BUNGA

69 4 0
                                    

Hari ini 12 IPS C ada pelajaran olah raga. Semua lelaki dikelasnya dibagi dua tim untuk tanding basket. Para perempuan terduduk ditepi lapangan. Dengan semangat Stefi berteriak mendukung tim Aiden. Tapi Aiden tak menghiraukannya sama sekali.

"AIDENNNN SEMANGAT!!" Teriaknya. Dari jauh Aiden hanya menoleh dan kembali bermain.

Peluit tanda istirahat menggema. Stefi berlari kencang menghampiri Aiden sambil membawa handuk dan air minum. Setelah sampai Aiden mengacuhkannya. Stefi pun kesal dan menghentakkan kakinya.

Dari koridor Elin dkk sedang berjalan menuju kantin. Elin menyadari kelas Stefi sedang olahraga. Ia melirik Aiden yang sedang meminum air disana. Terlihat tampan walaupun berkeringat. Ia pun kembali melanjutkan jalannya bersama Vinka dan Abel.

Sampai di kantin mereka langsung terduduk. Saat Vinka ingin memesan makanan tiba-tiba Aksel datang dari arah belakang.

"HEYY VINKA!"

"Busett dah! Jantung gue mau copot bego!!" Aksel tertawa lalu terduduk bersama mereka. Abel dan Elin pun terkekeh karna raut Vinka yang begitu terkejut.

Ternyata tak hanya Aksel. Eldon dan Darrel pun ikut bergabung bersama mereka. Tadi Aksel sengaja mengajak mereka terduduk di kursi Elin dkk. Karna bangku lain sudah penuh.

"Haii Lin?!" Sapa Darrel. Elin menaikkan halisnya.

"Udah Avin duduk lagi! Biar Aksel yang pesenin makanan kita!"

"Lahh.. kok gue?"

"Gue setuju! Udah Lo aja sanah! Makanya jangan jaill, jadi gak mood kan gue!" Kata Vinka. Aksel menghela napas pasrah. Sedangkan Darrel dan Elin hanya diam dan terkekeh.

"Yaudah mau pesen apaan?"

"Gue mie instan!" Kata Abel.

"Gue juga" tambah Vinka.

"Yaudahlah semuanya mie aja!" Ujar Eldon.

"Gue enggak deh, masih kenyang!"

"Kenapa Lin? Lo mau yang lain? Biar gue yang pesenin-

"Ehhh gak usah Darrel, gue masih kenyang!" Darrel mengangguk pasrah. Setelah itu Aksel pergi untuk memesan mie instan.

"MBAK!! MIE INSTAN 4 MANGKOK!" Teriak Aksel. Sontak dari samping ada yang menoyor pelan kepalanya. Ia langsung menoleh.

"Berisik bego, mirip Abel lama lama!"

"Lahh Vinka? Ngapain Lo disini?"

"Mau beli baju! Ya bantuin Lo lah! gue baik gak kaya Lo!!" Aksel menelan ludahnya. Ia menggaruk tengkuk. Tak lama pesanan siap. Mereka membawa nampan berisi 2 porsi masing-masing.

"Nihh Dateng!" Kata Aksel lalu menyimpan dimeja. Mereka pun langsung menyantap kecuali Darrel dan Elin yang hanya membeli minuman.

"Eh guys, gue ke toilet dulu ya?" Mereka pun mengangguk termasuk Darrel. Elin beranjak lalu berjalan menuju toilet.

Selama diperjalanan. Elin menoleh kesamping koridor. Ternyata di lapangan, Aiden masih bermain basket bersama temannya. Entahlah semenjak Aiden berbicara kemarin dengannya. Ia jadi suka memperhatikan Aiden lagi.

Semoga ada harapan untuk kembali. Itulah pikirnya.

"Kak??" Elin menoleh kesamping. Ternyata seseorang itu memanggilnya. Ia tidak mengenal orang itu. Tapi terlihat diseragamnya dia anak kelas 10.

"Nama kakak Zeline kan?" Elin mengangguk.

"Ini buat kakak!" Ia menyerahkan bunga mawar yang dibalut plastik kearah Elin.

Alfarendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang