12

623 93 19
                                    

2021

Disinilah keduanya, bersama, terpisahkan jarak antara ruang makan dan dapur belakang. Setiap harinya, beginilah peristiwa yang dijalani mereka. Taehyung yang sarapan di meja yang memiliki panjang kurang lebih dua meter dan Seungwan yang sarapan di meja pantry dapur belakang. Keduanya hanya diam, hanya beberapa kali selama dua tahun pernikahan, Taehyung mengajak Seungwan berbicara saat sarapan. Pria itu akan banyak bicara jika Seungwan mendapatkan hukumannya, mengeluarkan ujaran-ujaran kebencian, kata-kata kotor, serta memaki Seungwan dengan lancarnya saat hal itu terjadi.

"Hari ini kau berangkat kerja?"

Seungwan yang berada jauh dari Taehyung menampilkan ekspresi bingung, tak biasanya pria itu menanyakan tentang hal seperti ini. Lalu Seungwan berdehem pelan setelah menelan nasi goreng yang dirinya buat, kemudian meneguk setengah gelas air putih yang berada didepannya sebelum menjawab pertanyaan Taehyung.

"Kerja"

Setelah jawaban yang Seungwan lontarkan pria tersebut hanya diam. Lalu apa maksud dan tujuannya bertanya. Tidak jelas sama sekali. Hingga tak berselang lama, Taehyung beranjak dari duduknya setelah menghabiskan nasi goreng iga buatan Seungwan dan meminum setengah gelas coklat hangat. Berjalan dengan santai ke arah pintu tanpa pamit pada Seungwan.

"Taehyung?"

Pria tersebut berhenti karena merasa namanya terpanggil, kemudian menoleh mendapati Seungwan yang berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa.

"Apa maksudmu bertanya? Ada apa?" tanya Seungwan setelah dirinya tepat berada dihadapan suaminya.

"Aku hanya bertanya" Seungwan yang mendengar jawaban itupun langsung menampilkan kedua alisnya yang berkerut "Aku sudah tahu siklus kehidupan mu saat hari sabtu. Dua tahun lamanya itu cukup untuk membuatku hapal akan aktifitas yang kau lakukan Seungwan. Kau akan pergi ke gereja untuk doa pagi setiap sabtu, lalu bekerja hingga sore, kemudian menyiapkan keperluanku usai diriku pulang dari kantor, dan terakhir kau akan tidur di kamar"

"Ada apa?" tanya Seungwan karena pria didepannya ini membuatnya bingung.

Taehyung hanya mengacuhkan pertanyaan Seungwan, dirinya memilih pergi dan bergegas ke kantor, tapi dengan tiba-tiba pergelangan tangannya dicegah oleh Seungwan. Pria itu langsung menoleh sembari melihat tautan tersebut, dirinya dapat melihat beberapa garis merah akibat pukulan yang dia berikan kemarin sore. Entah mengapa dalam hatinya, Taehyung merasa senang akan hal itu, hingga tanpa disadari, dirinya tersenyum miring lewat bibir ranumnya.

"Siapa yang memberikan izin untukmu menyentuhku?" seketika Seungwan langsung melepas tautan keduanya. Dirinya terlihat kikuk karena pertanyaan Taehyung, oh ayolah dia hanya ingin memperjelas pertanyaan yang digantungkan oleh Taehyung tadi.

"Ada apa?" entah sudah keberapa kali Seungwan hanya mengatakan kalimat itu sejak tadi.

"Jason dan Jina, mereka tiba kemarin malam di rumah Ibu. Ibu menyuruh kita untuk datang malam ini, mungkin mereka ingin mengadakan makan malam bersama. Ku harap kau tidak mempermalukanku nantinya. Berdandanlah! Dan, aku juga tak akan menjemputmu nanti sore, kau memiliki dua kaki yang bisa kau gunakan bukan?"

Seungwan terlihat berbinar usai Taehyung menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba hatinya terasa bahagia karena dua malaikat yang dirindukannya itu sudah berada di Korea. Jason dan Jina, ah Seungwan ingin segera melihat mereka sekarang.

"Baiklah" hanya jawaban singkat yang keluar dari bibir Seungwan. Dirinya memilih segera pergi membersihkan sisa sarapan mereka berdua dan bergegas untuk berangkat kerja. Percuma saja dirinya berlama-lama dihadapan Taehyung, ya karena pria itu tak menyukai keberadaannya, bahkan Seungwan bernapas pun dimata Taehyung itu adalah sebuah kesalahan.

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang