28

742 104 47
                                    

Taehyung mengais udara sebisanya, berlarian diarea bandara Incheon dengan tergesa. Pikirannya hanya penuh akan Seungwan. Lalu bunyi notifikasi dari ponselnya barusaja harus menghentikan langkahnya untuk memberhentikan taksi yang lewat disana.

Nomor tak dikenal

Apakah kau panik saat ini? Prank ini membuatmu gila hanya untuk memikirkannya? Si brengsek Kim Taehyung telah masuk jebakan batman hahahaha... Orang brengsek memanglah bodoh

Alis Taehyung terangkat tinggi, tak percaya akan semua ini. Jantungnya serasa tak berdetak hanya karena mengkhawatirkan keadaan istrinya, tapi ini sebuah prank? Dengan tak bisa menahan emosi, Taehyung langsung mengumpat sekerasnya, membuat para orang yang tengah berada disekelilingnya langsung menoleh dan menatapnya dengan pandangan aneh.

Siapa pengancam ini sebenarnya?

•••••

Seulgi hanya diam, menatap Seungwan yang tengah disuapinya  semangkuk kecil bubur putih dan ditemani dua buah telur rebus serta beberapa kentang yang juga sama direbusnya. Makanan rumah sakit memanglah tidak enak sama sekali.

Seungwan memang kecelakaan, wanita itu memang mengalami kejadian itu, tapi kecelakaan itu bukanlah kecelakaan seperti Seungwan ditabrak oleh mobil ataupun truck besar yang membuatnya harus amnesia ataupun gegar otak, bukan.

Seungwan di tabrak oleh pengantar makanan cepat saji yang menggunakan vespa dengan kecepatan diatas rata-rata. Tubuhnya terpental sekitar lima meter dari tempat kejadian. Kepalanya bocor serta pergelangan kaki kirinya retak dan beberapa bagian tubuhnya mendapatkan luka barut akibat bergesekan dengan aspal.

Hanya saja, Seulgi yang kebingungan saat ini, kenapa sahabatnya memilih menghubunginya daripada Taehyung yang berstatus suaminya?

"Makanlah dengan pelan, aku membelikanmu jus stroberi di cafetaria rumah sakit tadi" Seungwan hanya mengangguk dengan nanar ingin menangis melihat Seulgi yang sangat perhatian.

"Siumanmu sangat cepat Seungwan, aku menginap dua malam disini, dan kau sudah sadar empat jam yang lalu. Apa kau mengenalku?" tanya Seulgi dengan setengah khawatir jika Seungwan tak mengenalinya.

Seungwan tersenyum lalu mulai mengambil telur rebus dan memakannya, entah mengapa rasa sakit itu kembali datang lagi, terlebih melihat kondisinya yang seperti ini membuatnya sangat kacau "Aku mengenalmu, Kang Ddeulgi ku, wanita yang tak tahu kapan menikahnya dan seorang make up artist ternama, aku sangat mengenalimu"

"Syukurlah, aku khawatir jika kau amnesia ataupun lainnya. Ngomong-ngomong kenapa kau tak menghubungi suamimu dan malah memintaku untuk menjadi walimu sekarang?"

Ya, Seungwan menghubungi Seulgi saat itu. Lucu sekali, saat tubuhnya terpental jauh, tak berselang lama para orang yang berada disana berkumpul untuk melihatnya. Seungwan tersenyum malu. Astaga! Begini rasanya dicintai banyak orang, bahkan saat darah terus mengalirpun, mereka berbondong-bondong segera menelpon ambulan untuk datang. Seungwan merasa sangat dicintai banyak orang waktu itu. Dirinya sangat bersyukur.

Saat Seungwan berada disisa-sisa ambang kesadarannya, dia memanggil gadis sekolah yang berusaha mengambil beberapa barangnya yang terlempar, dengan cepat gadis itu mendekat. Tentu dengan sedikit usaha, Seungwan membisikkan pada gadis itu untuk menghubungi Seulgi lewat ponselnya. Begitulah yang terjadi saat kecelakaan itu.

"Aku menghapus dan memblokir nomornya. Jangan membahas Taehyung untuk sekarang, pria itu hanya membuatku terus menangis saja. Bahkan jika aku berada diambang kematianpun, kurasa dia benar-benar tak akan peduli" eluhnya dengan lelehan yang kembali turun dikedua sisi wajahnya. Kenapa Seungwan sangat cengeng sekarang? Dirinya juga sangat sensitif jika perihal tentang Taehyung, begitu besarkah dampak Taehyung padanya?

MISTAKE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang