1 Desember 2024, Sydney.
Agen Blue itu berdiri. Ia berjalan ke arah Nona Cheryl sambil tetap menembakkan peluru-peluru dalam pistol genggamannya. Pria ini sengaja tidak benar-benar menghabisi Cheryl. Ia hanya menembakkan pelurunya ke arah sisi kiri Cheryl. Kalau membunuh anak tiri presiden ini bisa-bisa ia akan segera dibunuh nantinya. Biar bagaimana pun banyak yang menyukai gadis itu meski ia sangat nakal dan keras kepala.
"Kau!?" pekik Cheryl kesal. Ia baru menyadari bahwa semua itu adalah bagian dari rencana Parviz.
Tanpa pikir panjang gadis itu langsung pergi keluar gedung hendak mencari sang ayah tiri yang sangat dibencinya. Tapi Parviz sudah yakin ia tak akan membunuh Presiden Carlos Lano saat mengetahui beliau tidak membawa dokumennya. Karena jika Cheryl bersikeras ingin membunuhnya juga maka akan sangat berbahaya baginya. Saat ini tinggal tugasnya menyembunyikan dokumen tersebut dengan aman di gedung penyimpanan dokumen.
"Parviz!" panggil Kapten Frizz yang tiba-tiba muncul di sebelahnya.
Ia tadi masih terkejut untuk ikut membantu murid sekaligus anak kesayangannya. Tapi ia lalu mulai mengerti akan suatu keadaan. Keadaan yang di mana hanya dia yang menyadarinya di tempat itu.
Agen yang dipanggil pun menunda melangkahkan kakinya keluar untuk menjalankan misinya. Ia menatap kapten sekaligus ayah kesayangannya dengan heran. Dalam keadaan terdesak begini apalagi yang hendak dikatakan kaptennya? Hati-hati? Jaga diri? Ayolah....
"Jangan berpikir macam-macam bahkan tentang Cheryl! Ingat-ingat kata sandi yang akan kau masukan dalam brankas penyimpanan dokumen. Dan ingatlah brankas nomor berapa! Mengerti?" ujar Kapten Frizz tak terduga oleh sang ketua agen.
Anak laki-laki itu menatap kaptennya dengan bingung. Namun ia tetap menuruti kemauan kaptennya. Ketika ia segera berlari keluar sang kapten mengikutinya di belakang. Ia tahu Parviz bisa melawan Cheryl namun masalahnya adalah ia tak yakin Parviz bisa menahan diri untuk tidak membunuh Cheryl dalam keadaan terdesak. Anak itu terkadang terlalu lincah dan tak bisa mengendalikan diri.
Mereka menaiki suatu gedung untuk mengetahui di mana keberadaan Cheryl. Dalam kecepatan yang berbeda, Kapten Frizz berusaha mengejar Agen Parviz yang begitu lincah di depannya. Berlari dari satu gedung ke gedung yang lain. Sampai akhirnya sang ketua agen berhenti dan menatap ke bawah.
Saat Kapten Frizz menyusul, ia ikut melihat di bawah sana Cheryl berhasil menangkap Exy dan Y-Hope. Namun ia terlihat kesal begitu mengetahui bahwa sang ayah tiri tak membawa dokumen yang ingin dilihatnya. Satu nama yang terukir dalam benaknya, Agen Blue.
Matanya dan mata Parviz pun bertemu di satu titik. Nona Cheryl yang di bawah sana telah menyadari keberadaan Agen Parviz juga. Cepat-cepat perempuan itu mencari jalan untuk menuju ke atas gedung tempat Parviz dengan kaptennya.
"Kita terlambat! Dia sudah sadar dokumennya ada di tanganku," ujar Parviz kesal.
"Berlarilah menuju gedung penyimpanan dokumen! Aku akan berusaha menahannya," jawab Kapten Frizz.
Terpaksa Parviz menyetujui ucapan kaptennya. Ia segera mengambil ancang-ancang untuk melompat ke gedung seberang. Meski agak jauh tapi Parviz yang sudah terlatih tidak takut. Ia berjalan mundur, lalu berlari sekencang mungkin. Ia melompat untuk sampai ke gedung seberang. Tepat saat kedua kakinya menginjak atap gedung sebelah Nona Cheryl melihatnya.
"Kalau kau pergi akan kubunuh kau di gedung penyimpanan!" ujar Cheryl tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
Fiksi PenggemarBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...