20

2.6K 311 11
                                    

"Dia terluka parah, untung saja kami langsung menjahitnya."

Clara menghela nafas lega, namun begitu dia tetap khawatir. kini dia tengah berada di medjack menunggu pengobatan yang diberikan Jeff dan Clint.

Clara sempat kaget ketika melihat Newt yang bajunya dipenuhi banyak darah, namun ternyata darah itu bukan luka dari Newt, tetapi luka itu terdapat dari lengan Ben yang sobek. dia mendapati banyak sobekan dilengan kanannya sehingga darahnya keluar.

Untung keadaan yang lain mereka selamat, namun Newt mendapati memar didahinya. Clara sudah memberinya obat, dan pria itu sudah beristirahat dikamarnya. sekarang Clara sedang mengecek keadaan Ben yang terlihat sedikit parah, wajah pria itu lumayan pucat.

Clara mengangguk pelan, "Oke, thanks Jeff."

Pria berkulit hitam manis itu tersenyum dan permisi untuk pamit.

"Ben, aku bawakan kau susu, jangan lupa diminum yaa." kata Clara seraya menepuk pelan bahu Ben yang terbaring lemas.

"Terima kasih, Clara."

Clara tersenyum mengangguk mengiyakan, dia beranjak keluar dengan satu tangan yang menggenggam gelas susu lagi. berniat untuk memberikan kepada Newt.

Clara mengetuk pelan sebelum membuka pintunya, dia langsung tersenyum ketika mebdapati Alby bersama Newt yang duduk menyender.

"Hai Alby," sapanya.

Gadis itu menaruh susu dimeja kecil samping tempat tidur. "Kau benar benar tidak terluka 'kan?" tanyanya mencoba melihat wajah Alby lebih detail.

Alby terkekeh ringan, dia menggeleng. "Aku baik baik saja, Clara. terima kasih."

Clara bernafas lega, "Hufhh syukurlah, bagaimana dengan Minho?"

"Apalagi dia, jangan ragukan seorang keeper runner, Clara. kau tau, tenaga dia seperti baja." kata Alby bercanda.

Newt yang diam memperhatikan seketika tertawa pelan.

"Oh iyaa, aku lupa dia seorang pelari handal." Clara terkekeh.

"Oke baiklah, aku akan mengecek keadaan Ben. kau temani dulu Newt, dia sedikit pusing."

Clara mengangguk mengiyakan, dia melambaikan tangan ketika Alby melangkah pergi dan menutup pintu kamarnya.

Newt memperhatikan Clara yang kembali memegang gelas susu itu dan menyodorkan kedirinya.

"Minum dulu, aku tau kamu pasti lapar."

Dia mengangguk menurut, menerima gelas susu itu dan meminumnya hingga sampai setengah.

Newt menaruh susu itu kembali dimeja kecil. "Bagaimana keadaan Ben?"

"Jeff dan Clint sudah menjahit lukanya, Ben masih lemas tetapi nanti dia akan pulih sendiri." Jawab Clara mengingat perkataan Clint tadi.

Pria itu mengangguk. kembali diam saat Clara menyingkirkan sedikit rambut Newt yang terdapat memar didahi dekat rambutnya. gadis itu sontak meringis ketika melihat benjolan ungu itu.

Reaksi yang menciptakan senyum kecil dari Newt ketika melihat eksperi Clara.

"Biar aku kasih obatnya lagi," Clara sedikit mencondongkan tubuhnya untuk meraih obat dari daun daun yang sudah ditumbuk halus dimeja kecil.

"Maaf," gumam Clara sebelum menempelkan daun halus itu ke permukaan benjolannya, memberinya dengan sangat hati hati.

Newt diam saja, sedikit meringis kala lukanya tak sengaja tertekan oleh Clara. namun tak membuat Newt merasa terganggu sama sekali ketika bisa melihat wajah gadisnya sedekat ini. diam diam, Newt menikmati debaran didadanya ketika tau jika Clara benar benar mengkhawatirkannya.

Juga bisa melihat wajah cantik Clara dengan jarak yang dekat, membuat Newt berkali kali terkagum.

"Selesai." ucapnya selepas memberi kapas yang sudah tertempel sempurna di dahi Newt.

Clara tersenyum lembut ketika tau Newt menatapnya. "Terimakasih." ucap cowok itu.

Newt menyampirkan rambut depan Clara kebelakang telinganya, merasa rambut itu menghalangi wajahnya. "Aku minta maaf.."

Clara mengerutkan keningnya tak mengerti, namun tetap diam mendengarkan Newt yang ingin melanjutkan kata katanya.

"Aku tidak bohong soal menyukaimu, aku benar benar menyukaimu, bahkan lebih dari itu Clara. aku selalu ingin menjagamu, memberi kamu yang terbaik." Newt menatap lekat manik coklat Clara.

"Jika kau ingin tau perasaan apa yang kumaksud, jawabannya aku mencintaimu. Dan aku serius, aku tidak akan membiarkanmu pergi, karena kau telah berhasil masuk ke kehidupanku."

Clara tersenyum kecil dengan mata sedikit berkaca, tangannya yang bergetar langsung digenggam Newt.

"Jangan jauhiku lagi, oke? aku mencintaimu." ucap Newt menatap Clara meyakinkan, dan membawa gadis itu kepelukannya.

Clara membalas pelukannya, tersenyum menikmati debaran dari dada Newt. dia tahu Newt menyukainya, tetapi pengakuan Newt tadi membuat dirinya benar benar terkejut dan Clara tentu saja sangat senang, dia bahkan sampai menggigit bibir dalamnya untuk tidak teriak kesenangan.

Melihat kesungguhan wajah Newt, membuktikan jika pria itu benar benar mencintainya.

Newt melepaskan pelukannya untuk melihat wajah Clara. dia mencubit pelan, gemas dengan pipi yang memerah gadis itu. "Kulitmu sebentar lagi mendidih."

Clara terkekeh pelan, dia melepaskan tangan Newt di wajahnya. "Aku juga.."

Pria itu mengernyit tak paham, "Aku juga apa?"

Gadis itu tesenyum malu. dia mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir Newt, membuat pria itu mengedipkan sekali matanya kaget.

Newt dengan cepat merubah mimik wajahnya dengan smirk andalannya, "Oh jadi itu jawabannya?"

Clara menyengir lucu, tak sanggup membalas karena takut suaranya bergetar. melihat itu, Newt jadi tersenyum kecil.

Mereka kini larut dalam tatapan hingga tanpa disadari keduanya mendekat, mengikis jarak diantaranya. sampai pada detik berikutnya,

bibir mereka bertemu.

***

bucin banget part ini😤

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang