11

2.4K 311 7
                                    


Clara merasa hari ini jauh lebih buruk dari hari sebelumnya. sejujurnya Clara merasa sedikit mengganjal pada tubuhnya semenjak kejadian malam itu, tetapi dia berusaha tak peduli. seperti hari ini, Clara merasa keberuntungan tidak berpihak dengannya.

Clara tidak mengharapkan Gally datang, tetapi cowok itu menghampirinya bersama teman temannya. Clara hanya diam tak berkutik, ingin pergi tapi rasanya sangat aneh hanya bertemu dengan Gally saja.

Pemuda itu tersenyum padanya, bukan senyum ramah tetapi lebih seperti menggoda. "Wow, menikmati waktu sendirimu. greenie?"

Clara diam tak menjawab, matanya awas menatap teman teman Gally dibelakangnya. mereka nampak menatap Clara terang terangan.

"Aku sedang istirahat," Clara berusaha cuek.

"Kau tidak tahu peratutan? tidak ada orang malas disini, biar ku beritahu. ini bukan jam istirahat, Clara."

Clara mendengkus beranjak berdiri, "Kalau itu mau kau, aku akan kembali bekerja."

Gally menahan tangan Clara membuat gadis itu tersentak kaget dan segera menepisnya. "Ini bukan mau ku. let me get this right, peraturan tetap peraturan. ok? jaga sikapmu, kau masih baru disini."

Clara memutar bola matanya jengah, "Kau mau aku menghormatimu 'kan maksudmu?"

Gally mengernyit, mulai terpancing emosi. niatnya yang ingin mengusilkan clara menjadi hilang setelah gadis itu membalasnya nyolot.

"Kau memang harus begitu, ini berlaku pada semua orang yang masih baru disini."

Clara mengangkat alis, "Really? bukan karena kau gila hormat?"

Gally menggeram ingin maju namun ditahan teman temannya. keributan mereka membuat perhatian gladers lainnya menatap ke arah mereka penasaran.

"Jaga mulutmu, greenie. jangan mentang mentang kau perempuan disini, kau bebas melakukan apa saja yang kau ingin. remember, kau baru disini."

Clara menatapnya kesal, "Memang kenapa jika aku perempuan? aku tak merasa aku melanggar aturan!"

"Kau tak mendengarku? kau istirahat disaat orang orang tengah bekerja," Galky menoleh kala dadanya didorong pelan.

Alby menatap Gally heran, "Apa yang kau lakukan?" pemuda itu baru saja datang bersama newt disampingnya.

Newt menatap mata Clara sekilas sebelum memutuskan kembali melihat Gally.

"Dia melanggar aturan, dia istirahat saat orang orang sedang bekerja. Ini tidak adil bukan? Kau sudah memberinya pekerjaan?" ucap Gally.

Alby menepuk bahu Gally pelan, "Yeah ofcourse. It's no big problem mate, kau seharusnya bertanya dulu kenapa dia istirahat."

Alby menoleh melihat Clara. "Clara, kau tidak apa?"

Clara menggeleng kaku.

"Kau istirahat diluar jam kerja?"

Clara diam tak menjawab, bingung harus menjawab apa.

"See?" Gally melirik Clara, melipat tangammya didepan dada. "Masih ada yang ingin menyalahkan ku?"

Alby dan Newt saling menatap, terdiam beberapa saat sebelum suara seorang membuat mereka semua menoleh.

"Hey, apa yang terjadi disini?"

Frypan mengernyit melihat Clara yang terdiam kaku, "Clara? bukan kah kau kusuruh istrahat?"

Alby mengerutkan kening menatap Frypan, "Ada apa dengannya?"

Frypan menunjuk Clara, "Dia terlihat sakit tadi, makanya ku suruh istirahat. memang ada apa sih?" tanyanya masih penasaran.

Alby tersenyum menoleh menatap gally yang mendengkus, "Kau dengar gally? kau seharusnya tak berprasangka buruk padanya."

Clara menatap Gally dengan puas membuat Gally ingin sekali memasukan gadis itu kedalam karung dan membawanya.

Newt yang melihat itu hanya menggelengkan kepala pelan, terkekeh kecil. "Alright, semuanya kembali bekerja."

Gladers yang ikut menonton akhirnya menurut dan kembali bekerja, meninggalkan dia berempat disana.

"Kau seharusnya meminta maaf pada Clara, tapi aku tidak memaksamu." Alby tersenyum, mencengkram pundak gally bersahabat.

"Jangan terlalu keras padanya, ingat, kami keluarga." lanjutnya setelah itu melangkah pergi.

Melihat perlakuan Alby yang membela Clara membuat Newt tersenyum simpul melihat punggung Alby. Pria itu benar benar menepati perkataannya kemarin malam.

Gally mendengkus, dia mengulurkan tangan kepada Clara. "Aku minta maaf."

Clara tersenyum penuh kemenangan namun tak ayal dia membalas jabatan tangan cowok itu dengan ramah, "Aku maafkan!"

Gally terkekeh kecil sebelum melangkah pergi dari sana. Meninggalkan dua orang yang saling terdiam. Clara menunduk, melangkah pelan.

"Mau ku antar ke medjack?" tawar Newt, berjalan disampingnya.

Clara menggeleng, masih tak menatapnya. "Aku masih kuat kok, kau tak perlu peduli padaku."

Newt mengernyit, mengikuti langkah gadis itu yang mencoba pergi. "Maksud mu?"

Clara menggelengkan kepalanya.

"Kau baik baik saja?"

"Seperti yang kau lihat kan?" Clara menghentikan langkahnya saat merasakan belakang lehernya terasa disengat, dia menyentuhnya.

"Ada apa?" Newt ikut mengerutkan kening.

"Nothing." Clara melanjutkan lagi langkahnya, meninggalkan Newt yang terheran heran melihatnya.

***

"Kami berhasil mengaksesnya, dok."

"Bagus. bergerak cepat, aku ingin anak itu kembali sebelum kita taruh thomas dan teresa kesana."

"Kau ingin membawanya? bagaimana caranya?"

"Kau usahakan agar dia kembali kedalam box. Ingat, jangan sampai yang lain curiga. kau yang mengendalikannya, Crawford."

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang