✎____BAB 3 pt. 2

81 69 9
                                    

Sambil melawan Kapten Frizz. Ia mengambil pisau lipat yang sudah disiapkannya. Dengan sengaja ia memotong bagian bawah gaun panjangnya, dan melepas sepatu high heels-nya. Tak peduli seberapa keras Kapten Frizz menahan gadis itu, mereka sudah terlambat. Cheryl tak berniat ditahan, ia ingin mengejar Parviz. Gadis itu pun ikut melompat ke gedung seberang. Topi hitamnya terlepas di udara dan terjatuh jauh di bawah sana. Namun ia tak menggubrisnya, Cheryl dan Parviz pun memulai kejar-kejarannya.

Seakan takut dibalap oleh Cheryl, sang ketua agen berusaha untuk cepat-cepat turun melalui tangga terbuka di suatu sisi kanan gedung. Ia terus turun hingga sampai di tengah kota. Diambilnya sebuah motor yang menganggur terparkir di sebelah pemiliknya yang berdiri sambil berbincang dengan seseorang. Ia menyalakan motor tersebut dan menjalankannya tanpa peduli pada pemiliknya yang terlihat bingung dan kesal.

Sementara gadis yang mengejar di belakangnya dengan rok yang sudah separuh dirobek, menyikut seorang pengendara yang berhenti di sisi jalan. Ia segera merebut motornya dengan kedua kakinya yang bebas. Segera ia pergi menyusul pria yang hendak dikejarnya. Di sepanjang jalan mereka hanya terus menuju tempat penyimpanan dokumen.

Sesampainya di depan gedung, sang agen langsung turun dari motornya. Ia berlari dengan cepat memasuki gedung tersebut. Ia hanya perlu mengangkat flashdisk merah di tangannya saat para penjaga hendak menahannya. Tanpa banyak bicara para penjaga itu segera mempersilakannya masuk.

Parviz mencari brankas kosong dalam ruangan yang penuh dengan rak-rak dokumen tersebut. Ia menemukan brankas nomor 101 yang satu-satunya masih terbuka di lorong tempatnya berjalan. Tak ingin memakan waktu Agen Blue itu memasukkan flashdisk merah itu ke dalamnya dan menutupnya kembali. Ia memasukkan 4 digit kode angka yang tertuliskan 1199. Sesuai pesan Kapten Frizz, anak didiknya itu berusaha mengingat sandinya.

Namun setelah mengetikkan sandi dan belum sempat bergerak, sebuah handgun ditodongkan tepat pada pelipisnya.

"Beritahukan sandinya padaku!" ujar suara seorang perempuan yang masih mengejarnya ini dengan tajam.

Sayangnya Agen Parviz tidak akan pernah menunjukkan rasa takutnya pada siapapun. Ia malah tersenyum miring sambil mendengus setelah mengetahui siapa yang datang dari suaranya.

"Kau ternyata pantang menyerah, Cheryl Lee...," ejek Parviz.

Tiba-tiba tanpa banyak bicara sang ketua agen menyikut handgun yang ada di tangan kanan Cheryl ke atas. Bersamaan dengan itu Cheryl menarik pelatuknya. Beruntung untuk sang agen peluru itu malah menembak ke bagian atap gedung.

Brankas sudah tertutup rapat dan hanya ia yang mengetahui sandinya, maka ia tinggal misinya untuk melapor pada Kapten Frizz. Agen Parviz itu melakukan gerakan memutar di bawah sambil hendak menyengkat Cheryl Lee. Tapi gadis itu cukup gesit untuk melawannya, ia melompat sambil mengambil handgun-nya yang sempat terlepas di udara.

Gaun Nona Cheryl yang sudah robek bagian bawahnya cukup menyulitkan sang agen. Ia jadi tak bisa memanfaatkan bagian bawah gaun. Terpaksa Parviz kembali berdiri lalu melakukan salto beberapa kali ke belakang. Saat peluru kedua yang ditembakkan gadis itu mengarah ke arahnya ia telah bersembunyi dengan tepat waktu di balik salah satu rak brankas.

"Hei! Siapa di sana? Angkat tangan!" ujar beberapa pasukan penjaga yang muncul dari pintu luar.

"Nona Cheryl menyerangku saat hendak menyimpan dokumen rahasia!" jawab Agen Blue.

Serentak semua pasukan itu mengarahkan senjata mereka pada Nona Cheryl. Maka putri tiri Carlos Lano itu tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia membuang senjatanya dan mengangkat kedua tangannya dengan terpaksa. Melihat hal itu Parviz tersenyum sombong padanya. Namun Cheryl hanya bisa memutar kedua bola matanya dengan kesal.

MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang