MISTAKE ✔

10

Disini Seungwan, diluar gereja berdiri lebih dari setengah jam lamanya, menyapa dan menyalami para tamu undangan yang ada. Kakinya serasa kebas sedari tadi dan dapat dirinya pastikan tumitnya akan sedikit lecet karena memakai sepatu heels.

Dirinya sedikit risih sejak tadi dengan tangan yang menggamit erat pinggang rampingnya, berjalan kesana kesini seperti lem dan perangko yang tak dapat dipisahkan. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Taehyung, pria yang sudah resmi menjadi suaminya beberapa jam yang lalu. Taehyung kentara sangat bahagia dari raut wajahnya, menyapa dan mengucapkan terima kasih pada para tamu undangan dengan senyum bangganya seperti baru mendapatkan mangsa yang sudah dirinya incar sedari dulu. Ya, mangsa yang sudah dirinya dapatkan itu adalah Seungwan. Oh Seungwan, tawanan sekaligus alat pembayaran pelunasan hutang ibunya pada pria bermarga Kim ini. Ah, drama sekali kisah hidupnya ini.

"Kuharap kau bahagia Seungwan" ucapan manis tersebut keluar dari pria tampan berambut hitam yang sudah menjadi sahabat serta kakaknya tersebut, Hoseok. Mengenai Hoseok, keduanya bertemu secara normal, maksudnya saat itu, Seungwan lah yang bekerja paruh waktu di kedai milik kedua orang tua Hoseok. Dari situ keduanya mengenal lebih dalam sampai menjadi keluarga hingga saat ini. Ah, soal Seungwan mengatakan Hoseok mencintainya? Kalian berpikir bahwa itu adalah cinta antara lawan jenis yang mempunyai perasaan lebih dari pada kata suka. Kalian salah. Hoseok memang seperti itu, mengatakan semua cinta nya pada orang yang sudah lama dirinya kenal, termasuk Seulgi. Cinta yang dia maksudkan adalah rasa sayang dirinya terhadap orang yang dikenalnya, pria itu menganggap Seungwan dan Seulgi adalah adiknya.

"Jangan berbicara melantur seperti tadi. Mengerti?" Seungwan hanya mencebikkan bibirnya. Melantur? What? Ini bahkan bukan hanya sekedar omongan yang melantur. Ini fakta, fakta yang sudah dirinya jalani seperempat dari rencana Kim Taehyung, pria sialan berkedok rentenir itu.

"Kapan kau kembali ke Nepal?"

"Tiga hari lagi. Berkunjunglah kerumah sebelum aku berangkat. Aku akan membuatkan makanan kesukaanmu nantinya" ujar Hoseok dengan senyum tipisnya. Ah, tolong siapa saja yang melihat untuk tidak pingsan ditempat. Kenapa kakaknya ini terlalu tampan dan terlalu sempurna. Pria tampan paripurna berstatus seorang Dokter anak dan tentunya masih single, hobi memasak, pekerja keras, rajin menabung, dermawan, banyak digandrungi kaum hawa, ah ya dan satu hal lagi, tidak bisa kita miliki.

"Baiklah" ya sedari tadi dirinya mengabaikan Taehyung yang berada disampingnya dan dengan masih setianya menggamit pinggang kecil milik Seungwan. Taehyung berdehem sedikit keras sembari meremas pinggang kecil Seungwan dengan kuat.

"Ah ya, Taehyung, tolong jaga Seungwan untukku. Bahagiakan dia" ujar Hoseok kembali. Taehyung tentu langsung tersenyum menyakinkan Hoseok, pria itu semakin merapatkan jarak antara dirinya dengan Seungwan. Wah, memang sudah seperti anak kembar siam saja.

Taehyung mengangguk "Tentu. Aku akan menjaga Seungwan. Memberikan dia banyak kebahagiaan tanpa ada kesulitan nantinya" Seungwan yang mendengar hal itu tersenyum miring, pria ini memang benar-benar. Kebahagiaan tanpa kesulitan katanya, itu semua terbalik adanya. Seungwan nantinya hanya akan mendapat kesulitan tanpa kebahagiaan, ini baru sangat benar.

"Seungwan?" eluh Seulgi dengan air muka yang ingin menangis. Ah dirinya juga ingin menangis sekarang melihat sahabatnya tersebut yang terharu atas pernikahan paksa ini.

"Jaga dirimu baik-baik. Kau harus bahagia!" anggukan Seungwan berikan dengan senyum terbaiknya. Seulgi kemudian menyerahkan paper bag berwarna abu kepada Seungwan. Terlihat sangat mewah dan dibubuhi oleh tulisan Dior. Seungwan langsung mengernyitkan sebelah alisnya. Seakan mengerti, Seulgi kemudian menjelaskan apa isi paper bag abu itu.

"Aku ingin memberikan hadiah di hari pernikahanmu. Hanya tas kecil yang bisa kau gunakan untuk keluar ataupun jalan-jalan mungkin" Seungwan langsung mengulum kedua bibirnya dengan tipis, seakan terharu oleh pemberian sang sahabat.