16

633 93 30
                                    

Disaat Seungwan masih memejamkan matanya, lumatan tersebut kian dalam dan dalam. Merasa ada yang tidak beres dengan dirinya dan Taehyung, Seungwan langsung memutus tautan keduanya dengan napas terengah-engah, menatap pria yang kini juga menatapnya dengan dalam. Pipinya kian memanas saat mengingat kegiatan yang baru saja terjadi. Dirinya terlalu malu atas ciuman keduanya.

Tanpa pikir panjang, tungkainya melangkah selebar bahu, meninggalkan Taehyung dan semua orang yang sedang melihatnya berlari keluar ke arah pintu. Tidak! Bahkan Seungwan sudah berjanji tak akan mencium ataupun berciuman dengan arsitektur gila itu, tapi apa nyatanya? Pria itu malah memberikan sentuhan berlebih yang membuat Seungwan melemas dan berdebar hebat.

Apa pria itu lupa ingatan atas perjanjian yang telah mereka buat? Atau memang Taehyung mencari kesempatan dalam hal ini? Jika memang iya, Seungwan dengan senang hati menampar kedua pipi pria menyebalkan itu.

Seungwan membuka pintu kamar mandi hotel dengan kasar, dia segera melangkahkan kakinya menuju arah wastafel. Memandangi wajah serta dirinya pada kaca besar berbentuk persegi didepannya, atensinya tertuju pada labium merah miliknya, sedikit merekah dan bengkak akibat ciuman tadi. Sialan!

Pikiran Seungwan melayang kembali, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Seungwan merutuki dirinya dan menganggap bahwasannya dialah yang bodoh sekarang. Kenapa dan mengapa bibirnya tanpa diizinkan ikut membalas pagutan yang diberikan oleh Taehyung tadi? Dan lebih bodohnya, dirinya lah yang membuat peraturan tentang hal ini. Apa mungkin karena Seungwan sudah sangat lama tidak merasakan kehangatan seperti halnya ciuman tadi? Entahlah, dirinya juga tak tahu.

Dengan gerakan cepat, Seungwan membuka kran di sana, membasahi kedua tangannya lalu memencet sabun cair didalam botol sebanyak-banyaknya. Dia harus menghilangkan bekas ini.

Kemudian kedua telapak tangannya saling bergesekan, yang mana hal itu mengakibatkan seluruh telapak tangannya tertutup oleh busa dari sabun tadi. Lalu digosokannya hasil busa tersebut pada kedua bibirnya, menggosok bibir atas dan bibir bawahnya dengan kasar. Dia ingin menghilangkan bekas Taehyung pada bibir ranumnya. Sembari melakukan aktifitas tersebut, didalam hatinya sana, dia tak henti-hentinya memberikan sumpah serampah pada iblis neraka yang berstatus suaminya itu.

"Apa yang kau lakukan?!" suara menggema tersebut langsung membuat Seungwan menoleh, netranya dapat menangkap Taehyung sedang bersedekap dada dengan santai di ambang pintu kamar mandi.

"Kenapa kau kemari, apa kau tak membaca bahwa ini adalah kamar mandi untuk wanita?"

"Seungwan?!"

"Apa?" tanya Seungwan dengan kegiatan yang masih sama tanpa menoleh pada Taehyung "Apa yang kau lakukan tadi? Kau ingin mati? Dirimu melanggar perjanjian itu Taehyung!" geram Seungwan dengan pandangan nyalang ke arah Taehyung.

Taehyung hanya mencebikkan bibirnya dan menampilkan ekspresi mengejek yang membuat Seungwan semakin emosi hanya karena melihat keberadaan pria ini.

"Kenapa kau menciumku begitu dalam, dan bagaimana bisa lidahmu itu tanpa permisi masu--" Seungwan yang berteriak pun seketika langsung terdiam, stop Seungwan! Kenapa kau membahas hal ini lagi?

Taehyung terlihat menampilkan smirknya usai kalimat Seungwan berakhir.

"Kau kira kita berdua adalah anak sekolah menengah yang baru saja melakukan ciuman pertama? Kenapa otakmu bodoh sekali Seungwan?! Kita sudah berstatus sebagai suami istri, berpikirlah sedikit dewasa Baby" Seungwan hanya menatap sinis Taehyung dari kaca besar persegi didepannya. Omong kosong! Tentunya pria itu juga merencanakan hal ini.

"Dan kau juga menikmati ciuman kita tadi Sayang"

Sialan!

Kenapa Seungwan malah merasa terjebak akan ucapannya sendiri.

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang