27. KEBABLASAN

2.5K 147 23
                                    

Holla! Bertemu lagi sama aku guys!
Semoga kalian selalu suka ya sama cerita Almira:)
Jangan lupa vote+coment ya🤗
Love u all❤️

HAPPY READING 😍
-kalau ada yang typo tandai ya📝

⚠️Warning! 16+

* * *
Jangan janjikan seorang untuk tetap tinggal jika sifatmu saja membuatnya ingin pergi.
~Almira yoana~

* * *


Arka saat ini bingung harus melakukan apa, karena papa nya tidak mengizinkannya untuk masuk ke dalam rumah untuk melihat Almira yang saat ini sekarat. Entah itu benar atau tidak, yang jelas Arka sangat menyesal. Ya, Stefan sengaja merawat Almira di rumahnya dan mendatangkan dokter pribadinya untuk mengurus Almira.

Arka terus menggedor-gedor pintu agar diperbolehkan masuk. Namun tetap saja pintu tidak kunjung dibuka oleh sang pemiliknya. Akhirnya arka terduduk prustasi meratapi kebodohannya. Tak lama, cahaya mobil menyoroti wajahnya, membuat arka refleks menoleh.

"Ayah!" Arka berdiri menghampiri Albi dan Ratih yang sepertinya akan melihat putrinya yang saat ini terbaring.

Albi hanya diam tidak menanggapi arka yang saat ini terus meminta maaf padanya. Jujur, Albi sangat kecewa pada arka karena membiarkan putrinya menjadi seperti ini hanya demi wanita lain.

"Ayah janji setelah ini, ayah akan memisahkan kalian berdua! Itu kan yang kamu mau arka?" Lirih Albi, membuat arka menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak ingin pisah dengan almira.

Arka terduduk lemas di depan lutut Albi. "Arka mohon yah, jangan pisahin arka sama Almira!" Mohon arka pada Albi. "Arka cinta sama Mira yah!" Sambungnya lirih.

Albi berjalan melewati Arka begitu saja, tanpa mendengarkan penuturan arka terlebih dahulu. Ratih menjongkokan dirinya agar sejajar dengan Arka. Mengelus bahu arka perlahan, mencoba menenangkan.

"Bunda juga kecewa sama kamu Arka. Harusnya kamu sadar, kami mengizinkan kamu menikah dengan Almira karena kami tau kamu sudah dewasa dan bisa menjaga Almira. Kami pikir kamu benar-benar mencintai anak bunda, tapi ternyata kami salah. Kamu lebih pentingin teman lama kamu daripada istri kamu yang mengkhawatirkan kamu Arka. Cinta itu tidak seperti ini! Cinta itu harusnya saling menjaga. Saat ini bunda tidak bisa berbuat apa-apa. Keputusan ada di tangan ayah Almira. Bunda hanya bisa mendoakan kamu, supaya kamu bisa mendapatkan jodoh yang lebih baik. Satu lagi pesan dari bunda, jangan pernah kecewakan orang yang sudah benar-benar menyayangi kamu apalagi sampai merelakan nyawanya hanya demi mengkhawatirkan kamu." Jelas Ratih panjang lebar. "Bunda kedalam dulu." Sambung Ratih tersenyum lebar.

Arka terdiam, berusaha mencerna semua penuturan Ratih padanya. Benar apa yang dikatakan Ratih, seharusnya Arka menjaga Almira, seharusnya dirinya lebih mementingkan Almira daripada teman lamanya. Padahal Arka sendiri tau saat ini Almira sedang membutuhkan donor ginjal. Dan seharusnya Arka menemaninya, bukan malah meninggalkannya.

"PAH, BUKA PINTUNYA! ARKA MAU KETEMU ALMIRA!" Teriak Arka prustasi.

* * *

Sedangkan didalam rumah, Almira sudah terbangun. Sebenarnya Almira hanya kambuh biasa. Stefan mengatakan Almira sekarat, supaya Arka sadar apa yang telah dilakukannya itu salah.

ALMIRA YOANA [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang