31- BAYI BESAR

2.3K 148 80
                                    

Happy reading ❤️

Saat ini arka tengah mondar mandir karena dirinya baru saja mendapat pesan dari dokter Andi. Dokter Andi mengatakan dirinya tidak bisa datang tepat waktu karena mobil yang dikenakannya tiba-tiba saja mogok ditengah jalan.

Arka terus mengotak-atik handphonenya mencari kontak dokter yang bisa dihubungi. Tapi nihil, tak ada satupun dokter yang mengangkat telponnya. Mungkin sekarang para dokter tengah sibuk menangani begitu banyaknya pasien di rumah sakit. Terpaksa arka menggendong Almira untuk dibawa ke rumah sakit agar segera ditangani. Namun saat arka hendak mengangkat almira, tiba-tiba mata Almira terbuka sehingga arka mengurungkan niatnya untuk membawa Almira ke rumah sakit.

"Kamu gapapa? Apa yang sakit? Aku baru aja mau bawa kamu ke rumah sakit," Tanya arka beruntung.

"Satu-satu dong nanyanya." Jawab Almira lemas. "Aku gapapa kok, kamu gak usah khawatir, aku cuma mual biasa." Sambungnya tersenyum.

"Yaudah, besok kamu gak usah sekolah! Kamu istirahat aja dirumah," Putus arka mutlak.

"Nggak! Masa hari pertama kelas 12 aku gak sekolah, Pokonya aku mau sekolah. Titik!" Sanggal Almira pada arka.

"Nggak! Kamu harus dirumah."

"Yaudah kalo aku gak sekolah, aku bakalan balapan liar lagi!"

"Oke! Kamu boleh sekolah," Putus arka pasrah.

Ada benarnya juga, jika arka membiarkan Almira berdiam sendirian dirumah Almira bisa saja nekat pergi untuk balapan. Kemarin saja saat dirinya ada dirumah, Almira berani nekat ingin membawa motor keluar rumah sendirian. Arka tidak akan membiarkan itu terjadi!

"Makasih sayang!" Ucap Almira bergelayut manja pada lengan arka.

Seketika arka jadi bingung dengan sikap Almira yang tiba-tiba berubah drastis menjadi manja. Biasanya Almira sendiri yang ilfeel jika arka menyebutnya dengan sebutan sayang. Tapi sekarang Almira sendiri yang memanggilnya sayang.

"Dasar P O BOOKS kamu tuh!" Ucap arka disela-sela kebingungannya.

"PO BOOKS apaan?"

"Dipoyok dilebooks! Katanya geli dipanggil sayang, tapi sendirinya manggil sayang." Ucap arka malas.

Almira langsung membanting lengan arka keras, membuat sang empu sedikit meringis. "Kamu gak suka aku panggil sayang? Hah?!"

Almira tiba-tiba memeluk lututnya menangis. Arka dibuat bingung dengan perubahan sikap Almira yang beda 180 derajat dengan sikap aslinya. Biasanya Almira tidak secengeng ini, tapi kenapa sekarang Almira menjadi sensitif. Apa karena efek pingsan di dapur? Arka jadi bingung sendiri memikirkannya.

Arka tersadar dari lamunannya, saat Almira menangis sesenggukan ditambah teriak-teriak seperti anak bayi. Arka langsung saja memeluk Almira dan mencoba menenangkannya.

"Kamu kok jadi cengeng gini sih?"

"Tuh kan kam-u hiks.. ngatain a-aku cengeng hiks.." ucap Almira melepas pelukan arka.

"Aku salah lagi? Y-yaudah aku harus gimana biar kamu gak nangis lagi?" Tanya arka bingung.

"Huwaaaaaa.... Bundaaa arka gak tau cara minta maaf hiks..." Teriak Almira disela-sela tangisannya.

ALMIRA YOANA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang