24

2.2K 265 20
                                    

Clara menatap air sungai didepannya dengan mata berkaca kaca. pikirannya terus memutar saat kata kata Newt yang menusuknya, sungguh dibuat terkejut dengan sikap Newt yang biasanya sangat lembut kepadanya.

Bagaimana bisa dia bicara kasar seperti itu? Clara selama ini tidak pernah mendengar Newt sejutek itu, bahkan sama sekalipun dengan Alby. hal itu membuat Clara kecewa.

"Clara?"

Gadis itu menoleh dan mendapati Jeff yang menghampiri dan duduk disampingnya. "Iyaa, jef ada apa?" tanya Clara dengan cepat mengubah raut wajahnya seperti biasa, tersenyum cerah.

Jeff tersenyum kecil, mengagumkan Clara yang dengan cepat menyembunyikan mimik wajahnya sebaik mungkin agar tak dapat dibaca. tetapi sayangnya pria itu sudah tau deluan.

"Kau tidak apa apa?"

Clara mengerutkan kening lalu menggeleng, "Tidak, memang ada apa jeff?"

Jeff tersenyum miring, "Kau pintar menyembunyikan ekspresimu." ucapnya membuat Clara jadi mengalihkan pandang. "Kau bertengkar dengan Newt?"

Clara menggeleng, "Tidak sama sekali. aku hanya ingin segara istirahat."

Jeff mengangguk, "Baiklah. Kau tak keberatan aku disini 'kan?"

"Tentu saja tidak jeff." ucapnya dengan senyum kecil.

Jeff meringis, mengalihkan pandangannya. baiklah Jeff harus mulai terbiasa dengan Clara saat ini.

"Kau tau? menjadi pemasak seperti Frypan itu tidak mudah."

Clara mengkerutkan keningnya.

"Dulu diantara kami tidak ada yang bisa memasak, sudah berung kali kami gagal. aku masih ingat saat itu, Gally dan Alby membuat makanan yang paling terpayah." Jeff tertawa saat mengingat kejadian saat itu,

"Saat itu dimana kami terpaksa terus memakan makanan tak layak. hingga akhirnya Frypan berhasil menyelamatkan kami dengan resep makanan terenak. dan dari sana, Frypan dijadikan pemasak favorit sampai sekarang."

Clara berdecak kagum membayangkan cerita Jeff. hal yang membuat Jeff jadi tertawa kecil. "Now, kau tau sekarang seberapa hebat menjadi seorang pemasak itu."

Clara tersenyum kecil, "Kau mendengar ucapan ku dengan Newt?"

Jeff menyengir sambil menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Aku mendengarnya, kau bicara sangat kencang."

Gadis itu tertawa. "Bagaimana bisa aku lupa."

"Terimakasih Jeff, kau menenangkan pikiranku." ucap Clara saat tawanya sudah berhenti.

Jeff mengangguk. "Tak perlu sedih lagi, Clara. bagaimana pun, aku tidak bisa melihat bagian keluargaku sedih."

***

Sudah beberapa hari ini Clara tidak ingin menemukan Newt, walaupun Clara tidak tega saat Newt mencoba meminta maaf kepadanya tetap saja dia masih sedikit kesal dengan pria itu.

Tetapi Clara sudah memaafkan Newt, dia tidak bisa membenci orang lain hanya karena hal sepele seperti petang kemarin. lagi pula sebanarnya Clara sangat merindukan Newt, jujur saja. sejak saat kemarin, Clara sudah tidak lagi tidur dikamar Newt. dia mencoba berbaur dihomestand dan bersyukur tidak terjadi apa apa, mungkin karena mereka semua saling mempercayai.

Hal itu membuat Newt sangat merasa bersalah dan merutuki ucapannya kemarin. Newt mengatakan itu karena terlalu terkejut sakaligus khawatir dengan Clara yang tiba tiba ingin masuk ke labirin,

"Clara pasti memaafkanmu, Newt." ucap Chuck lalu memakan roti selainya.

Newt meliriknya sekilas, "Dia sama sekali tidak ingin bertemu denganku, apa yang ku harapkan?"

"Itu karena kau masih saja mengebalkan."

Newt berdecak.

Chuck menghela nafas dengan mulut yang masih mengunyah. "Sudah ku katakan sebentar lagi Clara akan memaafkanmu, aku bosan melihat wajahmu yang sekarang jadi galak seperti itu."

"Kenapa kau sangat yakin?" Newt mengambil roti yang dipegang Chuck.

Chuck menghela nafas saat makanannya diambil. "Dia merindukanmu."

Newt mengkerutkan keningnya, "Really? dari mana kau tau?"

"Dia sendiri yang mengatakannya kepadaku."

Newt terlihat memandang kedepan dengan alis yang saling bertaut, seperti sedang memikir. tetapi mulutnya masih sibuk mengunyah roti dimulutnya.

"By the way, itu yang kau makan roti buatan Clara. enak bukan?"

Newt menoleh menatap Chuck dengan sebal. "Diam Chuck atau aku kempeskan tubuhmu?"

"Sensi sekali," Chuck berdecak.

***

Frypan merangkul Clara pelan pelan masuk ke dalam madjack. "Madjack!" serunya memanggil saat tak ada dokter didalam sini.

ia mendudukan Clara dengan hati hati. "Clara, tunggu sebentar yaa? aku akan kembali kesini bersama Clint dan Jeff." ucap Frypan penuh perhatian.

Clara mengangguk dan membiarkan Frypan pergi melangkah keluar.

Sejak dari kemarin, Clara merasa tubuhnya lemas. Clara juga sering mendapatkan mimpi yang membuatnya ketakutan, hal itu membuat Clara terus kepikiran dan khawatir. semenjak belakang lehernya sakit, reaksi tubuh Clara semakin lemas dengan pikiran yang bleng.

Sudah layaknya dia menceritakan ini kepada yang lain, namun Clara masih bingung menceritakan kepada siapa. Clara tidak mau merepotkan orang lain, sudah cukup dia merepotkan Newt.

Suara bising dari pintu membuat Clara menoleh dan mendapati Clint dan Jeff bersama Frypan yang membawa keduanya masuk.

"Clara, kau kenapa?" tanya Jeff mendekat.

"Kau terlihat pucat," ucap Clint, ia melangkah mencari obat obatan didalam laci nakas.

Jeff menatap Clint dibelakangnya, "Ya Clint, bawakan sesuatu untuk Clara."

"Akhir akhir ini Clara lemas sekali, aku tidak tau tetapi setelah melihat dengan teliti wajahnya semakin pucat, aku buru buru membawanya kesini." ucap Frypan, suaranya terdengar sangat khawatir.

Melihat itu, Clara jadi menggenggam tangan Frypan. terenyuh dengan sikap pria itu yang sangat mengkhawatirkannya. "Aku baik baik saja fry, terimakasih sudah mengkhawatirkan ku."

"Clara, jangan seperti ini. kau harusnya bicara jika terjadi sesuatu denganmu, kau masih melupakan kalau kita ini keluarga?"

"No, aku benar benar tidak berpikir seperti itu. i never forget about that, aku hanya tidak ingin merepotkan semua orang."

"Kau tidak sama sekali merepotkan, Clara." ucap Jeff meyakinkan.

Clint menyodorkan dua obat berwarna hijau dan segelas air. "Minumlah Clara, ini akan membuatmu lebih tenang."

"Terimakasih, Clint."

Jeff menghela nafas, menatap Ckara yang meminum obatnya. Dia memakai stetoskop ke kedua telinganya. "Boleh aku memeriksamu?"

Clara tertegun, "tentu saja Jeff."

Jeff bergumam kata maaf dan mulai mengecek denyut tubuh Clara mengugunakan stetoskopnya.

"Clara? apa yang terjadi!?"

****

Sabar ya yang nunggu Thomas! :)

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang