Blossoms 29

602 98 11
                                    

🌸 Happy Reading 🌸

Setelah memarkir mobil diantara deretan mobil lain, Yibo dan Xiao Zhan turun dan mengambil paper bag lantas berjalan menuju pintu panti asuhan yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memarkir mobil diantara deretan mobil lain, Yibo dan Xiao Zhan turun dan mengambil paper bag lantas berjalan menuju pintu panti asuhan yang terbuka. Ternyata ruangan keluarga yang cukup luas itu sudah dipenuhi beberapa orang yang sudah bergabung bersama anak-anak panti.

Diantara mereka ternyata ada Vin dan dr. Michael.

Dua orang itu berpaling waktu melihat kedatangan Wang Yibo dan Xiao Zhan.

“Mereka datang juga,” bisik dr. Michael.

“Hmm, tentu saja. Xiao Zhan tidak akan pernah melupakan tempat ini. Apalagi panti ini milik bibinya,” sahut Vin.

Ny. Yuexi nampak gembira menyambut kedatangan Xiao Zhan. Sebelumnya ia sudah diberi tahu tentang hubungan mereka oleh Vin, dia pun menyambut Wang Yibo seolah sudah menjadi anggota keluarga.

“Saya tidak menyangka, ternyata selama Anda bertanya-tanya waktu itu, Anda sudah sangat mencintai Xiao Zhan,” Ny. Yuexi berkata pelan pada Yibo, sesaat setelah melepas pelukannya pada Xiao Zhan.

Yibo tertawa kecil.

“Jangan terlalu formal, Ny. Yuexi. Aku hanya orang biasa, panggil saja aku Yibo,” ia menjabat tangan Ny. Yuexi.

“Jangan bilang kau sekalian meminta restu padaku,” kerling Ny. Yuexi membuat Wang Yibo kembali mengeluarkan tawa lebar.

“Anda tahu saja,” ia membalas.

“Tapi aku benar-benar bahagia melihat Xiao Zhan sekarang. Kau sudah menyembuhkannya, Yibo,” Ny. Yuexi melirik pada Xiao Zhan yang sedang berbincang dengan Vin dan dr. Michael.

“Jangan berlebihan, Ny. Yuexi. Aku bukan seorang penyembuh, Tuhan lah yang membuat Xiao Zhan bisa kembali menikmati hidup normal. Aku hanyalah jalan kecil yang dilewati Xiao Zhan, melengkapi langkahnya yang sudah lebih dulu bersinar. Bahkan aku merasa tidak ada apa-apanya dibanding orang-orang sebelumnya,” Wang Yibo merendah.

Ny. Yuexi mengusap bahu Wang Yibo sambil mengulas senyuman lega. “Aku senang Xiao Zhan mendapatkan sosok sebaik dirimu, Yibo,” ia pun berpaling lagi pada kumpulan yang sedang bercengkerama.

“Ayo, kita bergabung bersama mereka.”

Wang Yibo mengangguk dan mengikuti Ny. Yuexi untuk bergabung dengan yang lain.

Bergulirnya waktu tidak dirasakan oleh sekumpulan orang yang sedang bercengkerama. Matahari perlahan mulai enggan menampakkan sinarnya, menyisakan langit sore nan kelabu dan masih cukup beruntung saat itu hujan tidak turun merusak suasana.

Selama Xiao Zhan bercengkerama bersama anak-anak, Wang Yibo terlihat berbicara dengan dr. Michael di luar panti, berdiri di dekat tiang putih yang menopang bangunan.

“Jadi kau sudah berhasil menyembuhkan Xiao Zhan, Tn. Wang?” dr. Michael melirik ke dalam, melihat Xiao Zhan yang sedang bercanda dan tertawa ditemani Vin di sisinya.

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓢𝓪𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang