Bencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...
"Baiklah, Agen Y-Hope ingat kau sebagai Agen Scooby. Dan Agen Exy ingat kau sebagai Snoopy. Laksanakan sekarang!" ujar Parviz lagi.
Memang setiap melaksanakan tugas mereka menggunakan tokoh kartun anjing sebagai sebutan rahasia mereka. Hanya untuk berjaga-jaga saja untuk menutupi identitas asli mereka.
Mereka pun segera bubar menuju mobil putih milik Parviz yang sudah terparkir di luar. Agen Parviz-lah yang menyetir mobil itu di depan sedangkan Agen Exy dan Agen Y-Hope keduanya berada di kursi belakang. Mereka sedang dalam perjalanan menuju gedung pertemuan Presiden Carlos Lano yang akan membawa dokumen rahasia. Sedangkan Kapten Frizz nantinya hanya akan berjaga di gedung pertemuan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dendam, adalah sebuah emosi yang begitu dalam. Selain cinta dan rasa malu, dendam memiliki sebuah perasaan yang besar yang terkandung di dalamnya. Yaitu rasa benci yang mendalam, sehingga menghasilkan sebuah emosi dendam kepada seseorang. Perasaan ini tentunya membuat orang yang merasakannya tak bisa tinggal diam. Ia akan selalu ingin melakukan apapun untuk mebalaskan dendamnya. Emosi inilah yang dialami Cheryl Lee.
Sejak kecil perempuan itu selalu hidup seperti sebuah cadangan dalam keluarganya. Saat saudara tirinya yang bernama Caroline Lano mau melakukan suatu hal, Cheryl akan tersingkir. Begitu pun sebaliknya, saat Caroline sedang malas, ialah yang terpaksa menggantikannya. Ayahnya sangat menyayangi Caroline ketika Ibu Lano telah meninggal dunia. Karena itulah hidup Cheryl dan ibunya sekarang tidak baik.
Wanita itu berhenti di depan sebuah gedung hari itu. Gedung yang ia ketahui sebagai gedung pertemuan untuk ayahnya di Sydney. Ia mengangkat sebuah senapan dalam genggamannya. Gadis itu berpikir sejenak akan apa yang harus dilakukannya. Sebenarnya ia tidak yakin harus melakukan hal ini. Tapi jika ayahnya menyembunyikan suatu dokumen yang sangat penting, seharusnya tidak hanya Caroline yang boleh mengetahuinya. Pikirnya, mengapa dirinya dan ibunya tidak berhak mengetahui isi dokumen itu juga? Mengapa hanya Caroline?
Memikirkan hal itu membuat Cheryl menjadi murka. Ia mengisi peluru di senapannya itu. Kemudian segera berjalan perlahan untuk membuka pintu gedung. Semua orang di sana memandangnya ketika ia membuka pintu lalu melangkah perlahan menuju tempat ayahnya berdiri.
"Bukankah itu Nona Cheryl?"
"Kenapa dia ada di sini?"
"Mengapa Nona Cheryl di gedung pertemuan?"
Begitulah seruan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para pejabat tinggi negara yang hadir dalam ruangan itu. Mereka memandangi gadis bernama Cheryl dengan heran dan penasaran.
"Aku...," ujar Cheryl tiba-tiba menghentikan langkahnya beberapa meter dihadapan ayahnya, "... ingin tahu apa isi dokumen itu, Tuan."
Mendengar kalimat yang dinyatakan Cheryl para pejabat diruangan itu menatapnya dengan terkejut. Agen Wine-Mine yang ternyata sudah berada di sekitar Presiden Carlos Lano juga ikut terkejut. Mereka saling bertukar pandang sambil memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini dan apa yang harus mereka lakukan. Perasaan Parviz pun sungguh tak enak tentang hal ini.
Tak berhenti sampai di situ, Cheryl mengeluarkan senapannya tadi yang sudah berisi peluru. Ia mengangkatnya dan menodongkannya pada sang presiden. Tatapannya serius, ia mengukur jarak pandangnya dengan senapan tersebut. Dan mulai berpikir kapan harus menembak ayah tirinya itu.
"Apa-?" ujar Agen Parviz tertahan ia begitu terkejut dengan kelakuan Nona Cheryl. Selama ini perempuan itu memang bersikap sangat dingin tapi tetap menuruti orang tuanya. Kini apa yang telah terjadi membuat sang ketua agen cukup bingung.
"Bersiap di tempat!" bisik Parviz pada kedua temannya. Mereka belum berniat mengeluarkan senjata, hanya bersiap meletakkan tangan mereka tak jauh dari senjata di tas pinggang mereka.