THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH

17

"Kau selalu menghasilkan kerja yang bagus, Clara." Ucap Janson kagum, dia melihat lihat hasil penelitian tes komputer gadis itu.

Clara tersenyum tersanjung.

"Aku tahu janson. Clara anak yang cerdas, itulah mengapa dia berbeda dengan yang lainnya." Dokter Paige tersenyum menatap Clara lembut. seolah gadis itu seperti putrinya.

"Yaa, kau akan sangat berguna disini. baiklah, selesaikan pekerjaanmu lalu bergabunglah dengan Teresa dan Thomas."

Dahi Clara berkerut. "Bagaimana dengan, Newt. alby dan lainnya Janson? aku beberapa hari ini tidak melihatnya."

Mereka saling berpandang, Dokter Paige yang lebih dahulu menjawab. "Mereka sedang dalam tes, jangan khawatir Clara. WICKD is good."

Clara semakin tak mengerti, Dokter Paige selalu mengucap WICKD baik untuknya.

"Selesaikan pekerjaanmu, kami permisi." Janson menggiiring dokter Paige keluar dari ruangan Clara.

Clara terdiam sebentar, dia kemudian menyusul keduanya diam diam. entah kenapa, tetapi perasaan Clara tak enak. dia tidak bisa selalu berpikir positif terus, Clara harus mengikuti kata hatinya.

"Janson, kita harus lebih hati hati, aku takut Clara curiga dengan ini."

"Ya dokter. aku akan mengetatkan pengawasan mereka, kau jangan khawatir."

"Clara tidak boleh tau kalau kita menaruh mereka kelabirin sebagai percobaan, dia bisa saja mengacaukan. ingat kan? kita butuh dia."

"Baik dokter Paige."

Clara mengganga tak percaya, dia segera balik keruangannya sebelum mereka melihatnya. Jadi selama ini, Clara bekerja membantu mereka untuk membuat teman temannya masuk kedalam labirin sebagai percobaan?

***

Newt menoleh ketika merasakan tepukan kecil di bahunya, dia tersenyum kala mendapati clara yang tengah tersenyum cerah.

Pria itu langsung menaruh pisau golok dibawah dan menarik gadis itu untuk duduk dibatas batang pohon peristirahatan. Newt hari ini mendapatkan tugas untuk memotong akar akar pohon yang membesar, kebetulan hari ini dia mempunyai banyak waktu kosong.

Clara menyodorkan roti gandum yang dipegangnya dari tadi, "Aku tau kamu belum sarapan."

Newt terkekeh mendengarkan, dia mengambil roti itu dan memakannya lahap. memotong akar itu tak mudah. "Kau sudah memakannya?" tanya newt menunjuk roti gandumnya.

Gadis itu menggeleng, "Aku akan makan nanti bersama frypan."

Mengangguk singkat, Newt menghabiskan makanannya dalam diam. pandangannya menatap lurus kedepan melihat para gladers yang mundar mandir bekerja dilapangan, suasana yang cukup damai dilihat.

Setelah kejadian semalam tadi newt memberi sedikit jarak dirinya dengan clara, karena newt tau hal itu bisa saja terulang. bukan menyesal, tetapi newt menghargai gadisnya.

Jika ingin diulang, tentu saja newt mau sekali. hey, dia lelaki normal. Dan newt bisa saja bucin karena melihat perempuan dari sekian lamanya. walau pada awalnya dia bersikap cuek tetapi lihat saja, tidak ada yang menolak pesona clara.

Gadis remaja yang mempunya wajah baby face. bersikap polos dan menggemaskan. newt tidak pernah berpikir ingin menyukai perempuan, membayangkan saja tidak pernah. tetapi kedatangan gadis itu sudah sangat cukup menghibur newt, dan newt rasanya tidak akan membiarkan dia pergi.

Atau newt yang pergi meninggalkan?

Mereka kompak menoleh bersamaan saling pandang. Clara tersenyum canggung, dia melampirkan anak rambutnya kebelakang telinga.

"Cantik." kata newt menatapnya serius.

"kau baru menyadarinya? kau sudah melihatku berapa kali," ucapnya mengikuti perkataan newt tempo lalu.

Newt mendengkus lalu terkekeh kecil.

"Newt," panggil Clara.

"Ya?" dahi Newt terangkat penasaran.

raut wajah Clara terlihat ragu, dia menunduk memainkan jarinya. "Apa kita berkencan?"

Pria itu terdiam beberapa saat. "Kenapa tanya seperti itu?"

Tersenyum kecil, clara menggeleng pelan. "Hanya ingin tahu saja."

Newt membuang muka, terdiam beberapa saat sebelum memutuskan keputusannya.

"Teman 'kan?"

Jawaban yang singkat namun sedikit membuat clara kecewa.

***

Yey update, udah mulai sekolah lg nk jadi agak sibuk. semoga suka!