37

1.9K 265 33
                                    

"Kenapa tidak masuk?"

Clara menoleh melihat Newt yang berdiri disampingnya. Posisi Clara yang duduk menatap langit malam membuat gadis itu sepenuhnya mendongak ke arah Newt. Pria itu menyender ditiang. "Jika bukan aku yang melihatmu disini, penjaga lain pasti akan marah."

Gadis itu menggapai tangan Newt dan menariknya pelan untuk duduk disampingnya, pria itu menghela nafas dan menurut. Mereka duduk di depan pintu kamar Clara seperti saat Newt yang menemaninya ketika dia tak bisa tidur.

"Mau menjelaskan bintang untuk ku?" Tanya Clara tanpa menatap Newt. Matanya sedang bersinar melihat kelap kelip bintang diatas langit.

"Tidak sekarang, i'ts getting late." Newt menolak.

"Bagaimana jika ini momen terakhir kita?"

Alis Newt terangkat heran, "Kau bicara apa?"

Gadis itu menoleh dengan tenang. "Aku tau kau mendengarnya. Aku hanya tidak ingin menyiakan waktu bersama."

Newt menghela nafas, "Apapun yang kau pikirkan itu hanya sebuah ketakutanmu, Clara. Dan aku sangat yakin, kita semua selamat dari labirin ini."

Clara diam tak menjawab.

"Pikiranmu sedang kacau, lebih baik sekarang tidur. Oke?"

Clara menatap Newt. "Jangan pernah tinggalkan aku ya, Newt?"

Newt menggeleng tegas, "Apapun yang terjadi aku selalu bersama mu." Katanya menenangkan.

Clara memeluk Newt, "Janji."

"Iya janji." Jawab Newt mengusap punggung Clara. "Apa yang kau pikirkan?"

Clara semakin menenggelamkan wajahnya, takut jika isakannya di dengar Newt. "Takut kehilanganmu seperti Alby."

"Hey, itu tidak akan oke?" Newt melepaskan Clara, sedikit terkejut saat tau gadisnya menangis. "Alby akan sembuh, dan aku akan terus disini. Jangan membuat pikiran yang buruk lagi. ingat, aku yang akan menjagamu."

Clara mengangguk, "Terima kasih."

Newt mendengkus, menarik Clara lagi ke pelukannya. "Anytime, babe."

Clara menahan nafas, babe?

Dia bergumam saat tenggorakannya terasa kering, "Aku sepertinya sudah ngantuk." Katanya, melepaskan diri dari Newt.

"Kamu sebaiknya balik ke homestand." Lanjutnya yang segera diangguki Newt.

Mereka berdua berdiri bersamaan. Newt mengusap rambut Clara saat anak rambutnya menutupi wajah gadis itu. "Tidur yang nyenyak."

Clara mengangguk dan tersenyum kecil, "Terima kasih sudah menemaniku."

Newt tersenyum jahil, "Ganti ucapan terimakasih mu dengan suatu yang lebih menarik."

Clara mengkerutkan keningnya. "Apa yang membuat menarik?"

Newt mengangkat bahu cuek, "Apapun itu yang bisa membuatku terkesan."

Gadis itu diam berpikir. Ia terlalu bingung harus melakukan apa sehingga yang terlintas dibenaknya hanya satu.

Clara segera menatap Newt. "Baiklah," Ucapnya membuat Newt mengalihkan pandang melihatnya. Gadis itu melangkah mendekat dan berjinjit, dalam hitungan sedetik dia mencium pria itu tepat di pipinya.

Clara segera berbalik membuka pintu, "Selamat malam!" Ucapnya dan menutup pintu. Meninggalkan Newt yang memegang pipinya dengan wajah terbengong.

"Kenapa tidak di bibir sih!?" Gerutu pria itu sebelum akhirnya meninggalkan kamarnya menuju homestand.

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang