Hari ini adalah hari pertama MOS yang akan diikuti Glacier. Setelah bel berbunyi tiga orang PJ masuk ke kelasnya. Mereka adalah Elma dari kelas 9.1, Supra dari kelas 8.9, dan Nabil dari kelas 8.2.
Saat ketiganya menjelaskan satu demi satu ada sesuatu yang menarik perhatian Glacier. Tidak, bukan hanya ia saja. Sebagian besar uke dan perempuan di kelasnya juga mengalami hal yang sama.
Pemuda tampan berkacamata visor merah itu, Supra. Saat SD Glacier sudah menemukan banyak siswa yang tampan dan populer tapi entah kenapa pesona Supra terasa lebih memikat.
Apa mungkin karena ini sekolah baru? Apa mungkin karena Supra adalah anggota OSIS? Apa mungkin karena Supra terlihat lebih dewasa? Glacier tidak tahu pasti tapi yang pasti ia sudah jatuh cinta.
Masa remaja adalah masa yang paling indah. Masa yang indah itu tentu belum lengkap rasanya jika tidak diwarnai dengan jatuh cinta yang memiliki sejuta rasa. Hanya ada dua pilihan. Benih perasaan itu dapat menjadi bunga atau layu dan mati.
🍈
"Kakak kakak." Panggil Glacier seraya duduk di sofa yang ditempati Frostfire, kakaknya.
"Iya, Glacier." Frostfire yang sedang mengerjakan makalah di laptopnya pun menghentikan aktivitasnya dan menoleh.
"Liat deh. Menurut kakak orang ini gimana?" Glacier menunjukkan ponselnya pada Frostfire.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cakep, kayaknya tipe cowok-cowok populer gitu sih." Frostfire berganti menatap Glacier. "Kenapa? Kamu suka?"
"Nggak kok, kak. Aku cuma nanya aja." Padahal selama ini Glacier selalu curhat tentang apa saja pada Frostfire tapi karena ini menyangkut suatu perasaan yang baru pertama kali dirasakannya ia jadi malu untuk mengakuinya sekarang.
Tapi meskipun ia belum akan jujur mengenai hal itu hari ini ia pasti akan jujur pada Frostfire cepat atau lambat. Bagaimanapun kakaknya adalah teman curhatnya yang paling terpercaya.
"Emang bocah kacamataan ini siapa sih? Kakel?"
"Kok kakak tahu?"
"Udah kecium bau senioritas busuk dari mukanya. Namanya siapa? Baik nggak sama kamu?"
"Namanya Supra, kak—"
"Hahahahahahaha! Bapaknya pasti penikmat motor jadul yang menjurus bobrok sampe anaknya dikasih nama kayak gitu."
"Ih, kakak! Jangan bilang gitu. Orangnya emang galak dan rada narsis tapi dia baik kok! Dia juga pinter!"
"Hoo ... Ini kakel biasa ato anak OSIS?"
"Kakel juga. OSIS juga."
"Nyolot nggak? Pake sok senior lah. Sok kasar lah. Sok ngedominasi lah. Sok anjing lah."
