Seungwan menatap nanar saat Taehyung memandangnya tajam, setajam perisai yang siap menghabisinya didetik ini juga. Seungwan bingung, putra? Membunuh? Kapan Seungwan membunuh? Dia merasa bahwa tangannya tak pernah berlumur darah dengan melakukan tindakan dosa seperti itu. Hatinya seketika sakit saat ini, dia bersumpah atas nama Tuhan bahwa dirinya tak pernah melakukan hal sekeji itu.
"A-apa maksudmu Tae?" tanya Seungwan dengan nada gugup. Napas pria itu memberat, urat-urat nadi itu terlihat muncul dengan jelas diarea lehernya. Taehyung terlihat menahan amarahnya sekarang. Dengan kegugupan yang memenuhi dirinya, Seungwan berusaha meraih jemari Taehyung untuk di genggamnya, tapi naas, pria itu sudah menepis nya kuat bahkan sebelum Seungwan benar-benar berhasil meraihnya.
"Kau membunuh putraku Seungwan, putra yang kubesarkan penuh kasih sayang. Putra ku satu-satunya, kau membunuhnya!"
Seungwan menggeleng keras, dia tak pernah melakukan hal itu "Aku tak tahu apa yang kau katakan? Taehyung?"
Pria itu membuang napas kasar, mendecih pelan dengan tatapan tajam yang tak pernah lepas dari netra coklat milik Seungwan "Tidak ada pembunuh yang akan mengakui kesalahannya Seungwan, jika ya, maka lihatlah penjara, bukankah tempat hina itu akan penuh oleh orang-orang sepertimu?!" teriakan penuh emosi Taehyung lakukan, hal itu membuat Seungwan menunduk dalam. Bulir itu sudah terjatuh tanpa di mau.
Persekian detiknya Seungwan berteriak, menahan rasa sakit saat ujung rambutnya dijambak paksa dengan kuat oleh Taehyung, wajahnya menengadah dengan basah. Menatap pria yang hanya memberikan tatapan benci padanya "Kau tidak ingat dengan kejadian malam itu? Malam dimana kau membunuh putraku? Dijalanan Seoul? Di taman Gyeonggi-do?"
Seungwan hanya mampu menahan sakit saat jambakan itu bertambah kasar, dan selanjutnya Taehyung menghempaskan nya kuat-kuat, bunyi nyaring langsung menghantam pipi kirinya dengan keras.
Plakk
Wanita itu sudah tak bisa menahan tangisnya, dia sesenggukan dengan memegang bekas tamparan yang teramat panas tersebut "Kau lupa Seungwan?! JAWAB!!! Kau tuli dan bisu lagi?!"
"Aku tak pernah membunuh putramu Taehyung! Bahkan aku tak tahu apa yang kau maksudkan!!!" Seungwan berteriak dengan tangisnya. Pertanyaan yang dia lontarkan beberapa menit yang lalu menyebabkan kekacauan hebat seperti ini. Putra Taehyung? Kim Jiho? Jadi sebelumnya Taehyung sudah menikah? Entah mengapa memori kesakitan dan lara yang selama ini Seungwan terima kembali lagi berputar di angannya. Semua sakit, bahkan dadanya merasakan nyeri hebat saat ini. Dia dinikahi untuk balas dendam? Jadi tujuan pria didepannya selama ini adalah balas dendam terhadap Seungwan atas kematian putranya.
Seungwan menghapus air matanya dengan kasar, pandangannya mendongak memandang iris hitam penuh kebencian itu dengan tatapan nyalang. Seungwan lelah! Di detik ini juga dia menghapus dan meluruhkan semua angannya untuk hidup bahagia bersama Taehyung. Mungkin jika Seungwan tak mengulur waktu dan bertele-tele dengan keadaan, dia sudah memastikan bahwa hakim telah mengetok palu untuk perpisahan mereka.
"Hari putih bulan Februari tahun 2019, anak kecil dengan baju merah dan membawa mawar putih. Kau lupa?! Kau menabraknya hingga tewas ditempat Seungwan!" murka Taehyung dengan berjalan mendekat ke arah sangat istri.
"Aku tak paham dengan yang kau ucapkan Taehyung!!!" teriak Seungwan dengan amarahnya.
Plakk
Plakk
Plakk
Tiga tamparan keras yang baru saja mendarat di pipinya itu mampu membuat Seungwan limbung dan terjatuh lemas dilantai kamar. Perih bercampur panas serta sakit Seungwan sangat rasakan sekarang. Mulutnya mengeluarkan sedikit erangan kala dirasa bahwa sudut bibirnya membengkak seketika dengan darah yang keluar dari arah sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE ✔
Fiksi PenggemarBisakah seorang Kim Taehyung mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya? Kurasa Tidak. 03072021- 14062022. Hellothere, 2021.