20

740 107 22
                                    


"Kau menikah dengan paksaan pria brengsek itu Seungwan?" tanya Sehun saat Seungwan kembali mendudukkan diri didepannya. Haruskah Seungwan menceritakan kehidupan kelam rumah tangganya kepada Sehun? Bahkan Seulgi ataupun Hoseok yang notabennya adalah orang terdekatnya pun tidak pernah tahu-menahu soal ini.

"Sehun? Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Seungwan dengan nada lemah. Hatinya serasa memanas beserta kedua maniknya yang mulai kabur, dirinya bahkan ingin menutup rapat-rapat masalah rumah tangganya dengan Taehyung, tapi mantan kekasihnya ini sudah tahu bahwa pernikahannya adalah hal yang sangat terpaksa.

"Kau pikir aku tidak datang di hari pernikahanmu?"

Seungwan membola dengan sempurna, terlalu kaget dengan pengakuan Sehun saat ini.

"Lalu kenapa kau tidak menemuiku dan membatalkan semuanya?" entah darimana, Sehun mulai merasa nada wanita didepannya ini bergetar. Pria itu hanya menampilkan senyum terbaiknya sembari mengambil alih tangan kanan Seungwan diatas meja lalu menggenggamnya erat.

"Aku juga tak tahu, pikiranku sangat runyam dihari itu. Terlalu kaget dan sakit hati mendengar kabar bahwa kau menikah dengan pria sebrengsek Taehyung" Sehun menunduk guna melihat  jemari tangan  yang terdapat beberapa bekas luka disana. Dirinya lalu mendongak menatap Seungwan yang sudah menggigit bibir bawahnya dalam, wanita itu menahan tangisannya saat ini.

"Apa yang dilakukan olehnya hingga kau seperti ini?" Sehun mampu melihat wanita didepannya ini bergetar dengan buliran bening yang sudah mengalir bebas di pipi putih miliknya.

"Menangislah Seungwan jika kau ingin menangis" dan benar saja setelahnya isakan hebat dan suara orang khas menangis terdengar diseluruh penjuru ruang cafe saat ini.

Tak ingin Sehun melihat dirinya yang terlihat kacau dan hampa, Seungwan langsung menelusupkan wajahnya diantara tumpuan kedua lengannya diatas meja. Menangis hebat guna mengurangi rasa sakit yang selama ini dirinya pendam sendirian. Disaat seperti ini kenapa juga harus Sehun yang mengerti keadaannya? Kenapa ini persis seperti lima tahun yang lalu saat Ibunya dengan tega menendang perut dan menampar kedua pipinya hanya karena dirinya memakan sedikit kimchi yang sudah wanita itu sisihkan untuk Seunghee kala itu.

Disaat-saat terpuruknya waktu itu juga Sehun lah yang berada disampingnya.

Tanpa dirasa Seungwan menangis hampir setengah jam lamanya, dirinya dapat merasakan elusan lembut dipunggung serta puncak surai hitam miliknya. Siapa pelakunya saat ini jika bukan Sehun.

Dengan sedikit terengah akibat sesi tangis yang cukup lama, Seungwan memilih mendongak menatap Sehun yang juga menatapnya dengan senyumnya.

"Aku ada untukmu Seungwan, kapanpun dan dimanapun. Jika kau membutuhkanku, aku selalu ada" ucapan itu diakhiri dengan senyum tipis dari sang pemilik suara.

Seungwan mengangguk dengan lemah. Dirinya bersyukur karena didunia ini masih ada satu hingga lima orang yang peduli dengannya.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan luka ini?"

Seungwan mengubah posisinya menjadi duduk tegap, mengusap pelan kedua pipinya yang semi basah akibat air tangisnya "Jika aku bercerita padamu. Apa kau akan mengadu kepada Taehyung?"

Lihat! Bahkan dimata Sehun, Seungwan seperti anak kecil yang meminta ijin untuk membeli cotton candy di pasar raya "Hal gila jika aku mengadu pada pria brengsek itu. Aku dan Taehyung tak pernah akur sejak kepindahan kami di New York kala itu Seungwan"

Seungwan hanya mengangguk kembali, dirinya tak peduli sama sekali. Keinginannya saat ini hanyalah menghilangkan sedikit beban serta bongkahan batu besar yang tertancap didalam hatinya"Bisa aku bercerita?"

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang