Taehyung duduk disofa ruang tengah sembari menahan sakit akibat luka sayatan diperutnya. Dirinya sudah mandi dan keramas dengan wangi, dan hal itu tak luput dari bantuan Seungwan sedikitpun. Istrinya membantu dirinya dengan telaten.
Mereka sudah tidak berada dihotel, keduanya pindah ke villa pagi tadi. Bibi Ahn lah yang memesan tempat ini untuk tiga hari kedepan. Villa bernuansa klasik menghadap ke arah bibir pantai tersebut mampu membuat Taehyung berdecak kagum. Kalian tahu Maldives? Kurang lebih seperti itu, tapi tentu jauh lebih bagus tempat dengan biaya sewa yang cukup menguras kantong, Maldives tentunya. Dan mereka tidak berdua, melainkan bertiga. Sehun juga sudah ikut pindah keduanya tadi pagi.
"Akan kuambilkan sarapan untukmu sekarang" ucapan itu terlontar dari Seungwan yang bangkit disampingnya, melihat wanitanya berjalan ke dapur dengan langkah pelan, jika dilihat dari raut wajah Seungwan tadi, wanita itu sama sekali tak bersemangat, padahal kedua keponakannya akan datang nanti sore.
Taehyung dapat melihat bahwa Seungwan tengah menyiapkan susu lalu beralih mengambil nampan, beringsut keluar dapur dengan membawa sarapan yang telah disiapkan, netranya tetap memandang wanita yang berjalan ke arahnya dengan diam.
Seungwan telah tiba, kemudian kedua tangannya meletakkan nampan itu diatas meja. Menatap Taehyung dengan mendudukkan dirinya disamping suaminya.
"Mau kusuapi?" Taehyung mengangguk, lalu dengan telaten Seungwan membantu pria didepannya ini untuk sarapan. Pikirannya masih berkecamuk, bagaimana dengan semalam? Kejadian yang tak pernah dibayangkan Seungwan bisa terjadi? Lalu apa Taehyung dirampok? Diteror? Atau yang lainnya, pria ini tak mau bercerita padanya barang sedikit.
"Kenapa dengan raut wajahmu?"
Seungwan menggeleng dengan tak nyaman seraya mengaduk sup iga bercampur nasi didalam mangkok yang dipegangnya. Dirinya bingung sekarang, apakah lancang bagi Seungwan untuk menanyakan hal ini "Kau mendapatkan luka seperti ini, sebenarnya apa yang terjadi?"
Kerutan didahi suaminya jelas terlihat sekarang, lalu tangan kanannya yang bebas mulai menggenggam jemari Seungwan yang berada didekatnya "Mainkan saja alurnya, tak usah banyak bertanya. Dan untuk ini" tunjuk Taehyung pada bagian perutnya yang tertutup oleh kaos hitam "Perampok yang melakukannya"
Seungwan mengangguk kemudian seolah mengiyakan permuntaan Taehyung, tapi tak bisa dipungkiri bahwa dirinya sangat penasaran sekali "Janjimu bisa ditepati?" tanya Seungwan dengan membantu menyodorkan gelas berisi susu strawberry kepada Taehyung. Pria itu mengangguk penuh yakin tanpa berpikir panjang.
"Kau merawatku dengan baik hingga sekarang, bukankah hanya tiga hari, aku tak akan mengganggumu sesuai ucapanku, nikmatilah liburan ini" senyum Seungwan mengembang seketika itu juga, merasa senang akan kebebasan yang diberikan Taehyung selama tiga hari kedepan.
Ini semua bermula saat keduanya berada dikamar hotel, saat itu Seungwan sedang membereskan beberapa pakaian milik keduanya kedalam koper, dan tiba-tiba Taehyung memeluk seraya mengecup surai hitam sebahunya beberapa kali. Tentu, Seungwan tertegun ditempatnya, berpikir hal aneh lagi dengan sifat suaminya yang berubah-ubah. Dan diantara keheningan, pria itu berucap demikian. Tentu Seungwan langsung mengangguk mengiyakan tawaran tersebut, rasanya seperti mendapatkan emas ditengah-tengah gurun pasir, dia tak boleh melewatkan kesempatan bagus ini, pikir Seungwan.
"Masakanmu enak Sayang" mata Seungwan membulat tak percaya atas ucapan Taehyung, kemudian dirinya mendongak menatap suaminya, pria itu hanya tersenyum sembari mengisyaratkan suatu hal. Ah, Sehun barusaja keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi tentunya, Seungwan melihatnya.
"Beraktinglah..." lirihnya seraya menatap kedua manik coklat istrinya dengan lekat.
"Mau tambah lagi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE ✔
FanfictionBisakah seorang Kim Taehyung mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya? Kurasa Tidak. 03072021- 14062022. Hellothere, 2021.