Blossoms 1

3.4K 248 44
                                    

☘️ Happy Reading ☘️

☘️ Happy Reading ☘️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangzhou, Zhejiang.

Pemuda tampan berkalung kamera di leher berjalan menapaki jajaran batu yang tertanam di satu taman berbunga. Sore di musim gugur dipadati orang-orang yang bercengkerama. Udara mulai terasa dingin meski musim itu baru beberapa hari berselang. Taman itu bernama Taiziwan Park, terletak di sudut barat daya dari Danau Barat dimana jembatan dalam penampilan yang berbeda membentang di atas sungai melintasi taman dan menghubungkan dua sisi. Dengan santai melangkahkan kaki, sesekali berhenti dan mengambil gambar.

Jalan setapak kini menjadi arah pemuda itu melangkah diantara tumbuhan hijau dan aneka macam bunga. Akhirnya dia berhenti di bawah White Willow tinggi. Sejenak menyandarkan punggung, mengambil satu botol minum dari dalam tas selempang. Setelah beberapa kali tegukan, ia menyadari ponsel di dalam saku celananya bergetar pelan. Mengambil ponsel, ia melihat nama seseorang yang muncul pada layar. Diiringi helaan nafas malas, ia menjawab panggilan dari seberang.

“Ya, Ji Li. Ada apa?”

“Kau dimana? Seharian tidak datang ke kantor,” suara kecil menusuk pendengarannya.

“Sedang mencari berita,” pemuda itu sedikit mendengus.

“Bilang saja kau menghindari cecaran editor, Yibo. Sudah berhari-hari kau tidak menyerahkan berita yang bisa mendongkrak nilai jual.”

“Kalau sudah tahu kenapa bertanya? Aku sedang menyenangkan diri sendiri,” pemuda bernama Wang Yibo itu kembali mengeluarkan dengusan samar.

“Tskk.. Kau membuatku kena getahnya, malah enak-enakan menyenangkan diri,” gerutuan temannya mengakhiri pembicaraan.

Pemuda berpenampilan santai, kemeja putih dilinting dan sepatu sport itu membentuk seringai kecil sambil memasukkan lagi ponsel ke dalam saku. Kembali meneguk minuman lantas melanjutkan langkah yang sempat terhenti.

Jalanan selebar satu meter itu dipenuhi serakan bunga Magnolia dan daun-daun yang berguguran. Hamparan bunga pink pucat yang semakin mendekati halaman berumput semakin tebal memenuhi jalanan. Mendadak langkah Wang Yibo berhenti, tertegun dengan tatapan lurus ke depan. Kurang lebih jarak lima meter dia melihat satu sosok diantara kerumunan lain.

Seorang pria muda berkacamata yang duduk pada bangku di bawah pohon Sakura yang menggugurkan bunganya. Angin yang bertiup mempermainkan rambut depan, tangan bergerak lincah menggoreskan kuas di atas kanvas di depannya.

Sekian detik Wang Yibo hanya berdiri terpaku. Kedua matanya seolah tidak mau berkedip. Semenit kemudian ia tersadar dan tergesa mengangkat kamera ke depan muka. Mengarahkan lensa kamera ke arah si pria muda yang menampilkan senyuman sewaktu tangannya terus sibuk melukiskan sesuatu.

Entah berapa puluh kali Wang Yibo menembakkan lampu kamera sebelum mengamati hasilnya. Bibirnya yang sensual menampilkan senyuman puas melihat kecantikan foto yang ia ambil.

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓢𝓪𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang