37 End

891 88 92
                                        

Seungwan menengadah dengan tatapan nelangsa, matanya berair kembali. Semua terasa tidak nyata baginya, percintaan semalam tak berhenti sampai disitu. Taehyung kembali menggagahi, menghujam dan menubruk miliknya dengan panas dan penuh gairah. Bahkan Seungwan sudah tak mampu untuk menyamai pria tersebut. Dan penyesalan memang selalu datang di akhir. Seungwan merasa demikian.

Tangannya beralih mengelus sisi ranjangnya yang kosong. Taehyung telah pergi. Semua akan berakhir hari ini. Dia akan memulai hidup barunya setelah keluar dari rumah ini. Dengan sekuat tenaga Seungwan bangkit, mengambil bra dan pakaian miliknya. Menggunakannya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah ini dia akan pamit, pamit kepada Taehyung dan Joohyun untuk pergi dari sini, tempat yang memberikan suka dan duka selama dua setengah tahun.

Setelah usai dengan kegiatannya, Seungwan segera berbenah memasukkan beberapa barang dan bajunya yang masih tertinggal. Dia tak akan meninggalkan barang apapun dirumah ini, bahkan sehelai rambutnya. Seungwan tak ingin. Dengan cepat dia meringkus beberapa alat makeup hingga satu benda yang tergeletak diatas nakas membuat tangannya berhenti bergerak. Foto pernikahan mereka, foto yang hanya Seungwan miliki sendiri. Foto yang terpampang jelas dua insan yang tersenyum lebar dengan kebahagiaan palsu. Tangannya ingin menggapai benda tersebut tapi suara pintu terbuka membuatnya harus menoleh ke arah sana.

"Kau akan pergi?" bisa-bisanya pria itu bertanya demikian setelah apa yang telah mereka lakukan semalam.

"Tentu! Apa kau akan menjerat dan menyiksaku lagi jika tetap disini?" tanya Seungwan dengan tatapan naik, melihat iris hitam itu dengan nyalang berkobar.

Taehyung hanya tersenyum "Setelah selesai pergilah ke ruang makan, sarapan lah terlebih dahulu sebelum pergi. Joohyun telah memasak beberapa hidangan disana..." pria itu lalu pergi setelah mengucapkan perintahnya. Seungwan hanya memandangnya, kegiatannya yang tertunda tadi dia ulang kembali. Mengelus pinggiran pigura silver dengan pelan, menatap pria yang tersenyum lebar dengan menggandeng lengannya. Tanpa terasa air matanya jatuh tanpa sebab, hatinya terasa sakit sekali.

Memilih segera mengakhiri ini semua lebih baik. Seungwan akan bahagia, tanpa dia. Seungwan berjanji akan bahagia disisa hidupnya.

••••

Seungwan menggeret pelan kopernya, beserta tangan kirinya menjinjing tas besar warna army, dia keluar dari kamar. Netranya langsung dapat menangkap sepasang insan tengah bergurau didapur. Terlihat Taehyung bergurau kepada Joohyun, mengganggu wanita itu yang tengah sibuk mencuci piring. Keduanya tersenyum lebar bahagia. Joohyun yang cantik dengan Taehyung yang tampan. Perpaduan yang pas, si cantik akan mendapatkan si tampan. Itulah faktanya.

Seungwan memilih menggeret pelan kopernya menuju pintu depan, dia berjalan pelan agar tak menimbulkan suara yang mana dapat mengganggu kemesraan keduanya "Seungwan?"

"Ya?"

"Kau mau kemana Sayang?" tanya Joohyun yang berjalan kearahnya setelah melepaskan pelukan Taehyung dari balik tubuh wanita tersebut. Seungwan segera berjalan menghampiri wanita bak dewi itu, tersenyum ke arahnya sebelum berbicara.

"Saya akan pulang. Nenek membutuhkan saya. Terlebih lagi kontrak saya menjadi pembantu Tuan sudah berakhir, jadi saya harus pergi..." kata Seungwan dengan menatap Taehyung disamping Joohyun. Pria itu hanya diam tak bergeming sama sekali.

"Maksudnya?" tanya Joohyun seraya mengangkat sebelah alisnya dengan mulut setengah terbuka. Bahkan seperti itupun Joohyun masih sangat cantik.

"Anda sudah kembali, itu kesepakatannya. Tuan berkata bahwa kontrak berakhir jika Nona sudah kembali"

"Begitu rupanya. Sarapan lah terlebih dahulu" Seungwan menggeleng. Sungguh dia ingin menangis sekarang. Melihat Taehyung yang hanya diam tak berbicara apapun membuatnya sakit setengah mati. Pria itu seakan menatapnya dengan tatapan menjijikkan. Itu yang dirasakan olehnya.

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang