7 Desember 2024, Bandara Ngurah Rai. Denpasar, Bali.
Sekali lagi Reese Henandez mengecek semua barang-barangnya. Kopernya, keperluan untuk menulisnya, makanan-makanannya untuknya di kala bosan saat di pesawat. Baiklah, semuanya kini sudah lengkap. Lelaki itu kembali mengarahkan pandangannya pada sahabat terbaiknya yang berdiri dihadapannya.
"Udah? Sekarang lo mau berangkat nih, le? Jaga diri lo di Sydney ya? Kalau ada apa-apa kabarin gue, oke?" cerocos temannya itu seakan tak mau sampai ada sesuatu yang buruk yang terjadi pada Reese.
Lelaki yang dipanggil bule itu tersenyum sambil menampilkan kedua lesung pipinya yang manis. Ia menepuk pundak Xaviero sedikit keras. Tanda bahwa ia ingin sahabatnya tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya. Meski kondisi politik di Sydney sedang dalam keadaan tidak menentu.
"Harusnya saya yang bilang gitu ke kamu, Ero Ero.... Kalau ada apa-apa di sini kabarin saya, ya? Nanti setelah sampai di sana saya akan mengabari kamu. Saya minta tolong untuk jaga keluarga saya sampai saya kembali bisa?" tanyanya berharap banyak pada Xaviero itu.
Reese mengalihkan pandangannya pada keluarganya di belakang Xaviero. Ia tadi telah berpamitan dengan mereka. Saat dilihat Reese, mereka kembali melambaikan tangannya sambil tersenyum. Entah kenapa berat sekali rasanya melepas keluarganya untuk pergi jauh dan juga melepas sahabatnya ini.
"Yaudah, gue tunggu kabar lo! Tenang aja, keluarga lo kan udah kaya keluarga gue sendiri. Pasti gue jaga kok! Fokus sama kerjaan lo aja. Cepet pulang ya!" jawab Xaviero.
Tiba-tiba suara panggilan kepada penumpang pesawat yang akan dinaiki Reese telah diinformasikan untuk segera menuju pesawat. Padahal seharusnya belum saatnya untuk ia pergi kenapa tiba-tiba begini?
"Kok cepet Reese? Bukannya setengah jam lagi?" tanya Xaviero kebingungan, "Lo aja belum ke ruang tunggu sendiri masih di ruang terbuka gini."
Belum sempat lelaki yang ditanya menjawab, ada beberapa orang pramugari yang mengiring orang-orang dari ruang tunggu hendak menuju pesawat. Beberapa dari mereka sedikit saling berdebat mengenai jadwal keberangkatan pesawat.
"Kenapa buru-buru banget? Kan masih setengah jam lagi?" ujar seseorang yang sepertinya adalah petugas di bandara.
"Pilot sama co-pilot-nya minta kita berangkat sekarang juga! Dia lagi buru-buru. Mungkin ada tugas di Sydney," jawab salah satu pramugari.
"Tapi penumpang yang belum datang gimana?"
"Ah sudah biarkan saja katanya. Ini benar-benar penting!"
Lalu petugas itu pun berpisah dengan pramugari yang masih sibuk itu. Reese terdiam sebentar perasaannya semakin tidak enak saja.
"Kalau saya tidak jadi pergi bagaimana ya, Ro?"
"Heh ngomong apa lo? Kak Chilla udah beliin tiket sono cepetan, gih! Kabarin gue kalau udah sampai!"
Xaviero mendorong-dorong tubuh Reese menuju kumpulan pramugari tersebut. Mau tak mau Reese akhirnya terpaksa meninggalkan sahabat beserta keluarganya. Ia mengikuti para pramugari yang membantu para penumpang yang sudah tiba untuk menuju pesawat. Mereka segera merapikan koper sendiri dan bersiap berangkat. Belum juga Reese sempat memasang sabuk pengaman pesawat terasa sudah hendak lepas landas. Ia terkejut saat merasa pesawatnya mulai bergerak.
Beberapa penumpang juga ikut terkejut. Mereka semua segera duduk di kursinya. Para pramugari juga membantu memasangkan sabuk pengaman. Buru-buru ponsel dan alat eletronik di cek sambil menunggu pesawat lepas landas. Setelah suasana mulai tenang beberapa dari penumpang termasuk Reese melihat keluar jendela.
Mereka merasakan tanah mulai bergetar. Jauh beberapa meter di sekitar pesawat mereka mulai retak-retak. Mata Reese membelalak begitu melihatnya. Saat retakan-retakan tersebut menuju ke arah pesawatnya dengan cepat. Sedetik setelah retakan itu sampai ke bawahnya, pesawat sukses lepas landas. Mereka mulai terbang. Sampai tak dapat berkata-kata mereka menatap retakan tanah dan guncangan di bawah mereka. Jika terlambat sedetik saja, entah bagaimana nasib mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/209978607-288-k589195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanfictionBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...