7

2.5K 337 9
                                    

"Coba resep baruku," Gally menyodorkan gelas berisi jus kepada Newt yang tengah memakan sarapannya.

Newt mengambilnya, "Apa ini?"

"Obat penguat." Kata Gally singkat, ia menunggu Newt untuk meminum jus buatannya.

Newt mencium bau jusnya dan menatap Gally tak yakin, "Aku tak yakin ini enak."

Gally terkekeh, "Aku memang tak pandai membuat rasa tapi jika manfaat, jangan tanya." katanya sombong.

Newt mendengkus, ia kemudian meminum jus buatan gally dengan sekali teguk. matanya tebuka lebar, newt akhirnya menyemburkan minuman itu ketika merasakan pahit dimulutnya.

"Lebih mengerikan dari sebelum-sebelumnya." komentar Newt.

Gally tertawa puas, tangannya sampai memegang dadanya sendiri mencoba meredakan tawanya.

"Aku akan membuat lebih baik dari pada ini," Kata Gally, dia ikut duduk diatas batang pohon.

"Lebih baik tidak usah." Newt memberi suara.

Gally terkekeh lagi.

Newt kembali memakan makanannya diikuti Zart. sedangkan Gally menatap kelapangan, terlihat sedang berpikir sesuatu. "Oh ya newt, apa gadis itu sudah mengingat namanya?"

Newt menggeleng, "Belum."

"Aku tidak melihatnya bekerja, berilah dia pekerjaan, jangan berikan dia waktu kosong terus."

Newt mengernyit, "Bicaralah pada Alby, aku tak berurusan dengannya."

Zart ikut bicara, "Dia cantik sekali," aku zart membuat kedua temannya menoleh.

"What? aku jujur." Zart mengendikan bahunya acuh.

Gally mengangguk setuju. "Jika bisa aku ingin dia bekerja dibagianku," ucapnya antusias.

Newt meneguk airnya hingga kandas, "Dia ingin bekerja bersama Frypan didapur."

Zart berseru memprihatin kepada Gally yang tak mengubrisnya. "Sangat menyedihkan."

Mereka kompak melihat chuck yang melambaikan tangan tak jauh dari mereka, Newt hanya membalasnya dengan senyum ramah. Anak berambut ikal itu kemudian melangkah menghampiri mereka, "Hey guys!" sapanya dan bergabung.

"Hey Chuck," Newt menyapa balik.

"Oh aku hampir lupa, kau dipanggil Alby di tempat pengiriman box, Newt." kata Chuck.

Newt mengangguk lalu menghabiskan sisa rotinya, ia menepuk bahu Zart. "Nanti bantu winston mencari kayu bakar dihutan, aku akan menyusul setelah selesai membantu Alby."

Newt melangkah pergi menuju tempat pingiriman box. dari sini ia bisa melihat Alby yang tengah sibuk membereskan box box dan isinya. ia menunduk menatap beberapa box itu setelah kakinya sudah sampai disamping Alby yang belum menyadari keberadaanya.

"Kau memanggilku?"

Alby menoleh dan mendapati Newt, "Hey, ya. kau lihat box paling atas itu? isinya ada baju hangat untuk para Gladers dan beberapa kulihat ada pakaian wanita. kurasa mereka sengaja memberinya untuk gadis itu."

Newt menghampiri box itu dan mengambilnya, tangan mengobrak abrik isinya dan mendapati beberapa pakaian wanita. Ia mengernyit, "kau hanya memanggilku untuk ini?"

Alby mengangguk, "berikan itu pada dia. sisanya bisa kau bawa ke homestand." ia tengah sibuk memindahkan dan memyusun isi box.

Newt mengangguk mengiyakan, "Kau perlu bantuan lagi?"

Alby menggeleng, "Jika selesai dengan tugasmu, berikan pesan kepada Minho, sore nanti aku dan dia akan ke denah dihutan."

"Ok." Ucap Newt dan meninggalkan Alby menuju ke kamarnya yang sekarang sedang dihuni seorang perempuan.

***

Newt mengetuk dua kali pintu kamarnya sebelum ia memutuskan masuk kedalam. Ia melihat Clara sebentar yang masih tertidur, lalu beralih ke meja kecil disampingnya.

Newt mulai mengeluarkan baju Clara dari dalam kardus lalu melipatnya asal dimeja. Ia melakukan sebanyak tiga kali sebelum dirinya dikagetkan suara tarikan nafas panik oleh Clara yang tampak kelelahan saat bangun dari tidurnya.

Ia menghampiri gadis itu, "You okay?"

Clara menatap Newt sambil menormalkan dirinya, "I remember my name."

Newt diam beberapa saat, "Really? Apa?"

"Clara."

"Clara?"

Clara mengangguk dengan wajah polosnya.

Newt tersenyum kecil, dia kembali duduk tegak. "Well Clara, aku tidak menyangka kau mengingat namamu secepat ini."

"Tadi aku bermimpi aneh yang tak bisa kujelaskan." ucap Clara tak mengindahkan ucapan Newt.

Newt mengerutkan kening, ia kemudian menghela nafas pelan. "Bersiaplah untuk sarapan. kau perlu mengganti celanamu disana," ia menunjuk baju yang ia keluarkan tadi.

"Ganti dengan celana panjang." lanjut Newt.

Clara mengangguk. "Terimakasih."

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang