MISTAKE ✔

22

Dahi Seungwan berkali-kali tercium meja tanpa dirinya mau. Matanya sudah sangat mengantuk, badannya juga lelah, tapi seseorang yang sedari tadi dia tunggu itu tak kunjung pulang ke rumah. Membuka lebar-lebar kedua iris cantiknya, Seungwan memilih mengambil ponselnya, mungkin menonton satu film membuatnya menunggu tanpa dirasa.

Sebelum itu, dirinya juga sudah melihat bahwa sekarang sudah pukul sebelas lewat lima belas malam, dan artinya empat puluh lima menit mendatang adalah hari ulang tahun Taehyung, tapi suaminya tersebut belum kunjung pulang dari kantornya. Seungwan ingin menelepon, tapi bukankah itu percuma? Mengingat bahwasannya Taehyung pernah berkata bahwa berkomunikasi dengan Seungwan melalui ponsel akan menyita banyak waktu bagi pria tersebut.

Tak ambil pusing, dirinya berjalan menuju dapur, Seungwan memilih untuk meminum susu coklat ditambah dengan es, mungkin dengan itu matanya akan terasa segar kembali. Setelah selesai dengan kegiatannya, Seungwan kembali menempatkan bokongnya pada kursi empuk di meja dapur, memilih layanan streaming film pada ponselnya. Dan tujuannya berakhir pada film On Your Wedding Day, film yang mengisahkan tentang seorang lelaki yang ternyata hanya menjaga perempuan milik pria lain.

Seungwan terisak kala pemeran utama pria dan wanita bertengkar hebat karena konflik, itu terjadi pada saat si pria mengakui bahwa wanita itu hanya dimanfaatkan olehnya kepada teman-teman si pria pada saat pemakaman sang Ayah si wanita. Seungwan memutar keadaan tersebut dengan kehidupan pernikahannya dengan Taehyung, bagaimana jika dirinya hanya menjaga jodoh orang saat ini? Karena, memang fakta yang akan terjadi di kemudian hari, bahwa mereka akan benar-benar berpisah selamanya. Seungwan tentu merasa senang jika hari itu datang, tapi tak dipungkiri, di dalam hati terkecilnya ada rasa sedikit tak rela untuk benar-benar pergi dari sisi Taehyung.

Seungwan terkesiap, dirinya langsung menghapus bulir bening yang mengalir di pipinya. Ponselnya bergetar tanpa henti, Seungwan kira itu adalah panggilan masuk dari Taehyung, tapi nyatanya tidak, jam alarm yang menunjukkan pukul dua belas malam lah yang membuat Seungwan sedikit kaget saat ini.

Sesaat setelahnya, Seungwan hanya mampu menghela napas kasar beberapa kali. Hari ini juga terjadi di tahun kemarin, dimana dirinya sibuk menyiapkan kejutan untuk Taehyung, tapi hasilnya pria itu malah tidak pulang selama dua hari. Hal itu membuat Seungwan harus membuang berbagai makanan yang telah dibuatnya sejak sore ke dalam tong sampah rumah. Haruskah hari ini juga terjadi lagi?

Sebelum benar pergi dari dapur, Seungwan memilih menyalakan tiga buah lilin yang tertancap di masing-masing cupcake yang dirinya beli di mall tadi. Kedua tangannya saling bertautan, matanya memejam guna memohon doa disaat lilin tersebut masih menyala. Untuk Taehyung, aku berbahagia atas umurmu yang bertambah, semoga kebaikan selalu menyertaimu di setiap langkah yang kau ambil. Diberikan panjang umur dan kesehatan setiap saat. Dan untuk dirimu dan diriku, jika memang waktu perpisahan itu tiba, kuharap kau bahagia. Aku akan berbahagia jikalau dirimu juga. Seungwan membuka kedua netranya lalu dengan tiupan yang pelan ketiga lilin itu sudah padam dengan tenang.

Dengan langkah lesu Seungwan memilih menidurkan badannya yang butuh istirahat itu di sofa ruang tengah, beberapa saat setelahnya tanpa dirinya rasa, matanya terpejam dengan sempurna.

Ting tong ting tong ting tong

Seungwan terkesiap di sofa, dirinya langsung duduk dari tidurnya kemudian menatap sesaat jam besar yang tertempel di dinding ruang tengah, pukul tiga pagi. Siapa yang bertamu sepagi ini?

Dengan sedikit memaksakan diri, Seungwan segera memakai sandal bulu rumahnya lalu berjalan menuju pintu. Sesaat setelah pintu terbuka, dirinya hanya mampu terdiam ditempat, melihat suaminya yang dibopong oleh seorang wanita menuju sofa, Seungwan dapat menyimpulkan bahwa Taehyung mabuk saat ini. Tak mau menunggu lama, tentu Seungwan langsung menghampiri keduanya.