11

672 89 18
                                    

Taehyung tertawa dengan keras setelah melontarkan kalimatnya itu, ekspresi Seungwan sangat jauh dari dugaannya "Kenapa air mukamu tegang sekali? Aku tidak akan membunuh ataupun memakanmu baby"

Seungwan mengerjapkan buku matanya beberapa kali. Dia kira Taehyung berkata benar atas kalimatnya, dirinya sudah terlanjur takut duluan. Sialan! Tak berselang lama setelahnya, pria itu lalu berdiri menuju arah dapur, mungkin mengambilkan minum untuk Seungwan. Sembari menunggu Seungwan memilih mengedarkan pandangannya pada seisi rumah Taehyung ini. Astaga, kenapa sangat bagus sekali, ini semua masuk dalam list rumah impian Seungwan.

"Berapa umurmu?" tanya Taehyung setelah duduk kembali di depan Seungwan. Pria tersebut tak membawa minuman ataupun sekaleng soda, dia malah membawa galar kayu berwarna coklat yang memiliki panjang kurang lebih satu meter. Seungwan hanya bingung menatap pria didepannya ini. Apa yang akan dilakukan oleh Taehyung? Pertanyaan tersebut muncul dalam pikirannya.

"Dua puluh enam"

Taehyung mengangguk dengan senyum miringnya. Seungwan sangat membenci hal itu "Baiklah, mari buat kesepakatan untuk peraturan nomor tiga di perjanjian kertas tadi. Aku akan memberimu waktu untuk berpikir apa saja peraturan yang ingin kau buat. Dan saat itu terjadi, aku akan mengatakan peraturan tak tertulis yang harus kau patuhi. Dengarkan baik-baik!"

Apa! Berpikir dengan mendengarkan. Apa Taehyung gila? Kenapa pria ini sangat licik. Bagaimana bisa Seungwan berpikir saat dirinya harus menyimak dan mendengarkan setiap inci detail ucapan yang dilontarkan Taehyung setelah ini. Dirinya tidak bisa berbicara sebelum berpikir matang-matang  apa saja peraturan yang harus dirinya buat saat Taehyung mengatakan segala peraturan yang telah dirancangnya. Ini terlalu mendadak.

"Baiklah. Dengarkan! Langsung tho the point saja, aku orang yang tidak suka untuk bertele-tele ataupun berbasa-basi. Kau, Seungwan! Patuhi semua peraturan ku, membuatkan sarapan dan makanan untukku, menyiapkan kebutuhanku, melayaniku, mencuci baju dan membersihkan rumahku. Intinya, semua pekerjaan rumah, kau yang harus mengurusnya!"

Seungwan sedikit menganga, didalam hatinya sana dia tertawa, dia tidak mengeluh untuk semua hal tersebut karena dirinya sudah terbiasa melakukan pekerjaan yang di ucapkan Taehyung. Hanya saja ini baru hari pertama pernikahan mereka tetapi pria itu malah seperti ini, namun sebuah fakta menampar Seungwan dengan telak bahwa dirinya sudah menjadi istri-- , sebentar ini salah. Dia sadar bahwa dirinya hanya tawanan yang harus patuh pada Tuannya agar tak mendapatkan hukuman ataupun siksaan. Dan tambahan lagi, Seungwan juga sudah menjadi babu untuk Taehyung mulai sekarang.

"Paham?" Seungwan menurut dengan menganggukkan kepalanya.

"Lalu, aku tidak suka keterlambatan. Apabila kau melakukan kesalahan baik besar ataupun kecil, disengaja ataupun tidak, aku tidak akan segan-segan untuk menampar, memukul, mencambuk ataupun memasungmu. Dan jika kau sedang mendapatkan hukuman ataupun siksaan, kau dilarang keras untuk menjerit dan meronta. Aku tidak suka! Kalaupun dirimu melanggar hal itu, aku juga dengan senang hati akan menambah hukuman dan siksaan untukmu. Aku tidak pernah mempunyai hati Seungwan, jadi jangan coba-coba bermain denganku"

Ucapan panjang Taehyung membuat Seungwan dengan susah payah meneguk ludahnya, tatapan menghunus pria tersebut mampu membuat dirinya merinding sekaligus kaku ditempat. Siapa sebenarnya Taehyung? Apakah pria ini adalah seorang Psycho? Atau reinkarnasi dari seorang iblis neraka jahannam yang menjadi manusia?

Seungwan bahkan hanya mengangguk lagi dengan kaku. Terlalu takut dengan wujud manusia didepannya ini "Giliranmu"

"Saya bahkan belum me--" Seungwan menghentikan kalimatnya saat dirinya melihat Taehyung mengangkat sebelah alisnya. Kenapa suasana sangat terasa mencekam saat ini? pikirnya.

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang