Mars, planet merah yang gersang. Gaya gravitasi di Mars lebih rendah dibanding dibumi. Walau baru tinggal beberapa hari Parviz sudah merasa bahwa tubuhnya mulai mengurus. Mereka sedang dalam rencana pembangunan. Namun sambil meneruskan pembangunan tersebut. Pesta sedang diadakan di gateaway station yang ada di dekat bulan.
Parviz dan Cheryl dengan gaun pengantin yang di desain khusus untuk di gateaway station dekat bulan itu. Upacara pernikahan diadakan secara sederhana dengan ketentuan tertentu yang baru saja mereka buat.
Nona Cheryl menggengam tangan Parviz dengan erat. Kini namanya telah berganti menjadi Cheryl Skye. Ia memutuskan untuk menikah dengan Parviz selain karena perasaannya yang memang ada untuk Parviz juga untuk masa depan tempat tinggal baru mereka, Mars.
Seusai upacara pernikahan mereka kembali ke Mars. Beberapa pesawat pesawat luar angkasa terparkir di tanah mereka yang luas itu. Sejauh mata memandang memang tak ada bangunan tinggi menjulang seperti di bumi karena di Mars tidak cocok untuk mendirikan kota di atas permukaannya untuk saat ini. Mereka memilih untuk mendirikan kota di bawah tanah.
Beberapa bulan sudah berlalu. Kota berhasil didirikan dengan cukup cepat dan rapi.
Cheryl memasuki sebuah lift bersama Parviz untuk turun menuju rumahnya di bawah. Perutnya membawa seorang buah hati yang baru untuk membantu mereka menjaga kota di Mars itu agar bisa berjalan sesuai rencana dan bisa membuat hal hal baru yang menarik dan tertata rapi untuk pemerintahannya. Bahkan Cheryl mengganti beberapa pemimpin dan telah merombak bawahannya agar bisa bekerja sama dalam pihaknya dengan baik.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Cheryl, sang Ratu Mars pada suaminya saat mereka berjalan di lorong di bawah tanah.
Penasihat Parviz Skye pun menjawab, "Sampai saat ini semuanya berjalan lancar. Walau kita masih kehilangan kontak dengan Kapten Frizz, Josh, dan Reese tapi kurasa suatu saat kita pasti bisa menghubungi mereka."
Cheryl mengusap perutnya perlahan, "Idemu untuk menggunakan sistem monarki, jadi siapapun nanti yang mengurus planet ini adalah keturunan kita dan semuanya akan berjalan lebih baik."
Parviz tersenyum singkat. Sudah sejak lama, saat menghadapi badai alam itu ia sudah terbesit pikiran untuk menggunakan sistem ini jika berhasil. Dan dia berhasil.
"Kira-kira kau mau menamakannya siapa? Aku rasa aku akan mengikuti saranmu saja. Saranmu selalu keren," puji Cheryl sambil menepuk perutnya perlahan.
"Ah iya.... Kupikir aku ingin menamainya dengan unsur Indonesia agar mengingatkan kita pada teman kita Reese yang masih di Bumi. Aku berpikir namanya ... Alvin Bevelion Skye."
"Nama belakangnya pasti diambil dari namamu huh?"
Pria itu tertawa pelan.
"Kapan lagi namaku jadi nama putra mahkota, Planet Mars?"
"Baiklah, Alvin.... Jadilah anak yang hebat dan kuasailah Mars."
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanfictionBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...