Parviz Skye, seorang agen sekaligus mata-mata pribadi milik Kapten Frizz. Ia merupakan ketua dari sebuah satuan agen yang dinamakan Wine-Mine. Kerjanya tidak menentu sesuai panggilan yang diberikan sang kapten. Seringkali saat ia sedang santai tiba-tiba harus menjalankan misi darurat. Namun, Parviz sangat menikmati pekerjaannya.
Agen Parviz Skye memiliki sebuah tim yang anggota khusus dipilih olehnya. Anggota Wine-Mine yang terdiri dari tiga orang terpercaya. Exy, dan Y-Hope adalah kedua anggota Wine-Mine lainnya. Dalam misi rahasianya mereka seringkali menggunakan nama samaran. Biasanya Parviz akan disebut dengan panggilan Agen Blue.
Kali ini pria kelahiran tahun 1998 itu sedang membersihkan dirinya di kamar mandi. Suara pancuran air hangat benar-benar menyegarkan tubuhnya. Tubuh yang sudah terbentuk dengan sempurna. Air dari pancuran itu mengalir perlahan dari rambutnya, turun membasahi seluruh tubuhnya. Suasana dingin dalam kamar mandi itu jadi berkabut akibat hawa hangat yang timbul dari pancuran air. Parviz menggosokkan tubuhnya dengan bersih, ia gunakan sabun dan shampo miliknya dari salah satu rak dekat pancuran airnya.
Beberapa detik Parviz membuka kedua matanya. Belakangan ini lelaki itu selalu bermimpi aneh. Bisa di kategorikan termasuk mimpi buruk. Sekali lagi ia menggosok rambutnya ke belakang. Lalu dimatikannya keran pancuran air setelah merasa tubuhnya sudah bersih dari sabun ataupun shampo.
Tangannya menggapai handuk yang tersampir di sisi kanan kamar mandi. Ia mengelap wajahnya perlahan. Sambil menghampiri cermin ia mengelap tubuhnya lalu melilitkan handuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Lagi-lagi tangannya membenarkan posisi rambut lepeknya ke belakang.
"Sebentar lagi tahun 2025. Mari kita beristirahat sejenak sebelum panggilan misiku berlanjut," gumam Parviz sambil tersenyum untuk menyemangati dirinya di cermin.
Pria dewasa itu berjalan menuju keluar kamar mandi. Walaupun udara cukup dingin di musim itu ia tak peduli. Tak ada niatan untuk memakai bajunya saat ini. Ia malah memilih untuk tiduran di kamar hotelnya sore itu. Matanya melirik layar televisi di depan ranjangnya yang masih menyala. Tak ingin menggubrisnya ia mulai menghempaskan tubuhnya yang hanya terlilit handuk di ranjangnya. Sudah bosan melihat berita yang terus sama, Parviz mulai memejamkan matanya.
Ting! Sebuah notifikasi pesan muncul di layar ponselnya yang terletak di pinggir ranjangnya. Tepat dekat letak tangannya yang tergeletak lemah. Parviz sudah masuk ke alam mimpinya.
'Jika kau sudah sampai Sydney hubungi aku. Ada misi yang harus kau kerjakan,' begitu isi pesannya tertulis dari Kapten Frizz.
Namun sang mata-mata masih enggan untuk membuka matanya yang terpejam di tengah ranjangnya yang berukuran king-size. Tidurnya benar-benar nyaman. Bahkan suara-suara yang disampaikan reporter di televisi tengah menjadi dongeng tersendiri baginya. Begitu nyaman dan aman....
"... Ini sudah diperkirakan oleh para BMKG dalam lima sampai sepuluh tahun terakhir. Sampai saat ini tanda-tanda belum banyak yang muncul. Hanya gempa-gempa biasa yang suka terjadi setiap tahun di berbagai daerah. Terutama di bagian bawah bumi. Tepatnya dekat Samudera Hindia."
Samar-samar Parviz bisa mendengar acara berita dari televisinya yang menyala. Ia mengganti posisi tidurnya agar lebih nyaman. Setengah sadar ia merasa ada yang aneh lagi. Rasanya mimpi itu mulai memperingati dirinya lagi.
Grrkkk.... Grrkkk....
Agen mata-mata itu merasa dirinya mendengar sesuatu jauh di dalam tanah. Jauh di dasar tanah, kemungkinan di inti bumi. Entahlah, Parviz hanya bisa mendengar dan merasa ia mengetahui sesuatu di tempat panas itu akan terjadi suatu retakan.
"... Ah iya benar. Kami menemukan sebuah retakan di dasar laut di Samudera Hindia. Retakannya cukup besar. Kalau memang terjadi gempa seperti yang diramalkan. Gempa berskala kurang lebih 8 skala richter. Itu kemungkinan 90 persen akan terjadi tsunami. Bagian bawah bumi akan hancur porak poranda."
Krekk....
Suara retakan itu terlihat dalam mimpi Parviz. Pria itu melihat retakan di tanah, dasar laut biru yang dalam. Di dalam retakan itu hanya kegelapan yang dapat dilihatnya. Kemudian ia merasa dirinya terangkat terbang. Keluar dari samudera ia terbang di udara. Lalu tanah mulai bergetar. Dasar laut bergetar. Bunyi kecipak air membuat burung-burung terbang berkelompok di udara menjauh. Air laut mulai terlihat tidak biasa. Tak ada ikan sejauh mata memandang.
Tiba-tiba suara gemuruh terdengar dari dasar lautnya. Parviz hanya terbang sambil menyaksikan semua itu. Awan gelap mulai mengelilinginya di atasnya. Perlahan suara gemuruh berubah menjadi getaran. Getaran-getaran kecil yang lama-lama berubah menjadi gempa besar. Parviz melihat air pantai surut. Tak lama setelah itu di belakangnya muncul sebuah gelombang. Dinding gelombang laut yang sangat tinggi dan besar. Dengan kecepatan yang tak terbayang terus melaju. Melaju ke arahnya, melaju ke arah Parviz. Dalam sekejap mata, bahkan sang agen tak sempat berkedip. Ia terhempas air laut itu.
Pria itu bangun karena terkejut, tubuhnya yang habis mandi terasa berkeringat lagi. Ia bangun dengan posisi langsung terduduk. Nafasnya terengah seperti saat dalam mimpinya. Parviz jadi tidak tenang.
"... Tapi Presiden Carlos Lano menyangkal berita ini. Dia menganggap bahwa hal ini hanyalah isu belaka. Jadi mari kita mengikuti keputusan presiden kita."
Perhatiannya teralih pada pembahasan berita tentang Presiden Carlos Lano yang menjabat pada tahun 2024 tersebut. Memang benar beliau menyangkal berita bencana besar seperti Parviz Skye. Mereka sama-sama tidak percaya akan hal itu.
Parviz pun mengecek ponselnya yang tadi ada di pinggir ranjangnya. Melihat pesan dari Kapten Frizz, ia segera beranjak bangun. Dibukanya lemari pakaian untuk memakai pakaian bertugasnya. Pakaian yang aman pada saat menjalankan misi rahasia yang berkaitan dengan urusan tembak-menembak. Meski tak selalu seperti itu namun dalam keadaan terdesak misinya bisa jadi sangat berbahaya.
Tapi begitu Parviz selesai berganti pakaian. Lantai tempatnya berdiri berguncang hebat. Matanya terbelalak terkejut mendapat gempa bumi yang tiba-tiba itu. Ia berusaha berpegangan pada dinding sambil berlari keluar hotel. Beruntung ia tidak tinggal di kamar yang terlalu jauh dari lantai 1. Namun apakah arti gempa itu?
Di luar dalam keadaan masih sedikit berguncang Parviz melihat ke arah langit mendung. Satu hal yang berada dalam pikirannya.
'Apakah mimpi burukku akan menjadi kenyataan?' pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IU
FanfictionBencana besar yang sudah diperkirakan dalam 5 sampai 10 tahun terakhir ini akan terjadi? Bencana yang akan menghancurkan bagian bawah bumi. Sedangkan bagian atas hanya terkena dampaknya. Bisakah agen mata-mata Parviz dan ketiga temannya menyelamatka...