☘️ Happy Reading ☘️
Ditemani alunan musik serta cuaca cerah yang mengiringi, Wang Yibo mengemudikan MPV abunya menuju jalan Huju. Masih dengan alasan sakit, lagi-lagi dia tidak datang ke kantor. Tadi pun ia hanya lewat di depan unit Xiao Zhan tanpa ada niatan berkunjung, merasa yakin bahwa dokter muda itu masih berada di dalam apartemen Xiao Zhan.
Saat ini dia hanya ingin mengetahui masa lalu Xiao Zhan, dan satu-satunya yang bisa ia korek keterangannya adalah dari Ny. Yuexi, kepala panti dimana Xiao Zhan dulu pernah tinggal disitu. Bagaimanapun dia harus mengetahui hal sebenarnya sebelum kembali mendekati pria manis itu. Semalaman ia tidur dengan gelisah, menyebabkan kini matanya masih terasa sangat mengantuk dan lelah.
Pikiran dan hatinya sekarang sudah tidak bisa lepas dari Xiao Zhan, terlebih setelah mengetahui kondisinya, ia makin ingin melindungi dan menyayanginya sepenuh hati. Ingin menjaganya seumur hidup.
Dari awal mengenal Xiao Zhan, ia menyadari bahwa pria itu sedikit berbeda. Dibalik gayanya yang elegan dan mempesona, Xiao Zhan menyembunyikan kerapuhannya. Ketakutannya terhadap orang lain, yang ia tahu pasti menyiksanya.
Bagaimana bisa seseorang hidup tanpa bisa bersentuhan, tanpa merasakan cinta dan kasih sayang?
Pria manis itu hanya akan hidup seperti dalam lorong yang gelap, tanpa ada sinar cinta dan indahnya kehidupan dua orang yang saling mengasihi. Dirinya banyak membuka-buka artikel dan mempelajari bahwa trauma juga bisa sembuh, apalagi sebelumnya ia melihat Xiao Zhan terlihat normal walau sedikit sulit untuk disentuh. Meskipun dia merasakan keajaiban waktu bibirnya bisa menyentuh bibir tipis pria itu.
Begitu menakjubkan.
Ia merasakannya, ia tahu kalau Xiao Zhan mempunyai perasaan padanya, tapi tidak menyadarinya. Dalam hal ini kadang ia bersyukur pada Tuhan, karena hanya dalam waktu singkat bisa mengenal pria itu dan menyentuhnya lebih cepat dari perkiraan.
Rupanya itu sebabnya Xiao Zhan sering mendatangi psikiaternya. Dirinya hanya tinggal menentukan langkahnya saat ini, ia juga ingin meminta bantuan psikiater Xiao Zhan. Bagaimanapun seorang ahli lebih bisa memberikan solusi padanya dan ia yakin dokter itu sebenarnya mengetahui tentang perasaan Xiao Zhan. Sambil sesekali menguap, Yibo terus mengemudi dan mendengarkan musik dari audio mobil.
Sementara di apartemen Xiao Zhan, pria manis itu terbangun, merasakan kepalanya masih terasa pening. Matanya nampak sayu, mengerjap lambat beberapa kali mencoba untuk mencari kesadaran lebih. Dia benar-benar tidak bersemangat. Entah kenapa tubuhnya terasa sangat lemas. Dia nyaris tertidur lagi namun langkah seseorang yang menghampiri membuatnya berpaling, dan kini di sisi tempat tidurnya, Vin berdiri menampilkan senyum lembut seperti biasa.
“Kau sudah bangun?” Vin duduk di tepi tempat tidur, penampilannya nampak santai.
Xiao Zhan mengerjap antara bingung dan lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓢𝓪𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSeorang wartawan tampan, kameranya secara tidak sengaja menangkap satu sosok yang berwajah seperti malaikat - itu menurutnya. Ia merasa keputusannya untuk datang ke taman Danau Barat menjadi sesuatu yang tak terlupakan. Sejak saat itu, dia seakan te...