofa tempatnya duduk tadi. Seungwan sudah membawa selimut tebal berwarna hijau terang di dalam dekapannya, tak ingin menunggu lama, tubuhnya pun mulai direbahkan diatas sofa, tapi belum sampai bokongnya terhempas, panggilan berat dari Taehyung harus membuatnya menoleh dan menatap pria yang sudah bergemul didalam selimut putih besar.

"Kau harus kuhukum Seungwan! Kemari!"

"Apa maksudmu?" tanya Seungwan dengan alis terangkat sebelah, dia merasa tak membuat masalah apapun untuk saat ini. Lalu apa keinginan pria itu sekarang?

"Tak paham dengan bahasa yang barusaja kuucapkan?" nada berat dan lirih itu menghipnotis Seungwan untuk berjalan menuju sisi ranjang, wanita itu menatap Taehyung yang juga memandangnya dalam diam.

"Tidur dilantai!"

•••••

Seungwan sedikit menggigil, kedua tangannya mengusap lengan berlapis kaos biru yang tengah dipakai. Tubuhnya terasa sakit semua sekarang, mengingat semalaman utuh dirinya berada diatas lantai dingin tanpa alas. Setelah perintah Taehyung kemarin, pria itu tak mengeluarkan sepatah kata apapun kepadanya. Seungwan juga memilih untuk mengacuhkan Taehyung. Terlalu kekanak-kanakan bagi Seungwan jika pria itu marah atas fakta bahwa dirinya dan Sehun adalah sepasang mantan kekasih.

"Jason, tunggu Onty" teriak Seungwan saat melihat keponakannya itu berlarian di atas hamparan pasir pantai. Seungwan ikut berlarian mencipratkan beberapa air dari ombak kecil yang terhempas ke bibir pantai. Biarlah untuk hari ini, Seungwan mengabaikan dan memilih untuk menghibur hatinya sebentar saja. Langkahnya terus maju, hingga didapatkan, tubuh ponakannya itu dibawa melambung tinggi lalu didekap erat.

"Setelah ini kemana?"

Jason tersenyum lebar dengan menampilkan tiga gigi putih atasnya "Mau ke kebun binatang telus ke wahana mainan. Onty ikut?"

Seungwan menggeleng pelan "Onty di sini aja, paman lagi sakit. Nanti nggak ada yang jagain, kasihan kan?" Jason yang mendengar itu lalu mengangguk paham. Saat Seungwan ingin melangkahkan kaki, kedatangan kakak iparnya membuatnya terburu untuk berjalan. Perlahan Jason sudah pindah dari gendongannya, Yuri sudah membawa putranya dalam dekapannya "Kau sungguh tak ikut Seungwan? Taehyung, pria itu bisa menjaga diri, ada Jungkook juga disini. Ikutlah.."

"Tidak Unnie, kasihan Taehyung jika sendirian, jika dia memerlukan sesuatu siapa yang akan dipanggil nanti. Terlebih juga, aku tidak enak hati jika meninggalkannya saat aku bersenang-senang sendiri. Tak apa Unnie, aku akan bersantai di sini itu juga sudah cukup" tolak Seungwan pelan yang nyatanya dirinya juga ingin ikut berlibur hari ini.

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang