Tanpa pikir panjang lagi Kapten Frizz segera menahan pundak Reese yang mulai melemah. Ia menuntun jurnalis itu menuju tempat makan dengan tenang. Agen Blue mulai mengerti akan situasinya. Ia pun berjalan mendekati Xaviero dan mengulurkan tangannya kepada laki-laki itu, dan uluran tangannya pun segera disambut sahabat Reese dengan lesu.
"Namamu?" tanya Parviz.
"Xaviero.... Biasa Reese memanggilku Ero," jawabnya, "Kau Agen Blue yang terkenal itu?"
Parviz langsung menganggukkan kepalanya. Ia menarik Xaviero sampai laki-laki itu kembali bangkit berdiri. Lalu dituntunnya anak muda itu sampai menuju pinggiran dek kapal.
"Mau menceritakan pada kami bagaimana kejadiannya?" tanya Reese saat Xaviero, Josh, dan Cheryl sudah berkumpul bersama.
Pria itu pun menghela nafasnya untuk menenangkan diri, "Saat itu Reese sangat menyukai menulis tentang bencana alam. Ia diminta untuk pergi ke Australia menyelesaikan dan menyelidiki apa yang terjadi belakangan ini, khususnya di New South Wales. Tapi saat dia berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Saat itulah bencana yang sebenarnya dimulai.... Dan kedua orang tuanya tak bisa diselamatkan."
"Minum ini," ucap Cheryl sambil memberikan sebotol air hangat pada Xaviero. Ia pun menerimanya dan meminumnya agar dirinya semakin tenang.
Mereka pun menghabiskan waktu untuk mendengarkan ceritanya bersama-sama. Parviz menyadari bahwa dirinya semakin menyayangi teman-temannya yang baru saja ia temui belakangan ini. Mengingat cara bertemu mereka yang begitu terpaksa untuk saling menjaga dan menolong satu sama lain di tengah bencana ini. Radanya ikatan dalam hatinya dengan teman-temannya kini semakin dekat saja.
Beberapa hari terasa begitu tenang, langit cerah, awan putih. Tapi ternyata itu tak berlangsung selama yang Parviz dan orang-orang disekitarnya inginkan. Langit kembali mendung, awan gelap menutupi sinar matahari. Dan entah perasaan mereka saja atau bukan, tapi air laut terasa menyurut. Belakangan, menangkap ikan jadi jauh lebih mudah. Jadi mereka semua sama sekali tak kekurangan makanan. Tapi bagi mereka itu bukan suatu keberuntungan. Melainkan sebaliknya, seakan sudah ada peringatan untuk badai besar yang akan segera terjadi.
"Boleh aku menonton televisi di dek?" tanya Reese begitu selesai menulis berita di kamarnya. Ia kembali menulis tentang apa yang terjadi dengan mereka yang berada dalam kapal ini di internet. Ia berharap negara bagian atas ada yang melihat dan membawa pertolongan pada mereka. Meski itu rasanya mustahil mengingat sinyal mereka yang buruk belakangan ini. Bahkan sekarang cuaca mulai kembali tak berpihak pada mereka.
Kapten Frizz menunjuk televisinya untuk mengiyakan pertanyaan Reese. Belakangan ini ayah angkat Parviz itu yang mengatur semua yang ada di kapal ini bersama Carol. Dan ia juga yang menjaga orang-orang yang ada di kapal agar tetap tenang walau terombang-ambing dalam bencana.
Reese yang mendapat ijin segera menyalakan televisi sambil menyalakan sebuah ponsel yang masih ada dayanya. Ia mencari-cari tentang berita yang ada pada negara bagian atas.
"Kembali pada kami pemirsa, kondisi di Indonesia cukup menyulitkan beberapa sudah diamankan ke kapal kapal yang ada di sekitar Samudera Hindia. Kami akan segera menuju ke negara negara Asia yang masih berminat untuk memberikan tumpangan pada mereka yang masih hidup. Mereka yang meninggal sudah tak terhitung lagi jumlahnya, sisanya yang terluka parah dan terluka ringan mungkin sudah mencapai sekitar setengah dari mereka yang masih hidup. Sedangkan yang masih hidup hanya kurang dari setengah jumlah warga negara Indonesia."
Reese meringis melihat kondisi yang ada di televisi, tangannya kembali mengetikkan kalimat-kalimat di ponsel tadi untuk mengunggahnya ke internet. Ia juga mengerti bahwa kondisi warga Indonesia tak jauh berbeda dengan Australia. Namun karena kondisi Australia yang berada sedikit terasing ke perairan bagian bawah mereka sulit untuk menemukan bala bantuan dari negara bagian atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanficBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...