Anon9445 : Kau sudah mendaftar untuk kapsul C25?
Emptyroom : Belum, aku mungkin baru akan mendaftarnya pagi ini.
Anon9445 : Apa kau gila? Kita harus cepat! Tempat duduk dalam kapsul itu terbatas. Kau ingin keburu orang lain yang mengisi bangkumu?
Emptyroom : Sebanyak itukah pemilik 1 juta bitcoin?
Anon9445 : Yeah!! Semua orang melakukan cara apapun agar bisa selamat masuk dalam kapsul C25.
Emptyroom : Ok ok, aku daftar sekarang!
'Kapsul C25?' pikir sang ketua agen ketika membaca kedua percakapan milik akun Anon9445 dengan Emptyroom.
Berdasarkan percakapan kedua akun anonim tersebut mereka seakan sedang mempersiapkan sesuatu untuk menghindari sesuatu. Parviz menangkap dalam percakapan mereka bahwa untuk masuk dalam kapsul C25 maka ia harus mendaftar lewat situs ini. Situs web yang kebetulan muncul di layar darkweb-nya. Jika ia mendaftar saat ini juga mungkin ia bisa menyelidiki apa itu kapsul C25. Namun hanya sekedar untuk memuaskan rasa keingin-tahuannya saja.
Persetan dengan keamanan. Parviz bukan agen yang pengecut. Ia memaksakan dirinya meng-hack akun beberapa pebisnis besar yang ada di darkweb. Meski susah, berjam-jam ia tetap berusaha mengumpulkan 1 juta bitcoin yang menjadi tiket masuk untuk menuju kapsul C25.
Hingga pukul 3 pagi Kapten Frizz belum juga meneleponnya untuk membicarakan misi yang hendak diberikan sang kapten itu. Maka untuk mengisi waktu sembari menunggu Parviz terus mengumpulkan bitcoin. Hingga akhirnya ia bersorak gembira.
"Yuhuu! Kapsul C25 I'm Coming!" pekik sang agen sambil tersenyum miring.
Dirinya kembali berkonsentrasi untuk mengisi data di situs aneh tadi. Ia mengisi datanya secara lengkap dan memasukkan nominal angka bitcoin yang sudah ia dapatkan. Tinggal menekan tombol konfirmasi saja untuk mendapatkan tiket masuk dan informasi lebih lanjut. Sayangnya tiba-tiba ponsel Parviz bergetar. Ia melirik layar ponselnya yang menampilkan nama 'Kapten Frizz'.
"Ah kenapa tidak dari tadi saja?" keluh pria itu dengan kesal. Terpaksa ia menjawab panggilan ponsel tersebut.
Walaupun ia sangat ingin melihat kapsul C25, tapi ia tidak ingin ayah angkatnya dalam bahaya karena ia tak ada saat dibutuhkan. Parviz tak pernah melewatkan satupun tugas dari sang kapten. Ia melirik situs web di hadapannya sekilas sebelum beranjak berdiri dan mengambil seragam untuknya bertugas. Digantinya bajunya dengan seragam tersebut sambil tetap berbicara dengan Kapten Frizz.
"Halo, kau siap Agen Blue?" tanya sang kapten dari seberang sana.
Terdengar sayup-sayup suara berita mengenai bencana besar dari tempat kaptennya. Parviz berusaha fokus untuk mendengar suara sang kapten.
"Siap kapten! Bisakah kau mengecilkan suara berita itu? Aku kesulitan mendengar suaramu."
Parviz segera mengambil Toto, sniper kebanggaannya yang terpajang di salah satu lemari kaca di kamarnya itu.
"Bagus, siapkan sniper-mu! Akan kukecilkan volume-nya," suara Kapten Frizz kini mulai jelas setelah ia mengecilkan volume berita tadi, "Tugasmu adalah membunuh Presiden Carlos Lano pagi ini tepat pukul 5. Tunggulah di Hotel Dessert Island jendela kamar 216! Arahkan sniper-mu ke jalur satu arah di Jalan The Island. Saat itu kau tak boleh terlambat! Aku tunggu laporanmu mengenai misi ini. Satu hal terpenting yang kau pasti tahu, jangan sampai ada yang melihat wajahmu atau mengenalimu."
Sang ketua agen meneguk salivanya dengan ragu. Ia menggenggam erat Toto yang berada di tangannya. Sekarang pukul 4 lebih 11 menit. Setelah melihat jam ia segera berlari keluar rumahnya. Ia harus sampai sebelum pukul 5 pagi ini.
"Tenanglah kapten! Aku berjanji, kalaupun ada yang melihatku atau mengenaliku. Tak akan kubiarkan mereka menangkapmu! Bahkan aku akan mengaku bahwa ini adalah misi atas namaku sendiri!" jawab Parviz untuk terakhir kalinya sebelum mematikan ponselnya dan fokus pada misi barunya yang bertentangan dengan misi sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanfictionBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...