MINTA MAAF

259 9 0
                                    

Pagi ini cahaya matahari berhasil menembus celah gorden membuat Elin terbangun dari tidur panjangnya. Ia menoleh kesana kemari menatap ruangan ini, seketika tubuhnya langsung terduduk karena merasa ada yang aneh.

"Lin, Lo udah bangun?" tanya Zelfin.

"Bang, gue lagi ada dimana?" tanya Elin masih belum mengerti dengan situasi ini.

Zelfin menghela napas. "Semalem lo kecelakaan Lin, untungnya ada cowok yang nolongin lo, dia ngasih tau gue lewat handphone lo kalau lo disini."

"Cowok?"

Zelfin mengangguk. "Iya, tapi pas gue dateng kesini dia udah gak ada."

Elin lantas termenung, ia tiba-tiba teringat tentang kejadian kemarin. Memang benar, ada seorang lelaki yang ia lihat sebelum akhirnya dia tak sadarkan diri.

"Dia temen lo kan?" tanya Zelfin.

"Awsh." Gadis itu menutup kedua mata karena rasa ngilu di area kepalanya.

"Lo gak papa Lin?"

Elin menggeleng, ia menggeser tubuh kakaknya itu supaya bisa turun dari ranjang rumah sakit. "Minggir Bang gue mau sekolah."

Zelfin langsung menahan lengannya. "Lin, lo abis kecelakaan! Lo gak boleh langsung sekolah, lo harus istirahat dulu."

"Udah deh Bang, lo gak usah lebay! Gue gak papa kok."

"Gue bilangin ke Bunda kalau lo ngeyel," ancam Zelfin.

"Ya lagian Bunda juga bakalan ada di pihak gue, ngerti?" jawab Elin ketus.

Zelfin menghela napas.

"Minggir!"

...

SMA GALAXI

Selepas pelajaran kedua selesai. Bel pertanda istirahat langsung dibunyikan di penjuru sekolah ini. Dengan otomatis semua siswa berhamburan keluar kelas termasuk Zeline, Vinka dan Arabel yang memilih untuk mengisi perutnya di kantin.

Setelah memesan beberapa makanan, Elin langsung menceritakan semua tentang kejadian semalam kepada mereka.

"Apa? Lo putus lagi sama Kak Aiden?" tanya Abel.

Elin menganggukkan kepalanya.

"Kan?! udah gue bilang! Mampus lo!" sentak Vinka.

"Lagian gue udah ngomong berkali-kali sama lo, jangan pernah deketin lagi tuh orang! Lo pikir cowok di SMA ini cuma satu Lin? Banyak!! Lo gak perlu terlalu terobsesi sama dia!"

"Tapi Vin, gue cuma suka sama Aide--"

"Dia udah terlalu sering nyakitin lo hanya karena hal yang sepele Lin! Lo sadar gak sih?"

Elin terdiam sambil memutar sedotan di gelasnya.

"Sabar Vin!" ucap Abel.

"Heran gue sama lo, putus nyambung, putus nyambung! Lo gak cape apa hubungan gak jelas kayak gitu?!"

Elin malah termenung oleh ucapan Vinka. Berita tentang ia putus dengan Aiden saja sudah membuat temannya marah seperti ini, apalagi kalau mereka tau tentang kecelakaan kemarin, bisa-bisa Aiden di labrak.

Alfarendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang