Blossoms 8

846 135 10
                                    

🌸 Happy Reading 🌸

Hari-hari yang dua orang lewati bersama membuat keduanya semakin dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari-hari yang dua orang lewati bersama membuat keduanya semakin dekat. Xiao Zhan yang mulai membuka diri merasakan kenyamanan bergaul dengan Wang Yibo. Meskipun pertemuan mereka tidak lebih dari sekedar makan bersama, yang kadang kini mereka sempatkan selain sarapan, juga mulai makan malam bersama.

Sementara itu, Vin yang akhir-akhir ini disibukkan oleh pekerjaannya sebagai dokter di rumah sakit dan klinik pribadinya belum sempat lagi untuk menemui Xiao Zhan. Namun dia tidak lepas dari menelepon pria manis itu setiap harinya, bahkan ia bisa menelepon sehari tiga kali hanya untuk menanyakan kabar dan keadaan dirinya.

Diam-diam ia merasa senang mendengar perubahan nada suara Xiao Zhan yang akhir-akhir ini sedikit berbeda. Selalu terdengar seperti orang yang sedang bersuka hati. Entah apa yang dialaminya, namun baginya hanya dengan perubahan sekecil apapun yang membuat kemajuan pada diri pria itu, ia sudah cukup senang.

Mungkin, dia akan bertanya pada saat bertemu nanti, dan saat itu sepertinya tak lama lagi. Hari ini dia sedang jaga malam dan besok ia bisa menjemput pria manis pujaan hatinya yang sudah ia rindukan setelah beberapa hari tidak bertemu.

Dalam ruangan dokter yang serba putih, dengan aroma obat-obatan yang memenuhi setiap sudut, Vin meraih ponsel dan menekan nomor Xiao Zhan. Sesaat ia melirik jam di dinding.

8.00 PM.

“Halo, Zhan?” ia tersenyum setelah mendapat jawaban dan mendengar suara merdu menyentuh pendengarannya.

“Vin? Kau sedang jaga malam?”

“Hmm, kau sudah makan?”

“Baru selesai.”

“Syukurlah,” Vin menarik nafas lega. “Besok, aku menjemputmu. Kau tidak masalah?”

“Baiklah.”

Vin tersenyum lega. “Oke, selamat malam, Zhan,” ia menutup panggilan.

Sambil menghembuskan nafas lega, Vin menyunggingkan senyuman manis. Tatapannya kini tertuju pada suasana kota Hangzhou di malam hari. Berdiri di dekat kaca dinding ruangan, bayangannya memantul di antara bangunan hitam yang berkerlap kerlip di seberang jalan. Bayangan Xiao Zhan seakan tak pernah lepas dari benaknya, semenjak ia mengenal sosok manis itu disaat dirinya masih begitu rapuh. Sebagai dokter keluarga Xiao, ia memang memiliki kesempatan untuk mengenal Xiao Zhan lebih banyak dari orang lain.

Itulah sebabnya satu-satunya yang membuat Xiao Zhan nyaman adalah bersama dirinya. Namun perasaannya sendiri yang terus berkembang seolah tidak akan berbalas karena pria itu begitu membentengi dirinya. Meskipun Xiao Zhan bisa menerima sentuhan-sentuhan kecil darinya, tapi ia sendiri tidak yakin apakah pria itu memiliki perasaan lain padanya.
Atau hanya sekedar perasaan nyaman karena profesinya sebagai dokter keluarga juga karena ia bisa sangat mengerti kondisi pria itu. Ia begitu memperlakukan Xiao Zhan seolah boneka kaca yang akan pecah jika dipegang terlalu erat. Dia hanya berharap suatu saat nanti Xiao Zhan akan mengerti perasaannya.

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓢𝓪𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang