LINE!
Kak J 🐿
|ke kampus pake mobil lo tapi gue yang nyetir ya
|tadi gue ketemu bunda pas mau manasin mobil gue, katanya kenapa felix ko pake mobil jisung, gue jawab ada barang yang ketinggalan
|takut bunda curiga lebih lanjut jadi pake mobil lo tapi gue yang nyetir, gue yang isi bensin nantilo dimana sekarang?|
|di mobil lo, lagi manasin mobil
|tolong bawa tas gue ya di kamarudah sarapan?|
|sarapan aja kaya di mobil biasa
ok|
|ya
.
.
.
.
.Sengaja datang lebih awal dari jadwal kelas yang pertama, kedua anak kembar itu masih berada di dalam mobil Felix yang sudah terparkir rapih disamping mobil mahasiswa/i lainnya. Masih sibuk memakan sarapan yang tadi sengaja sang Bunda siapkan, keduanya dengan tenang menghabiskan makanan itu dalam diam. Hanya terdengar suara musik yang sengaja Jisung putar lewat radio mobil menjadi satu-satunya hal yang mengisi kebisingan agar gak terlalu hening.
Mata bulatnya memperhatikan suasana sekitar kampus yang masih belum ramai lalu lalang, ini baru jam delapan dan keduanya ada kelas pukul sembilan nanti. Sengaja datang lebih dulu, karena ada beberapa hal yang harus keduanya bicarakan.
Semenjak tubuh serta jiwanya tertukar, keduanya memang merasa kalau intensitas mengobrol mereka menjadi lebih sering. Kalau dulu mungkin Jisung yang hanya bertanya jika ada perlu, atau Felix yang sekedar sengaja menjahili kembarannya itu. Skala mereka mengobrol di rumah bisa mereka sadari kalau itu gak sesering sekarang, keduanya lebih memilih sibuk pada urusan masing-masing, atau berdiam diri di kamar dan baru keluar kalau Bunda atau Ayahnya memanggil.
Meskipun obrolan mereka sering berada di waktu sebelum kuliah, itu pun di dalam mobil. Pasalnya mereka takut kalau mengobrol tentang hal ini di rumah, orang tuanya akan mendengar tanpa mereka sadari. Gak berniat sama sekali untuk menutupi, tetapi mereka masih menunggu waktu yang pas untuk memberitahu beliau semuanya.
Suara bekal yang ditutup terdengar, Jisung memasukan kembali tempat makan warna biru itu kedalam tas kecil disampingnya. Disusul Felix yang gak lama dari itu, sambil meminum dari botol yang sering mereka bawa.
"Changbin ngechat."
"Kating yang lo ajak ribut juga ngechat."
Keduanya berpandangan, sebelum akhirnya meringis sendiri sambil mengalihkan tatapannya keluar jendela. Jarinya terangkat untuk memutar tombol volume yang disusul dengan lantunan lagu yang mulai terdengar pelan, Felix melirik pada jam di dashboard mobil yang menunjukan masih ada waktu untuk mereka membicarakan ini.
"Lo bales?" Felix mengambil ponselnya yang dia duduki dibawah pahanya dan mulai membuka aplikasi pesan, disebelahnya Jisung ikut mengambil benda pipih itu pada tas di jok belakang mobil.
"Ngga," Jisung menggeleng pelan sebagai jawaban, setelah mendapat ponselnya dia ikut membuka aplikasi chat sebelum kemudian meletakan ponsel itu diatas paha Felix.
Layarnya menampilkan roomchat dengan 'pacar'-nya itu, spontan pandangan Felix teralih sebentar pada layar ponsel kembarannya yang agak retak. Bubble chat terbanyak jelas berasal dari Changbin, telunjuknya menscroll sampai paling atas dan balasan Jisung pada pemuda itu bisa Felix hitung oleh jari.
Pesan terakhir berisi;
Kak Changbin Saqinarava
|gue baru beres kuliah
|lo jangan lupa makan, have a good rest
|bales ya? ...
KAMU SEDANG MEMBACA
switch [jilix] +changlix;minsung
FanfictionHanya karena permintaan mereka berdua, semesta membuat keduanya jungkir balik, hingga merasakan pahit manisnya dunia. Hey, it's changlix and minsung. wanna see?