Raut Elin terlihat cerah hari ini. Kemarin, setelah pelajaran selesai. Aiden menawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Awalnya ia so menolak, tapi Aiden memaksa. Akhirnya ia pun mau. Dengan enggan, Abel dan Vinka pamit pulang padanya. Entahlah rasanya mereka tidak suka Aiden dekat dengan Elin lagi.
Saat Aiden mulai melajukan motornya. Datanglah Darrel yang menghentikan motornya di tempat biasa Elin berdiri sebelum pulang. Ia menatap mereka. Jelas hatinya tergores. Setelah itu ia pun berlalu untuk pulang.
Setelah sampai dirumah, Aiden membantu Elin turun dari motor besarnya. Ia sangat memperlakukan Elin seperti dulu. Tapi dari arah jendela rumah terlihat Zoey yang sedang menatap mereka. Ia benar-benar terkejut. Ternyata Elin kembali berhubungan dengan Aiden.
Elin tak menghiraukan semua pertanyaan dari Zoey. Ia tidak mau mengungkit masa lalu. Ia hanya berpikir bahwa lelaki yang disukainya kembali padanya.
Jadi apapun kata mereka, perlakuan manis Aiden kemarin sudah mampu membuat Elin jatuh cinta lagi.
"Halo Vin, Bel," sapa Elin lalu terduduk. Mereka hanya tersenyum tipis untuk membalasnya.
"Elin kemarin kenapa si belain Kak Aiden segala?" tanya Abel tiba-tiba, membuat Vinka membulatkan matanya karena Abel yang langsung mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Gue bukan belain Aiden Bel, tapi gue mau nolongin dia doang," sahut Elin. Abel dan Vinka hanya menghela napas mendengarnya.
'walaupun gue seneng sih karna bisa deket lagi sama dia!'
...
Pelajaran belum selesai. Tapi Elin meminta izin ke toilet pada guru. Akhirnya ia langsung beranjak dari kursinya. Ia mengajak Vinka dan Abel tapi mereka menolak, Elin mengerti. Mungkin mereka masih kecewa atas perlakuannya kemarin kepada Darrel.
Ia berjalan seorang diri di koridor kelas sebelas. Matanya menatap kelas lain yg sedang olah raga di lapangan. Jika harus jujur sebenarnya Elin mencari keberadaan Aiden, siapa tau kelasnya Aiden sedang olahraga.
Sesampainya di toilet, ia langsung membasuh wajah. Pelajaran hari ini benar-benar membuatnya merasa ngantuk sekali. Untuk sentuhan terkahir, ia memoleskan sedikit liptin pada bibirnya yang sudah luntur sejak tadi. Setelah itu ia kembali berjalan keluar toilet.
"Hei Lin!" Elin langsung menengadahkan kepalanya melihat siapa yang menyapa.
"Aiden," gumamnya tanpa ekspresi.
"Pulang sekolah lo ada acara gak?" tanya lelaki itu. Elin sedikit mengkerutkan kening.
"Nggak kok, emangnya kenapa?"
"Gue mau ajak lo ketemuan ditaman depan komplek! Ntar jam 2."
"Hah!" Bukannya Elin tidak mendengar ia hanya sedikit terkejut saja, kenapa Aiden tiba-tiba mengajaknya bertemu ditaman.
"Bisa gak? Kalo enggak ya gak papa lain kali aja." Saat Aiden hendak melangkah Elin langsung menahannya.
"Ehh tunggu dulu! Iya gue bisa!"
Aiden memberi senyuman tipis. " Oke, sampai ketemu nanti!"
Setelah melihat kepergian Aiden. Elin termenung, sebenarnya apa yang akan dibicarakan oleh lelaki itu nanti. Kini rasa penasaran mulai menyeruak dalam benaknya.
"Kira-kira apa ya? Jadi deg-degan gue, udahlah gimana nanti aja."
Dari jauh, Aiden tampak tersenyum karena sudah berhasil mengajak Elin bertemu selepas pulang sekolah nanti. Akhirnya kesempatan ini bisa tercapai olehnya, dia akan gunakan waktu ini sebaik mungkin.
![](https://img.wattpad.com/cover/232555523-288-k97318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfarendra
Fiksi RemajaDarrel Alfarendra~ Entah aneh ataupun tidak nyatanya ia sangat menyukai seorang gadis yang sama sekali tak menganggapnya Dimarahi, diusir, dibantah atau apapun itu ia selalu menerimanya dengan senyuman tipis, karna menurutnya ini adalah sebuah perju...