MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU

✎____BAB 7

Gadis berusia 24 tahun itu segera membuka mobil milik Parviz yang sudah ditemukannya di garasi rumah pria itu. Sementara sang pemilik mobil terpaksa ikut duduk di kursi penumpang tepat di sebelah Nona Cheryl. Ia masih tak bisa menerima kematian ayah angkatnya namun hidupnya sedang dalam keadaan tak aman. Sejujurnya ia bisa saja jika ingin mengakhiri hidupnya. Namun ia masih punya misi. Misi untuk melanjutkan keinginan ayahnya, menyelamatkan sebanyak mungkin sisa manusia yang masih bisa selamat dari bencana besar yang akan segera terjadi.

Tak menunggu waktu lebih lama Cheryl segera menyalakan mesin mobil Ferrari putih tersebut. Ia memundurkan posisi mobilnya dan segera menyetir untuk menuju tempat persembunyian Kapsul C25 yang ia pastikan berada di basement rahasia, di tengah Ladang Kuning dekat rumahnya. Garasi bawah tanah rahasia tersebut sudah pernah ia dengar dan cari tahu sebelumnya. Garasi tempat ayah tirinya menyimpan pesawat-pesawat dan penelitian canggih untuk ke Mars.

Dalam perjalanan mereka hanya terdiam. Sekali Cheryl menjelaskan pada Parviz tentang apa yang ia ketahui dan sadari, ia juga memberitahu pada sang ketua agen bahwa kode rahasia untuk memasuki Kapsul C25 adalah 2705. Sebenarnya Parviz juga bisa saja meng-hack akun para pembeli password tersebut yang ada di darkweb. Namun mereka tak memiliki waktu sebanyak itu. Maka dari itulah mereka memutuskan untuk menggunakan kode yang sudah diketahui sang putri tiri presiden.

Saat memasuki perkotaan yang lebih ramai, tiba-tiba saja guncangan hebat mengagetkan mereka. Parviz dan Cheryl saling pandang saat merasakan tempat mereka memijakkan kaki di dalam mobil bergetar. Sang agen berusaha melihat keluar, semua orang yang berlalu lalang berlari dan berseru akan adanya gempa. Gempa besar yang tiba-tiba saja terjadi itu tidak menghentikan laju mobil yang dikendarai Cheryl. Mobil tersebut bergerak dalam kecepatan normal meski penumpang dan sopir di dalamnya masih terperangah dan berkonsentrasi dalam memandangi suasana di luar dengan setengah khawatir.

"Aku tidak pernah mempercayai kejadian ini. Sudah lama aku sering memimpikan bencana seperti ini. Tapi aku tak pernah percaya seperti ayah tirimu itu. Kini kejadian ini terjadi di depan mataku begitu saja. Terasa seperti dalam mimpi," ucap Parviz dengan nada miris. Ia memperhatikan gedung-gedung yang runtuh di sisi kiri dan kanan jalan. Masih banyak orang yang berteriak-teriak bahkan di antaranya ada yang sambil mengucap doa meneriakkan Tuhan mereka.

Cheryl diam saja sambil mendengarkan suara sang agen. Ia berkonsentrasi penuh menaruh fokusnya pada getaran di dasar mobil serta jalanan di hadapannya yang dapat dilalui.

"Aku tidak mendengarkan perkataan orang-orang tentang bencana alam yang besar. Aku bahkan masih tak percaya ayahku meninggal karena oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai wakil rakyat," sang agen mendengus tak percaya, merasa dirinya bodoh karena selama ini menghiraukan berbagai hal penting yang merupakan tanda bencana di sekitarnya.

"Kau juga menghiraukan ancamanku," timpal Cheryl tak berniat menghibur Parviz. Dalam hatinya ia juga merasa sedikit kesal dengan agen tersebut. Namun kini merasa sedang menjalani misi bersama-sama.

"Sekarang—. Sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Parviz merasa putus asa, "Apa yang bisa kita lakukan?"

"Hei, berhenti bersikap cengeng. Mana sifat tegasmu sebagai seorang ketua agen selama ini? Apa kau berubah hanya karena kematian ayah angkatmu? Kau akan menghiraukan misi darinya? Bukankah kau yang bilang kau akan mengutamakan misi darinya? Maka fokuslah pada misimu! Tunjukkan hati dinginmu seperti biasanya!" perintah Cheryl. Gadis itu membelokkan mobilnya ke sebelah kiri saat menghindari puing bangunan yang akan menimpa atap mobil mereka.

Perhatian Parviz teralih pada puing bangunan yang dilewati mereka itu. Mobilnya tidak kena sedangkan puing itu terjatuh membentur aspal di belakang. Parviz masih menempatkan tatapannya ke arah belakang mobil. Beberapa gedung masih terlihat berjatuhan dengan gempa yang masih terus mengguncang bumi entah sudah berapa menit. Saat itulah hatinya dikejutkan dengan hal baru yang lebih mengerikan. Sebuah retakan di aspal jalanan.