"DUDUK!!"
Dengan raut gelisah Stefi menurut. Aiden membawanya ke taman belakang. Entah harus bagaimana yang jelas ia sangat takut Aiden marah.
"Denn ini salah paham a-aku gak sengaja!"
"Gak usah jelasin! Percuma gue udah liat dari awal" Ia menyelipkan lengan ke saku celananya.
Degg . Aideng sudah mengubah gaya panggilannya.
"A-aku minta maaf Den-
"Udah gue bilang kan kemarin jangan ulangi lagi!! Tapi ternyata apa omongan gue gak masuk diotak Lo!!"
"Dennn-
"Gue kecewa sama Lo Fi! Makin sini gue ngerasa Lo berubah, waktu itu Lo biarin gue main sama temen-temen tapi sekarang Lo larang gue! Waktu itu Lo selalu bersikap manis tapi sekarang gue rasa Lo kasar sama orang lain! Sebenarnya ada apa si Sama Lo?" Stefi terdiam.
"Lo seakan ngekang gue! Lo egois!"
Stefi mendongak lalu beranjak. "Gak gitu Den!"
"Denger gue Fi! Gue mau kita break dulu! Gue rasa Lo tau alasannya, dan gue harap Lo bisa ubah sikap Lo ini selama gue gak ada disamping Lo!"
Degg
"Gue cabut!" Ia berjalan meninggalkan Stefi.
"DENNN AIDEN!! JANGAN TINGGALIN AKU AIDENN!!" Ia melihat punggung Aiden yang tak kunjung berbalik.
"ERGHHHH!"
❤❤❤
Pelajaran telah selesai. Waktunya pulang. Jika biasanya Aiden selalu berdua bersama Stefi. Maka sekarang tidak. Ia memutuskan untuk menghentikan hubungan. Hanya ingin membuat Stefi sadar dan berubah.
Ia menaiki motornya diparkiran. Setelah memakai helm ia melajukan motornya. Sangat terdengar jelas jika dibelakang Stefi tampak berlari dan memanggilnya. Ia tak menanggapinya sama sekali.
Selama diperjalanan pulang Aiden terus memikirkan perbuatan Stefi pada Elin tadi. Walaupun ia sudah tak ada hubungan tapi entah kenapa ia tidak tega Elin terluka.
"Gue sadar sekarang! Dulu Elin selalu ngalah sama gue, selalu nurut apa yang gue mau, selalu minta maaf walaupun gak salah! Gue sadar gue orang yang egois dan sekarang gue kena karma"
"Gue kira Stefi lebih baik dari Elin! Ternyata enggak, dia orang egois dia selalu ngekang gue! beda sama Elin!"
"Ternyata gini rasanya berhubungan sama orang yang egois!"
Ditengah perjalanan ia menggeleng kan kepalanya yang tertutup helm. Kali ini ia menyesal, kecewa dalam satu waktu. Seketika benaknya berbisik untuk meminta maaf pada Elin atas nama Stefi.
"Gue gak yakin Stefi gak bakal minta maaf, kayanya harus gue yang maaf sama Elin!"
Ia pun menambah kecepatan motor nya untuk menuju rumah.
❤❤❤
"Oke Sampe!"
Elin turun dari motor Darrel lalu menyerahkan helm nya. Ia membenarkan rambut yang sedikit acak acakan.
"Makasih!"
"Sama sama"
"Masih siang, Bang Zoey kek nya lagi rebahan, bosen banget dirumah Lo mau gak temenin gue ke supermarket!"
"Ouh Lo mau ke supermarket yaudah ayo!"
"Motornya simpen situ aja ada satpam kok" Darrel mengangguk lalu memarkirkan motornya. Dengan balutan seragam SMA dan tas sekolah mereka berjalan pelan menuju supermarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfarendra
Teen FictionDarrel Alfarendra~ Entah aneh ataupun tidak nyatanya ia sangat menyukai seorang gadis yang sama sekali tak menganggapnya Dimarahi, diusir, dibantah atau apapun itu ia selalu menerimanya dengan senyuman tipis, karna menurutnya ini adalah sebuah perju...