"Kenapa sih kau benar-benar membela ayah tiriku itu, huh? Memang kau tahu apa isi dokumen itu?" tanya Cheryl pada sang agen.
"Aku hanya menyelesaikan misi. Bagiku tak ada yang lebih penting, dari misi Kapten Frizz," jawab Parviz sekenanya. Ia baru saja hendak segera berjalan keluar setelah Nona Cheryl diamankan.
"Hei, bodoh! Kau akan menyesal karena membela ayahku hari ini. Ia hanya memanfaatkan kalian semua sebagai bidak papan caturnya setelah itu membunuh kalian dan aku."
Kata-kata Cheryl Lee sempat membuat Parviz menghentikan langkahnya sambil berpikir sejenak.
"Kau hanya menjalankan misi tanpa tahu alasannya, kan? Kau tidak ada bedanya dengan robot...," ujar Cheryl sesaat sebelum dirinya diseret keluar dari gedung itu.
Sang ketua agen terdiam. Kata-kata gadis itu tak ada yang salah. Namun ia sangat mempercayai Kapten Frizz. Ia pasti akan diberi misi selanjutnya dari Kapten Frizz. Dan misi itu demi kebaikan semua orang. Yeah, Parviz berharap begitu....
"Lapor, misi telah selesai dikerjakan! Agen Blue, Agen Snoopy, dan Agen Scooby di sini telah berhasil melakukan semuanya!" lapor Parviz sambil berdiri tegap dengan tangannya yang memberi hormat pada sang Kapten.
Kapten Frizz yang ada di hadapannya hanya terdiam beberapa saat dengan tatapan serius. Ia melirik kedua rekan Parviz yang mulai berjalan pergi tak lama setelah itu. Tersisa Parviz seorang diri masih berdiri tegap sambil tetap hormat padanya dan menatap lurus ke depan. Hari ini mereka mungkin telah berhasil melakukan sebuah misi. Namun misi selanjutnya akan menjadi misi yang lebih sulit bagi mereka karena sang kapten baru menyadari sesuatu.
Matanya menatap pada anak angkatnya yang sudah menurunkan tangannya kembali, "Baiklah, tapi aku punya misi selanjutnya untuk kau kerjakan. Jika kau mau, jika tidak aku yang akan melakukannya sendiri. Karena ini akan menjadi misi yang sangat berbahaya."
Sang ketua agen menunduk untuk berpikir sejenak. Sudah diduganya Kapten Frizz akan memberikan misi ini. Meski baru bayangannya saja tapi entah mengapa di hatinya sudah merasa sedikit ngeri. Namun ia tak akan membiarkan sang ayah kesayangannya pergi seorang diri ke dalam misi berbahaya.
"Aku akan melakukannya," kata Parviz tegas. Ia menatap dengan penuh keyakinan pada sang ayah.
Sebenarnya ia takut untuk menyatakan misi ini pada Parviz. Pasti anak angkatnya ini akan serius dalam mengerjakannya dan berani mengorbankan segalanya demi menyelesaikan misi yang ia berikan. Memang itulah sifat dasar sang ketua agen yang tak bisa diubah hingga saat ini. Misi dan Kapten Frizz adalah dua hal yang disukainya yang telah menjadi tanggung jawabnya.
"Kau yakin akan melakukannya? Misi ini akan bertolak belakang dengan misi yang kau lakukan barusan. Kau akan dicari banyak orang, untuk dibunuh. Dan aku tak bisa membantumu," jelas Kapten Frizz sambil menatap kedua manik mata Parviz dalam-dalam.
Hampir saja gentar. Lelaki berusia 26 tahun itu menunduk ragu sesaat. Tapi tidak, ia tidak akan menyerah walaupun misalnya ini akan menjadi misi terakhirnya. Sang ketua agen tak akan membiarkan sang kapten melakukannya sendirian. Biarkan ia saja yang akan melakukannya. Biarkan saja walau ia harus kehilangan nyawanya sekalipun.
"Aku siap melakukan apapun untuk pemilikku! Kapten, aku akan melakukan apapun. Apalagi untuk ayahku," jawab Parviz tajam. Entah sudah berapa lama ia tidak diijinkan untuk memanggil Kapten Frizz dengan sebutan ayah lagi. Hal itu agar status mereka sebagai ayah dan anak angkat tidak menghalangi tugas mereka. Dengan berhati dingin keduanya melakukan segalanya demi misi dan negara.
"Baik, lakukan! Aku menunggu kata berhasil darimu untuk kesekian kalinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanfictionBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...