"Baiklah, yang penting kalian berdua selamat sekarang lebih baik kita cepat-cepat mencari kapsulnya!" ajak Kapten Frizz.
"Tunggu, apa? Ini basement yang ada di dokumen rahasia?" tanya Parviz bingung.
"Ini salah satu jalan masuk menuju basement tempat tersimpan kapsulnya. Carol yang sempat memberitahuku sebelum ia kemudian meninggal seperti itu."
Mendengar jawaban sang Kapten, Cheryl segera bergegas berjalan menelusuri lorong. Sementara Kapten Frizz merangkul anak angkatnya yang masih lemah itu untuk berjalan di lorong.
"Jadi, misi kita berhasil?" tanya Parviz dengan suara lemah.
"Sedikit lagi...," jawab Kapten Frizz sambil tersenyum.
Mereka pun tiba di sebuah ruangan terbuka yang luas. Namun isi ruangan tersebut sudah sangat kosong. Bersih sejauh mata memandang hanya tersisa 2 kapsul yang ada di sana. Jantung Parviz pun mencelos.
"Tidak, oh tidak mungkin. Kenapa hanya dua?" lirihnya kecewa.
"Mau tidak mau kalian berdua yang akan kukirimkan ke Mars dengan kapsul itu," ujar Kapten Frizz sambil menuntun anaknya mendekati salah satu kapsul.
"TIDAK!!! Bagaimana denganmu?"
Sebuah lengkungan tipis terbentuk dibibir ayah angkat Parviz itu, "Aku akan mencari jalan lain."
"Tidak, biar aku saja yang menetap di sini, kau yang naik kapsul!"
Namun sang kapten mendorong Parviz untuk memasuki kapsulnya. Ia bahkan memasangkan sabuk pengamannya pada Parviz. Lalu ia menggeleng perlahan.
"Aku masih kaptenmu, turutilah perintah kaptenmu. Ini perintah! Ini misi."
"Tunggu, kita bisa cari cara lain?"
"Itu mustahil," timpal Cheryl, "Ini yang tersisa. Bertahannya Kapten Frizz. Kami akan menjaga Mars dengan baik. Tolong jaga bumi dan sisa warga yang tersisa dengan baik."
"Ya, itu perintahku juga pada kalian. Tolong jaga rakyat yang ada di Mars. Bentuk negara baru, dan susun semuanya dengan teratur atas nama Carol Lano dan Cheryl Lee. Mengerti?"
"Aku mengerti," jawab Cheryl, ia pun ikut memasuki kapsulnya dan memasangkan sabuk pengamannya.
"Bagaimana denganmu?" Kini sang Kapten menatap Agennya dengan serius.
Parviz pun terdiam beberapa saat.
"Kau tidak mempercayai kaptenmu?" tanya Kapten Frizz lagi.
Agen Blue pun menatap ayah angkatnya itu lagi, "Siap laksanakan, Kapten. Dan juga, sampai jumpa lagi ayah...."
Panggilan Parviz membuat Kapten Frizz menatap matanya. Ia lalu tersenyum hangat layaknya seorang ayah. Senyuman yang sudah lama tidak ia berikan pada anak angkatnya.
"Aku akan memperhatikanmu dari bumi.... Sampai jumpa lagi."
Lalu langit basement itu pun terbuka. Sang Kapten menekan beberapa tombol di komputer untuk membuka basement itu agar Parviz dan Cheryl bisa pergi dengan lancar. Meski langit terlihat masih gelap. Tapi Kapten Frizz berharap mereka selamat sampai di Mars.
Kedua kapsul itu pun terbang ke langit dengan kecepatan penuh. Menembus angin kencang, awan gelap, dan petir yang menghadang. Menembus lapisan ozon di bumi. Dan melayang di langit biru luar angkasa dengan tenang. Tak ada suara apapun yang dapat Parviz dengar selain nafasnya sendiri di dalam kapsul. Matanya menatap bumi yang terlihat indah sekaligus menyeramkan. Beberapa pulau telah berubah bentuk. Awan yang menutupi hanyalah awan gelap. Memang masih berbentuk bulat. Tapi daratan dan lautannya kacau.
Tak lama kapsulnya dan Cheryl pun mendarat di Planet Merah itu. Beberapa manusia yang sudah ada di sana menodongkan senjata kepada mereka. Cheryl pun, keluar dari kapsulnya dengan pakaian khusus. Lalu diikuti dengan Parviz.
"Itu Putri Carlos Lano, Cheryl Lee dan Agen terkenal itu, Agen Blue," ucap seorang di antaranya.
"Baiklah, turunkan senjata kalian. Tak ada Carol Lano dan tak ada Carol Lano. Inilah pemimpin kita sekarang, Cheryl Lee."
Perempuan yang disebut namanya itu pun menatap ke seluruh manusia yang masih sedikit itu di Planet Mars. Ia lalu menggenggam tangan Parviz yang berada di sebelahnya.
"Mulai sekarang, turuti ucapanku dan Agen Blue," ujar Cheryl tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/209978607-288-k589195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanfictionBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...