Dua hari telah berlalu. Hari ini tepat pada hari Sabtu pukul 19.09. Sekolah tampak sangat ramai oleh pengurus OSIS dan panitia lainnya, mereka ditugaskan untuk menyiapkan pesta malam ini.
Saat ini Vinka dan Abel sedang bersiap dikamar Elin. Mereka sudah sepakat untuk pergi bersama.
"Eh Abel pake baju ini cantik gak sih?", Vinka menghela napas. Entah keberapa kalinya Abel menanyakan hal yang sama.
"Bel kalo saran gue nih ya! Mending Lo pake baju tidur aja deh, Lo keliatan cantik banget!".
"Ih Avinn! Suka gitu deh sama Abel!" Elin tertawa mendengarkan pertengkaran mereka sedari tadi.
"Udah ishh, cepet siap siap kalo telat kan gak lucu!".
"Iya Elin! Makanya Abel tanya Abel udah cantik belum pake baju ini-
"Bel jangan sampe gue lempar bantal ya ke muka Lo! Berisik tau gak!", Vinka sudah muak.
"Iya Avin maafin Abel! Tapi Abel benaran udah can-
"Iyah udah cantik pake bangett! Puas Lo!" Abel melirik Vinka dengan ekor matanya.
"Iya Avin iya, Abel tau Abel cantik! Gak usah gitu juga!"
"Lahhh!" Vinka benar benar tak habis pikir dengan temannya yang satu ini.
Dilain tempat Aiden terlihat tampan dengan balutan jas hitam dan jeans hitam. Ia lantas merapihkan rambutnya kebelakang lalu memakai parfum ke seluruh tubuhnya.
Ia berencana akan menembak Elin di malam nanti. Semoga saja Elin menerimanya, hanya itu harapannya. Setelah dirasa siap, ia langsung pergi keluar rumah dan menaiki motornya untuk menjemput Elin.
Berbeda dengan Darrel. Saat ini ia sudah berada disekolah, ia sedang berlatih menyanyi bersama Talia teman kelasnya untuk pentas malam ini. Aksel dan Eldon pun ikut serta dalam pementasan nanti. Aksel memegang gitar dan Eldon memegang piano. Mereka tampak berlatih bersama.
Sebentar lagi pesta akan segera dimulai. Semua sudah siap dari mulai dekorasi panggung hingga kursi untuk para murid. Elin, Vinka dan Abel sudah tiba di sekolah. Mereka berangkat bersama Zoey dan Aiden yang mengikuti di belakang menggunakan motornya.
"Makasih Bang gue masuk dulu!" Ucap Elin lalu keluar dari mobil.
"Makasih ya Bang Zoey," Vinka menyusul Elin keluar.
"Bang Zoy beneran gak mau masuk ke pestanya? Kalo mau ayo bareng Abel aja!"
Zoy terkekeh pelan mendengarnya. Ia lantas menoleh kebelakang. "Gak usah Bang Zoey tunggu disini aja."
"Yaudah kalo gitu Abel pergi dulu ya."
Mereka pun berjalan masuk. Aiden tampak menggenggam tangan Elin dengan erat. Mereka sangat serasi malam ini. Namun dari mobil, Zoey terlihat mengepalkan tangannya dan melampiaskannya pada stir melihat mereka.
Saat mereka memasuki pestanya. Kelap kelip lampu menghiasi semua penjuru tempat ini. Terlihat indah dan mewah.
Dengan manis Aiden menyiapkan kursi untuk Elin duduk. Ini meja yang terisi dua kursi. Vinka dan Abel memutar bola matanya lalu terduduk dibelakang mereka.
Tak lama acara pun dimulai. Dari mulai sambutan sambutan dan acara inti lainnya. Sampai akhirnya tiba pada malam puncak. Beberapa siswa akan menampilkan bakat mereka. Diurutan pertama ada Darrel dan Talia yang akan bernyanyi. Mereka lantas naik kepanggung di ikuti Aksel dan Eldon.
Mata Elin lantas tertuju ketika Darrel naik ke atas panggung. Darrel pun sama, setelah terduduk ia menatap Elin disana. Ia tersenyum tipis. Lalu lampu menggelap dan hanya terang ka arah panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfarendra
Teen FictionDarrel Alfarendra~ Entah aneh ataupun tidak nyatanya ia sangat menyukai seorang gadis yang sama sekali tak menganggapnya Dimarahi, diusir, dibantah atau apapun itu ia selalu menerimanya dengan senyuman tipis, karna menurutnya ini adalah sebuah perju...