19

658 104 23
                                    

Seungwan membolakan kedua pupilnya dengan lebar saat dengan tiba-tibanya labium milik Taehyung menyapu lembut miliknya. Dirinya memberontak dengan memukul keras kedua lengan bisep besar suaminya yang terlapisi kemeja merah ini. Semakin Seungwan memberontak, Taehyung semakin menarik tubuh kecil miliknya untuk merapat padanya. Lumatan tersebut kian dalam dan bertambah panas, bahkan kedua area pipi Seungwan sudah sedari tadi menghangat dan bersemu merah bak tomat kebun yang sudah matang sempurna.

Dengan terpaksa dirinya mengikuti permainan yang dimulai suaminya sekarang. Pikirnya ini akan segera berakhir jika Seungwan mengikuti kemauan arsitektur gila ini. Meyakinkan diri untuk mengumpulkan keberanian penuh, Seungwan mengalungkan kedua lengan kecilnya pada leher Taehyung, membalas ciuman tersebut sesuai dengan tempo yang dilakukan olehnya.

Kakinya sudah selemas jelly sejak pagutan itu terasa sangat lembut bagi Seungwan.

Taehyung tersenyum ditengah ciuman mereka, merasa bahwa istrinya memberikan tanda hijau untuknya, Taehyung bertindak semakin liar, menggigit bibir bawah serta atas milik Seungwan dengan cepat, memberikan tekanan di benda kenyal tersebut dengan kerasnya.

Bahkan bunyi decapan antara bibir keduanya sudah menguar sejak sepuluh menit yang lalu.

Percampuran benang saliva tersebut belum berakhir hingga saat ini.

Taehyung tak berhenti, dirinya dengan beraninya mengangkat tubuh kecil istrinya kemudian menyampirkan kaki kanan serta kiri milik Seungwan pada pinggangnya. Tujuannya sekarang adalah diatas ranjang abu kebesarannya.

Dengan pagutan yang masih tertaut, Taehyung berjalan ke arah ranjang dengan merengkuh erat tubuh Seungwan, membaringkan dan menindihnya dengan pelan. Tangan kanannya yang semula berada dipinggang Seungwan beralih membuka kancing teratas piyama moca milik istrinya. Hingga kancing ketiga terbuka, pergerakan Taehyung terhenti kala tangan kanan Seungwan menahannya.

"Hahhh.... Apa y-yang k-kau lakukan?" tanya Seungwan terengah setelah dirinya memutus tautan bibir mereka.

Dada keduanya masih naik turun akibat ciuman panas yang barusaja terjadi. Jantung Seungwan berpacu cepat saat kedua manik hitam suaminya menatapnya dengan dalam. Tatapan yang berbeda dari biasanya. Bahkan dapat Seungwan lihat bibir suaminya tersebut sedikit memerah dan bengkak.

Dan dengan tiba-tiba Taehyung bangkit, berjalan ke arah kaca yang berada didalam kamarnya guna membenahi letak dasi serta kemejanya yang sedikit berantakan akibat kegiatan tadi "Kenapa bibirmu manis sekali?"

Seketika Seungwan memerah hanya karena pertanyaan yang barusaja Taehyung ucapkan, menepis hal tersebut dengan cepat, Seungwan memilih segera mengancingkan kembali ketiga kancing teratas piyama mocanya yang sudah terlepas, bahkan bra biru muda nya sudah sedikit terlihat karena hal ini.

"Apa maksudmu tadi?"

"Maksud mana yang kau tanyakan?"

"Ciuman yang barusaja terjadi, kau mel---"

"Kau bahkan menikmatinya baby. Jangan berlagak munafik hanya untuk ciuman biasa tadi"

Seungwan merasa sesak sekarang. Ciuman biasa? Bagaimana bisa disebut ciuman biasa kala Seungwan merasakan kedua bibirnya seperti bengkak dihantam palu.

"Aku tahu kau juga menikmatinya, dengan bukti kau membalas dan mengalungkan kedua lenganmu. Ah.. Kurasa memang sepatutnya ini terjadi diantara kita, kau istriku dan aku suamimu, jadi itu adalah hal yang wajar untuk kita berdua lakukan. Ngomong-ngomong bibirmu manis seperti cherry kalau kau ingin tahu"

"Kau melanggar perjanjian Taehyung!" geram Seungwan.

Taehyung berbalik dengan menatap Seungwan datar lalu menaikkan sebelah alis kanannya dengan tampang yang berlagak meremehkan "Apakah aku pernah menjawab iya atas semua permintaanmu kala itu? Kau bodoh?!"

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang