✎____BAB 1 pt. 3

113 99 17
                                    

Nona Cheryl tertawa melihat para pengawal dan agen yang telah bersiap di sekitar ayahnya. Bodohnya mereka, gadis ini tak berniat meminta. Ia berniat membunuh ayahnya terlebih dahulu untuk mendapatkan dokumen rahasia itu. Ia tak akan membiarkan orang lain membantu ayahnya dalam menyembunyikan suatu hal penting tentang negara. Apalagi jika memang benar menyangkut nyawa semua orang, seperti sedikit perbincangan yang pernah ia dengar diam-diam antara ayah tirinya dan salah satu pejabat negara.

Jarinya mulai menempel pada pelatuknya. Senyuman kecilnya yang dingin itu segera berubah menjadi seringaian puas ketika jarinya menarik pelatuk itu.

DOR!!!

Baru saja hendak bergerak mengambil dokumen. Sayangnya ternyata sang presiden telah diselamatkan oleh salah satu agen bodohnya. Hal itu membuat misi Cheryl gagal. Ia menjadi sangat marah. Diliriknya dengan tatapan tajam agen yang menggagalkan misinya tadi.

"Agen Blue...," gumamnya pelan. Ia memang mengetahui banyak hal tentang agen sok jagoan itu. Tadinya ia tak peduli namun sekarang ia tak menyangka Agen Blue akan menjadi halangannya dalam melakukan apa yang ia inginkan.

Parviz kembali berdiri dari jatuhnya. Ketika tadi sang anak tiri presiden itu menarik pelatuknya, sang ketua agen segera mendorong Presiden Carlos Lano. Kedua rekannya pun langsung mengangkat pistolnya dalam posisi siaga mengarahkan sasaran mereka pada Nona Cheryl.

"Apa yang kau lakukan? Dia adalah ayahmu sendiri dan kami sedang menjalankan misi. Pergilah ke ibumu!" ujar Agen Blue itu dengan tajam.

Sebuah dengusan sinis keluar dari wanita itu. Ia melempar senapannya ke sembarang arah. Bibir mungilnya menampakkan senyuman miring untuk menantang sang ketua Wine-Mine. Melihat hal itu Parviz mengangkat sebelah alisnya. Ia tak mengerti mengapa gadis cantik ini begitu sombong dan keras kepala. Terpaksa Parviz memberi isyarat pada kedua temannya untuk mulai semakin ketat dalam menjaga Presiden Carlos Lano maupun dokumen rahasia yang berada di flashdisk merah dalam genggaman tangannya.

"Ah Tuan Skye. Maafkan aku, kurasa kali ini kita tidak sejalan. Melihat pergerakanmu saja aku tahu kau sedang berusaha menjaga ayah dan dokumen rahasianya bukan? Sayangnya aku berniat melakukan hal sebaliknya. Maka...," Cheryl menggantungkan ucapannya untuk sekali lagi memberikan senyuman mengejek pada Parviz, "Ayo bertarung!"

Tanpa pikir panjang, gadis itu mengambil sebuah kursi di sebelahnya. Ia melemparkan kursi itu pada Parviz dengan cepat. Namun sang ketua agen berhasil menghindar. Ketika gadis itu melempar kursi lagi dilemparan kedua ia berbalik badan hingga kursi itu membentur punggungnya.

Sedikit meringis Parviz kembali melihat ke arah Cheryl yang tersenyum mengejek padanya. Perempuan itu menyerang kedua rekannya dengan lincah. Ia menyikut rahang Y-Hope dan menendang Exy yang tidak menyangka akan diserang. Sehingga mereka berdua terjatuh. Nona Cheryl itu mengambil salah satu pistol milik pengawal dan mengarahkannya pada Presiden Carlos Lano.

"Pergi keluar!! Biar aku yang membawa dokumennya," bisik Parviz pada sang presiden.

Namun Presiden Carlos sempat menatapnya dengan ragu. Sementara itu Cheryl mulai berjalan menghampiri Parviz dan Presiden Carlos Lano perlahan.

"Aku tak akan melihat isinya," janji Parviz berharap sang presiden mengijinkannya.

Akhirnya dengan berat hati Presiden Carlos Lano memberikan flashdisk merah itu ke tangannya. Mereka berdiri secara perlahan. Cheryl yang belum mengetahui hal itu masih tersenyum mengejek. Ia menganggap Parviz sudah kalah darinya.

DOR!!

Kali ini suara tembakan ke lantai berasal dari pistol milik Agen Parviz. Ia mendorong punggung Presiden Carlos Lano menuju kedua rekannya yang telah siap kembali. Mereka berdua segera melindungi sang presiden menuju keluar gedung. Diam-diam Parviz menyelipkan flashdisk merah ke saku bajunya.

MONSTER DISASTER ft.Hyunwoo & IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang